Perang Dagang Jadi Peluang RI Rebut Pasar Produk Alat Rumah Tangga

Jum'at, 15 Maret 2019 - 22:05 WIB
Perang Dagang Jadi Peluang...
Perang Dagang Jadi Peluang RI Rebut Pasar Produk Alat Rumah Tangga
A A A
JAKARTA - Perang dagang Amerika Serikat (AS) versus China dinilai bisa menjadi kesempatan bagi Indonesia untuk merebut pasar produk alat-alat rumah tangga. Pasalnya beberapa produk dari alat rumah tangga mengalami kenaikan tarif, di antaranya untuk produk berbahan kaca dan plastik.

"Momen ini merupakan kesempatan bagi Indonesia untuk mengambil pangsa pasar tersebut. Selain itu, industri produk alat rumah tangga merupakan salah satu industri manufaktur padat karya menengah yang bernilai tambah, sehingga dapat bermanfaat meningkatkan ekspor Indonesia yang lebih berdaya saing dan bernilai tambah," ujar Kepala Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Chicago Billy Anugrah, Jumat (15/3/2019).tandasnya.

Pada 2019, porsi pasar pada produk alat rumah tangga di AS yang meliputi ratusan jenis produk diperkirakan tumbuh 12,7% atau sebesar USD 73 miliar. Nilai ini naik dibandingkan tahun 2018 yang tercatat sebesar USD63 miliar.

Menurut Billy, ITPC Chicago bersama para eksportir ingin lebih memantapkan posisi produk rumah tangga di pasar AS. "Selain memamerkan produk rumah tangga unggulan Indonesia, Pavilion Indonesia juga dijadikan platform untuk menunjukkan keunggulan kualitas yang dimiliki para industri produsen alat rumah tangga Indonesia untuk mengambil pangsa pasar yang lebih besar serta menjadi bagian dari rantai suplai industri AS,” jelasnya.

Sementara itu produk alat rumah tangga Indonesia berhasil mencetak transaksi potensial sebesar USD1,8 juta. Capaian ini diperoleh dari 56 transaksi yang terjadi di pameran International Home and Housewares 2019 (IHHS 2019) yang difasilitasi oleh Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) dan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Chicago. Pameran IHHS berlangsung pada 2−5 Maret 2019 di Mc Cormick Place, Chicago, Amerika Serikat (AS).

"ITPC dan KJRI Chicago bekerja sama dengan enam eksportir Indonesia untuk mengikuti pameran rumah tangga terbesar di AS dan kedua terbesar di dunia. Keikutsertaan ini diharapkan dapat meningkatkan ekspor Indonesia ke AS dan memperluas akses pasar untuk eksportir baru Indonesia," ujarnya.

Adapun enam perusahaan berpartisipasi di Paviliun Indonesia yaitu, PT Indomop Multi Makmur yang merupakan produsen alat kebersihan dari Banten; PT Presindo Central yang merupakan produsen alat makan berbahan melamin “Onyx" dari Banten. Ditambah CV Procyro Adikarya yang merupakan produsen alat rumah tangga dan kerajinan tangan berbahan rotan sintetis dari Jawa Tengah.

Selanjutnya PT Umbra Prasia yang merupakan produsen alat rumah tangga berbahan kaca dari Jawa Timur, PT Trisinar Indopratama yang merupakan produsen alat rumah tangga berbahan plastik "Technoplast” dari Banten; serta PT Green Leaf Indonesia yang merupakan produsen alat rumah tangga berbahan plastik dari Jakarta.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1173 seconds (0.1#10.140)