Mendag Intip Peluang di Tengah Potensi Transaksi Digital

Selasa, 12 Maret 2019 - 22:08 WIB
Mendag Intip Peluang...
Mendag Intip Peluang di Tengah Potensi Transaksi Digital
A A A
JAKARTA - Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita menyatakan Kementerian Perdagangan (Kemendag) siap menghadapi berbagai tantangan global dan domestik yang akan memengaruhi kinerja perdagangan saat ini. Untuk itu, penting bagi Kemendag meningkatkan perdagangan yang bernilai tambah dan berdaya saing di tingkat global guna mencapai target kinerja sektor perdagangan di tahun 2019.

Salah satunya memanfaatkan transaksi dagang secara online yang menjadi pasar baru. Dia menyebutkan nilai transaksi perdagangan elektronik Indonesia tumbuh 49% per tahun pada periode 2015-2018 dan nilainya mencapai USD27 miliar pada 2018.

Diprediksi, nilainya akan menjadi USD130 miliar pada 2020 dengan jumlah pembeli mencapai 65 juta orang. “Daya saing digital Indonesia masih perlu ditingkatkan. Produk UMKM Indonesia harus menjadi tuan rumah di platform niaga elektronik lokal,” ujar Mendag di Tangerang, Selasa (12/3/2019)

Sedangkan, pengembangan perdagangan luar negeri terpadu akan berkontribusi pada peningkatan partisipasi Indonesia dalam rantai nilai global (global value chain/GVC). Mendag menekankan bahwa fokus pemilihan industri menjadi kunci penting bagi peningkatan ekspor produk bernilai tambah. Saat ini

"Kita akan menekankan pada upaya menjalin sinergitas antar kementerian/lembaga, pemda, dan pelaku usaha dalam merumuskan langkah-langkah pencapaian target kinerja Kemendag di tahun 2019. Dengan tema yang diusung tahun ini, kami ingin mewujudkan cita-cita Indonesia agar menjadi lebih unggul dan berdaya saing dalam persaingan global,” paparnya.

Target kinerja sektor perdagangan tahun 2019 yaitu menjaga tingkat inflasi pada angka 3,5%, meningkatkan pertumbuhan ekspor nonmigas 7,5%, dan membangun atau merevitalisasi 1.037 pasar rakyat. Untuk itu, lanjut Mendag, agar dapat unggul dan berdaya saing di kancah global, peningkatan nilai tambah dan daya saing perdagangan Indonesia perlu dilakukan dengan optimalisasi distribusi perdagangan, optimalisasi peran ekonomi digital, dan pengembangan perdagangan luar negeri terpadu.

"Optimalisasi distribusi perdagangan dilakukan dengan membangun/merevitalisasi 5.000 pasar rakyat secara fisik maupun nonfisik memanfaatkan gerai maritim untuk menurunkan disparitas harga dan dapat menjangkau daerah terpencil, terluar, tertinggal, dan perbatasan; serta menjadikan sistem resi gudang menjadi bagian dari upaya stabilisasi harga bahan pokok dan mendorong kinerja ekspor komoditas," jelasnya.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5962 seconds (0.1#10.140)