1.000 IKM Diusung Go Digital Melalui E-Smart IKM

Selasa, 12 Maret 2019 - 19:17 WIB
1.000 IKM Diusung Go...
1.000 IKM Diusung Go Digital Melalui E-Smart IKM
A A A
SEMARANG - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) melalui Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) terus gencar melakukan upaya pengembangan industri kecil dan menengah (IKM) melalui pemanfaatan teknologi digital. Upaya ini guna memacu IKM nasional berperan pada penerapan revolusi industri 4.0, seperti terlibat di e-commerce yang diimplementasikan dalam program e-Smart IKM yang pada tahun 2019 diselenggarakan dengan tema “IKM Go Digital”.

“IKM Go Digital ini adalah langkah nyata Kementerian Perindustrian dalam hal ini Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (Ditjen IKMA) untuk mempersiapkan industri kecil dan menengah (IKM) menuju revolusi industri 4.0” papar Direktur Jenderal IKMA Gati Wibawaningsih, di sela pembukaan acara e-Smart IKM 2019 di UTC, Semarang, Jawa Tengah, Selasa (12/3/2019).

Acara yang dihadiri 1.000 IKM dari seluruh Jawa Tengah ini berkolaborasi dengan 15 platform digital dan lembaga pembiayaan serta dikemas dalam konsep pameran, talkshow, dan workshop.

“Salah satu permasalahan yang dihadapi dalam Making Indonesia 4.0 adalah UMKM yang tertinggal dalam pemanfaatan teknologi, melalui program ini, kami harap akan menjadi penghubung bagi IKM untuk belajar bagaimana menggunakan platform digital untuk meningkatkan daya saingnya,” bebernya.

Dia menambahkan, penggunaan internet dan infrastruktur telekomunikasi semakin membaik dan berkembang, data APJII menyebutkan, tahun 2017 pengguna internet di Indonesia mencapai 143,26 juta jiwa atau setara dengan 54,3% dari total penduduk Indonesia.

“Penetrasi penggunaan internet tersebut diharapkan juga dimanfaatkan untuk usaha-usaha produktif yang mendorong efisiensi dan perluasan akses seperti jual beli online,” jelas Gati.

Selanjutnya, e-Smart IKM 2019 “IKM Go Digital” ini diikuti oleh 15 kontributor yang di antaranya Tokopedia, Shopee, Bukalapak, Blibli, Gojek, Blanja.com, Ralali.com, Mbizmarket, Tokoin, Dana, Imooji, odoo Indonesia Network, Tata Sarana Mandiri, BNI, JNE, dan Si Cepat.

Selain itu, acara ini juga didukung oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Tengah dan Dinas Perindustrian Kabupaten/Kota se-Jawa Tengah.“Kolaborasi ini merupakan kekuatan untuk memperkuat daya saing industri Indonesia, kita harus bergerak bersama,” jelasnya.

Program e-Smart IKM sendiri diluncurkan oleh Kemenperin pada tahun 2017, sampai dengan tahun 2018 sebanyak 5.945 IKM dari seluruh Indonesia turut serta dalam program tersebut dan membuahkan nilai transaksi sebesar Rp1,3 miliar, naik 773% dari nilai transaksi tahun sebelumnya yang hanya Rp168 juta.

“Kami harap e-commerce menjadi gerbang bagi para pelaku IKM untuk melakukan transformasi digital. Setelah akses pasarnya diperluas melalui e-commerce, kemudian IKM akan membutuhkan promosi digital, sistem informasi digital, pembayaran digital, dan teknologi digital lainnya,” terang dia.

E-Smart IKM 2019 bertemakan “IKM Go Digital” ini menyediakan tiga topik talkshow dan 13 workshop yang bisa diikuti oleh peserta. “Saya gembira melihat antusiasme IKM untuk mengikuti acara ini, bukti bahwa IKM kita juga siap mengadopsi teknologi digital, acara serupa juga akan diadakan di Bogor dan Surabaya yang masing-masing akan melibatkan 1.000 IKM,” ungkapnya.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9952 seconds (0.1#10.140)