Rupiah Ditutup Anjlok ke Level Rp14.140/USD Saat Dolar Aussie Tumbang
A
A
A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada akhir perdagangan, Rabu (6/3/2019) ditutup anjlok menjelang Libur Nyepi besok, untuk semakin jatuh semakin dalam ke kisaran level Rp14.140/USD. Pelemahan mata uang Indonesia mengiringi kejatuhan dolar Australia ke posisi terburuk dalam dua bulan.
Data Yahoo Finance menunjukkan rupiah pada sesi akhir perdagangan menyusut ke level Rp14.140/USD atau semakin terkapar dibandingkan penutupan sebelumnya Rp14.105/USD. Rupiah sepanjang hari ini bergerak pada level Rp14.115 hingga Rp14.150/USD.
Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, rupiah tertahan pada zona hijau dengan berada pada level Rp14.129/USD. Posisi ini memperlihatkan rupiah mendaki dari posisi perdagangan sebelumnya Rp14.146/USD.
Posisi rupiah menurut data Bloomberg juga masih tak berdaya di posisi Rp14.142/USD atau memburuk dibandingkan kemarin Rp14.127/USD. Rupiah dalam perdagangan tengah pekan ini bergerak pada kisaran Rp14.122-Rp14.153/USD.
Sementara, data SINDOnews bersumber dari Limas, rupiah melaju mendatar untuk bertengger ke posisi Rp14.140/USD untuk terus memperlihatkan sinyal penguatan. Posisi ini sedikit lebih baik dari sebelumnya Rp14.145/USD.
Di sisi lain seperti dilansir Reuters, dolar Australia tergelincir ke level terendah dua bulan pada hari Rabu setelah perlambatan ekonomi mendukung ekspektasi pasar untuk penurunan suku bunga akhir tahun ini. Dolar Aussie -sebutan Australia- turun 0,8% menjadi 0,7028 terhadap dolar AS, atau menjadi yang terendah sejak 4 Januari.
Terhadap yen, Aussie juga turun tajam, sementara dolar Selandia Baru melemah karena kekhawatiran tentang perluasan perlambatan ekonomi Australia. Sedangkan Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, tidak berubah pada posisi 96.898 setelah mencapai level tertinggi dua minggu di 97,008 pada hari Selasa, kemarin.
Data Yahoo Finance menunjukkan rupiah pada sesi akhir perdagangan menyusut ke level Rp14.140/USD atau semakin terkapar dibandingkan penutupan sebelumnya Rp14.105/USD. Rupiah sepanjang hari ini bergerak pada level Rp14.115 hingga Rp14.150/USD.
Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, rupiah tertahan pada zona hijau dengan berada pada level Rp14.129/USD. Posisi ini memperlihatkan rupiah mendaki dari posisi perdagangan sebelumnya Rp14.146/USD.
Posisi rupiah menurut data Bloomberg juga masih tak berdaya di posisi Rp14.142/USD atau memburuk dibandingkan kemarin Rp14.127/USD. Rupiah dalam perdagangan tengah pekan ini bergerak pada kisaran Rp14.122-Rp14.153/USD.
Sementara, data SINDOnews bersumber dari Limas, rupiah melaju mendatar untuk bertengger ke posisi Rp14.140/USD untuk terus memperlihatkan sinyal penguatan. Posisi ini sedikit lebih baik dari sebelumnya Rp14.145/USD.
Di sisi lain seperti dilansir Reuters, dolar Australia tergelincir ke level terendah dua bulan pada hari Rabu setelah perlambatan ekonomi mendukung ekspektasi pasar untuk penurunan suku bunga akhir tahun ini. Dolar Aussie -sebutan Australia- turun 0,8% menjadi 0,7028 terhadap dolar AS, atau menjadi yang terendah sejak 4 Januari.
Terhadap yen, Aussie juga turun tajam, sementara dolar Selandia Baru melemah karena kekhawatiran tentang perluasan perlambatan ekonomi Australia. Sedangkan Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, tidak berubah pada posisi 96.898 setelah mencapai level tertinggi dua minggu di 97,008 pada hari Selasa, kemarin.
(akr)