Misi Dagang ke Mesir, Indonesia Bukukan Kontrak USD130 Juta
A
A
A
JAKARTA - Kegiatan misi dagang ke Mesir yang dilaksanakan Kementerian Perdagangan pada 2017, kembali membuahkan hasil. Misi dagang yang dipimpin Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Arlinda ini berhasil memfasilitasi kontrak dagang antara PTPN III (Persero) dan PT Chita Agri Indonesia dengan salah satu perusahaan pengolahan dan distribusi minyak sawit Mesir Oleo Misr Co.
Pada kontrak dagang tersebut, Perkebunan PTPN III akan menyuplai minyak kelapa sawit sebesar 10.000-16.000 metrik ton per bulan dengan nilai USD100 juta selama 2019. PT Chita Agri Indonesia akan menyuplai minyak kelapa sawit sebesar 4.000-5.000 metrik ton per bulan dengan nilai USD30 juta. Bila estimasi harga minyak kelapa sawit USD5.000 per metrik ton, maka potensi transaksi yang akan dihasilkan mencapai USD 130 juta.
"Ekspor minyak kelapa sawit Indonesia ke Mesir meningkat dari tahun ke tahun. Dengan kedekatan Indonesia-Mesir, kita optimis mampu menggarap potensi pasar Mesir. Selain itu, Mesir dapat dijadikan sebagai hub untuk memasarkan produk minyak kelapa sawit Indonesia ke Afrika," urai Arlinda di Jakarta, Kamis (14/3/2019).
Menurut Arlinda, dengan populasi penduduk mencapai 100 juta orang, peluang ekspor kelapa sawit masih cukup besar. Untuk itu, penetrasi pasar minyak kelapa sawit perlu ditingkatkan karena banyaknya permintaan dan kebutuhan komoditas ini untuk pasar Mesir. Tahun 2018, ekspor minyak kelapa sawit Indonesia ke Mesir mencapai lebih dari USD560 juta dengan volume 919.460 ton.
"Meskipun Indonesia masih mendominasi pasar Mesir hingga 97%, kami yakin volume ekspor sawit masih dapat terus ditingkatkan," ungkap Arlinda.
Pada kontrak dagang tersebut, Perkebunan PTPN III akan menyuplai minyak kelapa sawit sebesar 10.000-16.000 metrik ton per bulan dengan nilai USD100 juta selama 2019. PT Chita Agri Indonesia akan menyuplai minyak kelapa sawit sebesar 4.000-5.000 metrik ton per bulan dengan nilai USD30 juta. Bila estimasi harga minyak kelapa sawit USD5.000 per metrik ton, maka potensi transaksi yang akan dihasilkan mencapai USD 130 juta.
"Ekspor minyak kelapa sawit Indonesia ke Mesir meningkat dari tahun ke tahun. Dengan kedekatan Indonesia-Mesir, kita optimis mampu menggarap potensi pasar Mesir. Selain itu, Mesir dapat dijadikan sebagai hub untuk memasarkan produk minyak kelapa sawit Indonesia ke Afrika," urai Arlinda di Jakarta, Kamis (14/3/2019).
Menurut Arlinda, dengan populasi penduduk mencapai 100 juta orang, peluang ekspor kelapa sawit masih cukup besar. Untuk itu, penetrasi pasar minyak kelapa sawit perlu ditingkatkan karena banyaknya permintaan dan kebutuhan komoditas ini untuk pasar Mesir. Tahun 2018, ekspor minyak kelapa sawit Indonesia ke Mesir mencapai lebih dari USD560 juta dengan volume 919.460 ton.
"Meskipun Indonesia masih mendominasi pasar Mesir hingga 97%, kami yakin volume ekspor sawit masih dapat terus ditingkatkan," ungkap Arlinda.
(ven)