Pasar Saham Asia Rontok, IHSG Jatuh 1,16% dan Bursa China Terjun Bebas 4,4%

Jum'at, 08 Maret 2019 - 16:32 WIB
Pasar Saham Asia Rontok, IHSG Jatuh 1,16% dan Bursa China Terjun Bebas 4,4%
Pasar Saham Asia Rontok, IHSG Jatuh 1,16% dan Bursa China Terjun Bebas 4,4%
A A A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan, Jumat (8/3/2019) berakhir di zona merah untuk meneruskan tren negatif sepanjang hari ini. Hingga sesi perdagangan sore, IHSG ditutup merosot tajam usai kehilangan 74,89 poin atau setara dengan minus 1,16% ke level 6.383,07.

Sebelumnya pada sesi siang, bursa saham Tanah Air masih berkutat di zona merah usai kehilangan 51.62 poin atau 0.80% ke posisi 6.406,34 setelah tadi pagi menyusut hingga 20,710 poin atau setara 0,32% menjadi 6.437,25. Sedangkan kemarin menghijau di level 6.457,96 dengan tambahan 16,68 poin atau 0,26%.

Sektor saham dalam negeri tanpa terkecuali bergerak ambruk di perdagangan sore dipimpin kejatuhan terdalam sektor infrastruktur sebesar minus 2,58%. Selain itu diikuti aneka industri serta industri dasar yang masing-masing ambruk -2,06% serta -1,37%.

Adapun nilai transaksi pada bursa Indonesia sore ini tercatat sebesar Rp9,24 triliun dengan 16,65 miliar saham diperdagangkan dan transaksi bersih asing minus Rp609,67 miliar dengan aksi jual asing sebesar Rp3,66 triliun dan aksi beli asing mencapai Rp3,05 triliun. Tercatat sebesar 138 saham menguat, 296 melemah dan 144 stagnan.

Beberapa saham yang menguat di antaranya PT Waran Seri I Buyung Poetra Sembada Tbk. (HOKI-W) naik Rp599 menjadi Rp600, PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk. (MREI) bertambah Rp225 menjadi Rp5.900 dan PT MAP Boga Adiperkasa Tbk. (MAPB) melonjak Rp75 ke posisi Rp1.855.

Sementara, beberapa saham yang melemah yakni PT Astra International Tbk. (ASII) turun Rp175 menjadi Rp7.150, PT Tempo Scan Pacific Tbk. (TSPC) melemah Rp45 menjadi Rp1.745 serta PT BISI International Tbk. (BISI) turun Rp40 menjadi Rp1.405.

Di sisi lain pasar saham wilayah Asia rontok pada akhir perdagangan, Jumat usai mayoritas ditutup lebih rendah karena investor bergulat dengan kekhawatiran baru atas keadaan ekonomi global. Ditambah data perdagangan China untuk Februari berada di bawah ekspektasi.

Bursa saham daratan China merosot tajam dipimpin Komposit Shanghai yang terjun bebas 4,4% menjadi 2.969,86 dan Komposit Shenzhen jatuh sangat dalam usai kehilangan 3,791% ke posisi 1.605,28. Selanjutnya indeks Hang Seng, Hong Kong hingga sesi terakhir melemah sebesar 1,91% hingga menyentuh level 28.228,42.

Data bea cukai China yang dirilis hari ini menjadi sentimen negatif, usai ekspor Negeri Tirai Bambu turun 20,7% untuk bulan Februari dari tahun lalu. Para analis mengatakan data dari China dalam dua bulan pertama tahun ini harus diperlakukan dengan hati-hati karena distorsi bisnis yang disebabkan oleh waktu libur publik di Tahun Baru Imlek selama seminggu yang dimulai pada 4 Februari tahun ini.

Selanjutnya indeks Nikkei 225 Jepang turun sangat dalam 2,01% hingga ditutup pada level 21.025,56 karena saham-saham kelas berat seperti indeks Fast Retailing, Softbank dan Fanuc semuanya menurun. Indeks Topix juga tergelincir 1,82% untuk menyelesaikan perdagangan pekan ini di posisi 1.572,44.

Tren pelemahan juga terjadi pada indeks Kospi, Korea Selatan usai merosot 1,31% untuk berada di posisi 2.137,44 terseret kejatuhan saham produsen mobil Hyundai Motor hingga 4,38%. Sementara itu bursa patokan Australia, ASX 200 turun 0,96% di 6.203,80 dengan hampir semua sektor mengalami penurunan. Subindex keuangan menjadi yang sangat tertekan mencapai 1,58% seiring tergelincirnya saham perbankan.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7139 seconds (0.1#10.140)