Lippo Karawaci Peroleh Dana USD1 M untuk Transformasi Strategis
A
A
A
JAKARTA - PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) mengumumkan rencana transformasi strategis menyeluruh untuk merekapitalisasi perseroan, melakukan perubahan jajaran dewan komisaris dan direksi perseroan serta kembali memfokuskan bisnisnya pada tiga kompetensi inti.
Dalam keterbukaan informasi yang disampaikan Selasa (12/3), perseroan menjelaskan, sebagai bagian dari rencana transformasi, LPKR telah menetapkan program pendanaan senilai USD1,010 miliar, yang terdiri dari dana senilai USD730 juta dari hasil rights issue yang dijamin sepenuhnya oleh keluarga Riady dan dana senilai USD280 juta dari penyelesaian rencana divestasi aset.
Sebagai bukti kepercayaan terhadap strategi dan prospek LPKR, George Raymond Zage III dan Chow Tai Fook Nominee Limited, masing-masing telah menandatangani perjanjian untuk membeli dan setuju untuk membeli saham melalui rights issue dengan komitmen total senilai USD70 juta.
"Program pendanaan ini ditujukan untuk mengoptimalkan neraca LPKR melalui penurunan rasio utang dan pelunasan kewajiban-kewajiban utang hingga USD275 juta; menyediakan buffer likuiditas yang cukup bagi LPKR untuk mendanai kewajiban bunga utang dan sewa REIT hingga akhir tahun 2020; dan mengoptimalkan nilai pemegang saham melalui investasi di proyek-proyek utama yang sedang berjalan," ungkap perseroan dalam keterangan tertulis, Selasa (12/3/2019).
Sejalan dengan komitmen perseroan untuk menciptakan nilai pemegang saham melalui pembangunan platform real estat terintegrasi terbaik di industri, erseroan telah mengidentifikasi tiga kompetensi inti sebagai fokus bisnis ke depan yakni perumahan di daerah perkotaan, lifestyle malls dan layanan kesehatan.
Dalam segmen perumahan di daerah perkotaan, LPKR akan fokus pada perluasan produk urban homes dan mengembangkan proyek-proyek value-added mixed-use untuk menangkap peluang peningkatan populasi masyarakat segmen menengah atas di Indonesia.
Untuk segmen lifestyle malls, perseroan akan berusaha mempertahankan kepemimpinan pasarnya di segmen ini, memanfaatkan potensi konsumsi domestik Indonesia yang besar, meningkatkan hasil aset melalui penyewaan secara proaktif dan pelaksanaan yang lebih baik, serta mengoptimalkan pendapatan melalui strategi daur ulang aset yang efisien.
Untuk segmen layanan kesehatan, LPKR akan terus memberikan tingkat kualitas pelayanan klinis dan perawatan pasien terbaik, dan pada saat yang sama berupaya memberikan kinerja keuangan yang kuat dari aset-aset Perseroan yang ada.
Untuk mewujudkan strategi bisnis baru ini, LPKR mengumumkan Dewan Komisaris dan Direksi baru. Jajaran Dewan Komisaris yang baru ditunjuk, terdiri dari John Prasetio sebagai Presiden Komisaris Independen, bersama Stephen Riady, George Raymond Zage III, Kin Chan dan Anangga W Roosdiono sebagai komisaris.
Selain itu, perseroan juga mengumumkan penunjukan John Riady sebagai CEO, Surya Tatang sebagai CFO, Peter Yu sebagai Director of Projects, dan Bret Matthew Ginesky sebagai Head of Investor Relations. Sementara, Marshall Martinus akan melanjutkan tugasnya sebagai COO.
"Saya merasa terhormat untuk memegang jabatan sebagai CEO perseroan. Saya melihat peluang yang besar untuk membangun salah satu pengembang real estat terintegrasi terkemuka di Indonesia, untuk mendorong keunggulan operasional, fokus, dan pendekatan yang lebih disiplin dalam alokasi modal," ujar John Riady.
Adapun John Prasetio sebagai Presiden Komisaris Independen menegaskan, Dewan Komisaris yang baru akan berfungsi sebagai penjaga visi, tata kelola, dan transparansi Perseroan. "Kami berharap dapat memberikan pengawasan dan bekerja sama dengan tim manajemen untuk mewujudkan kinerja yang positif dan menciptakan nilai jangka panjang bagi seluruh pemangku kepentingan," tandasnya.
