Tol Ngawi-Kertosono Banjir, Jasa Marga: Semua Punya Mitigasi Bencana
A
A
A
JAKARTA - PT Jasa Marga (Persero) memastikan setiap jalan tol yang dibangun sudah memiliki standar mitigasi resiko bencana alam. Hal ini terkait dengan Jalan tol Trans Jawa ruas Ngawi-Kertosono pada KM 603-604 yang terendam banjir di Desa Glonggong, Balerejo, Kabupaten Madiun, Jawa Timur.
Hal itu akibat luapan Sungai Madiun serta beberapa anak sungainya mengakibatkan sejumlah wilayah di Kabupaten Madiun terendam banjir, dan jalan tol yang terendam tersebut hanya difungsikan satu ruas dengan sistem buka tutup. AVP Corporate Communication. PT Jasa Marga (Persero) Dwimawan Heru mengatakan mitigasi resiko bencana sudah dilakukan sejak tahap desain jalan tol.
Sehingga Ia memastikan bahwa tol tersebut bisa layak digunakan dengan aman. "Sesungguhnya mitigasi bencana ini sudah kita rancang dan kita buat agar tol ini layak digunakan," ujar Dwimawan Heru di Jakarta, Kamis (7/3/2019).
Sambung dia menerangkan, luapan sungai Glongong di Madiun ini sangat tinggi sehingga air hingga menggenangi jalan tol Madiun. "Minimal 1 meter di atas ROW. Juga ada saluran crossing (cross drain) sebanyak 4 cross drain di dekat lokasi banjir yang melintang di bawah jalan tol," ungkapnya.
"Namun debit air saat ini sangat tinggi, sehingga jalan tol terendam. Kami melakukan contra flow sehingga jalan tol dapat tetap dioperasikan," jelasnya.
Hal itu akibat luapan Sungai Madiun serta beberapa anak sungainya mengakibatkan sejumlah wilayah di Kabupaten Madiun terendam banjir, dan jalan tol yang terendam tersebut hanya difungsikan satu ruas dengan sistem buka tutup. AVP Corporate Communication. PT Jasa Marga (Persero) Dwimawan Heru mengatakan mitigasi resiko bencana sudah dilakukan sejak tahap desain jalan tol.
Sehingga Ia memastikan bahwa tol tersebut bisa layak digunakan dengan aman. "Sesungguhnya mitigasi bencana ini sudah kita rancang dan kita buat agar tol ini layak digunakan," ujar Dwimawan Heru di Jakarta, Kamis (7/3/2019).
Sambung dia menerangkan, luapan sungai Glongong di Madiun ini sangat tinggi sehingga air hingga menggenangi jalan tol Madiun. "Minimal 1 meter di atas ROW. Juga ada saluran crossing (cross drain) sebanyak 4 cross drain di dekat lokasi banjir yang melintang di bawah jalan tol," ungkapnya.
"Namun debit air saat ini sangat tinggi, sehingga jalan tol terendam. Kami melakukan contra flow sehingga jalan tol dapat tetap dioperasikan," jelasnya.
(akr)