Soal Tambahan Menteri Ekspor dan Investasi, Sri Mulyani: Kita Lihat Nanti

Rabu, 13 Maret 2019 - 20:02 WIB
Soal Tambahan Menteri...
Soal Tambahan Menteri Ekspor dan Investasi, Sri Mulyani: Kita Lihat Nanti
A A A
JAKARTA - nvestasi dan ekspor menjadi perhatian pemerintah, sebagai upaya mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia. Untuk itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) berencana membentuk dua Kementerian khusus untuk meningkatkan kinerja kedua hal tersebut.

Hal ini sudah dibicarakan saat rapat kabinet bersama beberapa menteri. Dua kementerian khusus itu dinilai penting, lantaran peningkatan investasi dan ekspor merupakan poin utama untuk meningkatkan pertumbuhan.

Menanggapi ini, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani belum mau berkomentar banyak dan menerangkan masih akan melihat bagaimana kelanjutan rencana untuk membentuk dua menteri khusus dalam menggenjot ekspor dan investasi. "Ini saya lihat nanti," ujar Sri Mulyani di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (13/3/2019).

Sebelumnya, Jokowi mengaku geregetan ingin segera menerapkan solusi untuk meningkatkan investasi dan ekspor. "Saya yang paling gereget itu kita tahu kesalahan kita, ngerti solusinya, ngerti jalan keluarnya, tapi enggak bisa tuntaskan. Saya akan lihat alur mana yang enggak bener di titik tertentu," jelas Jokowi.

Presiden kembali menegaskan bahwa pertumbuhan ekonomi yang baik perlu didukung kinerja investasi dan ekspor yang prima. Untuk itu, tegas Presiden, memperbaiki ekspor dan investasi perlu segera dilakukan.

Pertumbuhan ekspor nasional dan investasi dalam setahun terakhir memang kurang menggembirakan. Data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyebutkan, realisasi investasi pada 2018 hanya mencapai Rp721,3 triliun atau mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya Rp692,8 triliun.

Sementara data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan, pada tahun lalu ekspor mengalami perlambatan karena hanya tumbuh 6,74% dibanding tahun sebelumnya 16,28%.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8977 seconds (0.1#10.140)