Askrindo Syariah dan Bank Riau Kepri Jalin Kerja Sama
A
A
A
JAKARTA - PT Jaminan Pembiayaan Askrindo Syariah atau Askrindo Syariah melakukan penandatanganan kerja sama dengan Bank Riau Kepri. Salah satu alasan menggandeng Bank Riau Kepri karena merupakan bank daerah yang berkembang dengan sangat pesat, dimana asetnya mencapai Rp27 Triliun ketika 10% di antaranya bersumber dari asset unit usaha syariah yaitu sebesar Rp2,7 Triliun dengan potensi bisnis terbuka lebar.
Penandatanganan tersebut dilakukan langsung oleh Direktur Utama Askrindo Syariah, Seogiharto dan Direktur Utama Bank Riau Kepri, DR. Irvandi Gustari didampingi Direktur Pemasaran Askrindo Syariah, Supardi Najjamuddin, Direktur Keuangan Askrindo Syariah, Subagio Istiarno, Kepala Divisi Pemasaran Askrindo Syariah, Khairul Fata serta Pemimpin Cabang Askrindo Syariah, Budi Sanori serta Kepala Divisi Syariah PT Bank Riau Kepri, Syahrul.
"Kerjasama ini sangat potensial karena kita melihat potensi konsumer Bank Riau Kepri ini sebesar Rp. 482 M sedangkan potensi KUR sebesar Rp. 100 M dan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) sebesar Rp. 13 M, oleh karena itu, Askrindo Syariah merasa penting untuk melakukan kerjasama yang akan saling menguntungkan kedua belah pihak," ujar Direktur Pemasaran Askrindo Syariah, Supardi Najjamuddin usai penandatangan PKS di Jakarta.
Sambung dia menerangkan, kedepan Askrindo Syariah juga akan akan menyasar produk produk yang menjadi kekuatan Bank Riau Kepri khususnya untuk pembiayaan konsumtif berbasis potong gaji bagi karyawan PNS.
"Kita akan terus memperbanyak mitra kerja kita tidak hanya dengan perbankan nasional tapi perbankan di daerah. Kekuatan perbankan daerah itu sangat bagus dan potensinya juga luar biasa karena di daerah itu captive market mereka sangat baik seperti pinjaman untuk kesejahteraan karyawan mereka atau pembelian rumah serta kebutuhan lainnya," jelas Supardi.
Selain itu, terkait kinerja Askrindo Syariah selama tahun 2018, diutarakan oleh Supardi yakni perseroan ini mengalami peningkatan signifikan, hal tersebut tercermin dari meningkatkan pertumbuhan Imbal Jasa Kafalah (IJK) serta laba perusahaan di selama tahun 2018.
"Pertumbuhan Imbal Jasa Kafalah (IJK) naik 29,6% sebesar Rp.225 miliar dibanding IJK tahun 2017 yaitu sebesar Rp.176 miliar sementara untuk laba bersih perusahaan di tahun 2018 kita berhaasil membukukan laba sebesar Rp14 miliar naik sekitar 66,7% dibandingkan laba tahun 2017 yaitu Rp.6 miliar," paparnya
Untuk tahun 2019, Supardi mengatakan, akan tetap melakukan strategi implementatif memaksimalkan potensi pasar penjaminan syariah yang ada di tanah air. Selain itu, Askrindo syariah juga terus mengembangkan layanan dan inovasi dengan ditunjang oleh IT dan outlet yang tersebar pada sejumlah kota di Indonesia.
"Askrindo Syariah akan fokus pada penjaminan syariah segmen konsumtif sejalan dengan arah perkembangan bisnis perbankan syariah, sedangkan untuk sektor produktif akan tetap disasar secara selektif untuk tetap menjadi prudent underwriting," ujarnya.
Penandatanganan tersebut dilakukan langsung oleh Direktur Utama Askrindo Syariah, Seogiharto dan Direktur Utama Bank Riau Kepri, DR. Irvandi Gustari didampingi Direktur Pemasaran Askrindo Syariah, Supardi Najjamuddin, Direktur Keuangan Askrindo Syariah, Subagio Istiarno, Kepala Divisi Pemasaran Askrindo Syariah, Khairul Fata serta Pemimpin Cabang Askrindo Syariah, Budi Sanori serta Kepala Divisi Syariah PT Bank Riau Kepri, Syahrul.
"Kerjasama ini sangat potensial karena kita melihat potensi konsumer Bank Riau Kepri ini sebesar Rp. 482 M sedangkan potensi KUR sebesar Rp. 100 M dan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) sebesar Rp. 13 M, oleh karena itu, Askrindo Syariah merasa penting untuk melakukan kerjasama yang akan saling menguntungkan kedua belah pihak," ujar Direktur Pemasaran Askrindo Syariah, Supardi Najjamuddin usai penandatangan PKS di Jakarta.
Sambung dia menerangkan, kedepan Askrindo Syariah juga akan akan menyasar produk produk yang menjadi kekuatan Bank Riau Kepri khususnya untuk pembiayaan konsumtif berbasis potong gaji bagi karyawan PNS.
"Kita akan terus memperbanyak mitra kerja kita tidak hanya dengan perbankan nasional tapi perbankan di daerah. Kekuatan perbankan daerah itu sangat bagus dan potensinya juga luar biasa karena di daerah itu captive market mereka sangat baik seperti pinjaman untuk kesejahteraan karyawan mereka atau pembelian rumah serta kebutuhan lainnya," jelas Supardi.
Selain itu, terkait kinerja Askrindo Syariah selama tahun 2018, diutarakan oleh Supardi yakni perseroan ini mengalami peningkatan signifikan, hal tersebut tercermin dari meningkatkan pertumbuhan Imbal Jasa Kafalah (IJK) serta laba perusahaan di selama tahun 2018.
"Pertumbuhan Imbal Jasa Kafalah (IJK) naik 29,6% sebesar Rp.225 miliar dibanding IJK tahun 2017 yaitu sebesar Rp.176 miliar sementara untuk laba bersih perusahaan di tahun 2018 kita berhaasil membukukan laba sebesar Rp14 miliar naik sekitar 66,7% dibandingkan laba tahun 2017 yaitu Rp.6 miliar," paparnya
Untuk tahun 2019, Supardi mengatakan, akan tetap melakukan strategi implementatif memaksimalkan potensi pasar penjaminan syariah yang ada di tanah air. Selain itu, Askrindo syariah juga terus mengembangkan layanan dan inovasi dengan ditunjang oleh IT dan outlet yang tersebar pada sejumlah kota di Indonesia.
"Askrindo Syariah akan fokus pada penjaminan syariah segmen konsumtif sejalan dengan arah perkembangan bisnis perbankan syariah, sedangkan untuk sektor produktif akan tetap disasar secara selektif untuk tetap menjadi prudent underwriting," ujarnya.
(akr)