Dalam keterbukaan informasi yang disampaikan Selasa (12/3), perseroan menjelaskan, sebagai bagian dari rencana transformasi, LPKR telah menetapkan program pendanaan senilai USD1,010 miliar, yang terdiri dari dana senilai USD730 juta dari hasil rights issue yang dijamin sepenuhnya oleh keluarga Riady dan dana senilai USD280 juta dari penyelesaian rencana divestasi aset.
Sebagai bukti kepercayaan terhadap strategi dan prospek LPKR, George Raymond Zage III dan Chow Tai Fook Nominee Limited, masing-masing telah menandatangani perjanjian untuk membeli dan setuju untuk membeli saham melalui rights issue dengan komitmen total senilai USD70 juta.
"Program pendanaan ini ditujukan untuk mengoptimalkan neraca LPKR melalui penurunan rasio utang dan pelunasan kewajiban-kewajiban utang hingga USD275 juta; menyediakan buffer likuiditas yang cukup bagi LPKR untuk mendanai kewajiban bunga utang dan sewa REIT hingga akhir tahun 2020; dan mengoptimalkan nilai pemegang saham melalui investasi di proyek-proyek utama yang sedang berjalan," ungkap perseroan dalam keterangan tertulis, Selasa (12/3/2019).
Sejalan dengan komitmen perseroan untuk menciptakan nilai pemegang saham melalui pembangunan platform real estat terintegrasi terbaik di industri, erseroan telah mengidentifikasi tiga kompetensi inti sebagai fokus bisnis ke depan yakni perumahan di daerah perkotaan, lifestyle malls dan layanan kesehatan.
Dalam segmen perumahan di daerah perkotaan, LPKR akan fokus pada perluasan produk urban homes dan mengembangkan proyek-proyek value-added mixed-use untuk menangkap peluang peningkatan populasi masyarakat segmen menengah atas di Indonesia.
Untuk segmen lifestyle malls, perseroan akan berusaha mempertahankan kepemimpinan pasarnya di segmen ini, memanfaatkan potensi konsumsi domestik Indonesia yang besar, meningkatkan hasil aset melalui penyewaan secara proaktif dan pelaksanaan yang lebih baik, serta mengoptimalkan pendapatan melalui strategi daur ulang aset yang efisien.
Untuk segmen layanan kesehatan, LPKR akan terus memberikan tingkat kualitas pelayanan klinis dan perawatan pasien terbaik, dan pada saat yang sama berupaya memberikan kinerja keuangan yang kuat dari aset-aset Perseroan yang ada.
Untuk mewujudkan strategi bisnis baru ini, LPKR mengumumkan Dewan Komisaris dan Direksi baru. Jajaran Dewan Komisaris yang baru ditunjuk, terdiri dari John Prasetio sebagai Presiden Komisaris Independen, bersama Stephen Riady, George Raymond Zage III, Kin Chan dan Anangga W Roosdiono sebagai komisaris.
Selain itu, perseroan juga mengumumkan penunjukan John Riady sebagai CEO, Surya Tatang sebagai CFO, Peter Yu sebagai Director of Projects, dan Bret Matthew Ginesky sebagai Head of Investor Relations. Sementara, Marshall Martinus akan melanjutkan tugasnya sebagai COO.
"Saya merasa terhormat untuk memegang jabatan sebagai CEO perseroan. Saya melihat peluang yang besar untuk membangun salah satu pengembang real estat terintegrasi terkemuka di Indonesia, untuk mendorong keunggulan operasional, fokus, dan pendekatan yang lebih disiplin dalam alokasi modal," ujar John Riady.
Adapun John Prasetio sebagai Presiden Komisaris Independen menegaskan, Dewan Komisaris yang baru akan berfungsi sebagai penjaga visi, tata kelola, dan transparansi Perseroan. "Kami berharap dapat memberikan pengawasan dan bekerja sama dengan tim manajemen untuk mewujudkan kinerja yang positif dan menciptakan nilai jangka panjang bagi seluruh pemangku kepentingan," tandasnya.
(fjo)