BNI Salurkan KUR ke Pekerja Migran Sebesar Rp284,29 Miliar
A
A
A
JAKARTA - PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) sejak 2015 hingga Februari 2019 telah menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) kepada lebih dari 15 ribu Pekerja Migran Indonesia (PMI). Adapun nilai KUR tersalurkan sebesar Rp284,29 miliar. KUR bagi para PMI ini tersalurkan ke empat negara yaitu Hong Kong, Jepang, Taiwan, dan Singapura.
Sementara itu, BNI Tokyo kembali menggelar seminar kewirausahaan di Tokyo. General Manager BNI Tokyo, Ario Bimo, mengatakan momentum berbagi yang dilaksanakan dalam program 'Kami Bersama BNI' ini bertujuan untuk memberikan bekal kemandirian bagi para peserta agar dapat mengelola keuangannya, dan menciptakan lapangan usaha selepasnya kembali ke Indonesia.
"Program Kami Bersama BNI bertujuan menjangkau tenaga kerja atau warga negara Indonesia yang saat ini bermukim di luar negeri, khususnya negara-negara dimana kantor cabang BNI beroperasi," ujarnya dalam siaran pers, Minggu (17/3/2019).
Dia menuturkan, jumlah WNI di Jepang kurang lebih 45.000 orang dan sebagian besar dari mereka akan kembali ke Indonesia. Sebagai bank pemerintah yang saat ini beroperasi di Jepang, BNI Tokyo aktif berbagi informasi seputar kewirausahaan kepada para pekerja Indonesia di Jepang.
"Ini dimaksudkan agar sekembalinya ke Indonesia, mereka mampu menciptakan lapangan kerja dan turut berkontribusi bagi meningkatnya perekonomian Indonesia," ungkap Ario.
Menurut dia, para PMI peserta seminar mendapatkan tambahan informasi mengenai kewirausahaan dan pengelolaan usaha melalui program KUR untuk PMI yang juga disediakan BNI.
"Melalui penjelasan ini, PMI mendapatkan wawasan lebih luas terkait sikap seorang wirausahawan, serta bagaimana mengelola usaha sesuai dengan bidang wirausaha yang diminati," jelas dia dalam seminar sehari yang dilaksanakan di Tokyo.
Adapun yang menjadi pembicara yakni Umar Hamdan dan Asriyadi Cahyadi, yang merupakan pekerja migran yang telah sukses menjadi pengusaha. Mereka berjuang hidup di negeri rantau sejak dari titik bawah. Umar Hamdan kini sukses sebagai President Direktur PT Denki Engineering dan Komisaris PT Techno Ryowa Engineering (Subsidary Techno Ryowa Ltd Japan).
Testimoni mereka inilah yang ditularkan kepada para Pekerja Migran Indonesia di Negeri Sakura. Momentum berbagi yang dilaksanakan dalam program Kami Bersama BNI ini, merupakan sebuah program pendidikan kewirausahaan bagi para PMI, baik yang masih aktif bekerja di luar negeri maupun yang sudah pensiun dan kembali ke Indonesia.
Bermodalkan pengalaman selama bekerja magang dan kemampuannya berbahasa Jepang, Umar merintis usahanya hingga akhirnya dipercayai untuk mengerjakan sistem kelistrikan pada Proyek MRT di Jakarta. Adapun Asriyadi Cahyadi kini menjadi Ketua IKAPEKSI Osaka dan pemilik perusahaan Miyako Setsubi Kogyou.
Asriyadi merupakan warga negara Indonesia yang sukses membangun bisnis pembentukan dan pengelasan PVC di Osaka. Berawal dari bekerja magang di Jepang, Asriyadi melihat peluang untuk mengembangkan usaha.
Bermodalkan pengalaman selama bekerja magang dan kemampuannya berbahasa Jepang, Asriyadi merintis usahanya hingga akhirnya dipercayai untuk mengerjakan produk sistem penyedotan udara kotor bagi pabrik pembuatan sayap pesawat.
Sementara itu, BNI Tokyo kembali menggelar seminar kewirausahaan di Tokyo. General Manager BNI Tokyo, Ario Bimo, mengatakan momentum berbagi yang dilaksanakan dalam program 'Kami Bersama BNI' ini bertujuan untuk memberikan bekal kemandirian bagi para peserta agar dapat mengelola keuangannya, dan menciptakan lapangan usaha selepasnya kembali ke Indonesia.
"Program Kami Bersama BNI bertujuan menjangkau tenaga kerja atau warga negara Indonesia yang saat ini bermukim di luar negeri, khususnya negara-negara dimana kantor cabang BNI beroperasi," ujarnya dalam siaran pers, Minggu (17/3/2019).
Dia menuturkan, jumlah WNI di Jepang kurang lebih 45.000 orang dan sebagian besar dari mereka akan kembali ke Indonesia. Sebagai bank pemerintah yang saat ini beroperasi di Jepang, BNI Tokyo aktif berbagi informasi seputar kewirausahaan kepada para pekerja Indonesia di Jepang.
"Ini dimaksudkan agar sekembalinya ke Indonesia, mereka mampu menciptakan lapangan kerja dan turut berkontribusi bagi meningkatnya perekonomian Indonesia," ungkap Ario.
Menurut dia, para PMI peserta seminar mendapatkan tambahan informasi mengenai kewirausahaan dan pengelolaan usaha melalui program KUR untuk PMI yang juga disediakan BNI.
"Melalui penjelasan ini, PMI mendapatkan wawasan lebih luas terkait sikap seorang wirausahawan, serta bagaimana mengelola usaha sesuai dengan bidang wirausaha yang diminati," jelas dia dalam seminar sehari yang dilaksanakan di Tokyo.
Adapun yang menjadi pembicara yakni Umar Hamdan dan Asriyadi Cahyadi, yang merupakan pekerja migran yang telah sukses menjadi pengusaha. Mereka berjuang hidup di negeri rantau sejak dari titik bawah. Umar Hamdan kini sukses sebagai President Direktur PT Denki Engineering dan Komisaris PT Techno Ryowa Engineering (Subsidary Techno Ryowa Ltd Japan).
Testimoni mereka inilah yang ditularkan kepada para Pekerja Migran Indonesia di Negeri Sakura. Momentum berbagi yang dilaksanakan dalam program Kami Bersama BNI ini, merupakan sebuah program pendidikan kewirausahaan bagi para PMI, baik yang masih aktif bekerja di luar negeri maupun yang sudah pensiun dan kembali ke Indonesia.
Bermodalkan pengalaman selama bekerja magang dan kemampuannya berbahasa Jepang, Umar merintis usahanya hingga akhirnya dipercayai untuk mengerjakan sistem kelistrikan pada Proyek MRT di Jakarta. Adapun Asriyadi Cahyadi kini menjadi Ketua IKAPEKSI Osaka dan pemilik perusahaan Miyako Setsubi Kogyou.
Asriyadi merupakan warga negara Indonesia yang sukses membangun bisnis pembentukan dan pengelasan PVC di Osaka. Berawal dari bekerja magang di Jepang, Asriyadi melihat peluang untuk mengembangkan usaha.
Bermodalkan pengalaman selama bekerja magang dan kemampuannya berbahasa Jepang, Asriyadi merintis usahanya hingga akhirnya dipercayai untuk mengerjakan produk sistem penyedotan udara kotor bagi pabrik pembuatan sayap pesawat.
(ven)