Pelaku Ekonomi Kreatif Depok Dapat Bimbingan Promosi dari Bekraf

Jum'at, 22 Maret 2019 - 03:31 WIB
Pelaku Ekonomi Kreatif Depok Dapat Bimbingan Promosi dari Bekraf
Pelaku Ekonomi Kreatif Depok Dapat Bimbingan Promosi dari Bekraf
A A A
DEPOK - Ratusan pelaku ekonomi kreatif Depok, Jawa Barat, mendapat pelatihan dari Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf). Pelaku usaha yang kebanyakan ibu-ibu itu diberikan pembekalan mengenai public speaking, brand image, dan storytelling oleh para pakar di bidangnya.

Kasubag TU pemasaran Direktorat Pengembangan Pasar Luar Negeri Bekraf, Nuni Nugrahaini, mengatakan pelaku ekonomi kreatif bisa menjadi kekuatan ekonomi baru. Pihaknya pun terus mencari sumber-sumber baru yang potensial untuk dikembangkan menjadi kekuatan ekonomi.

"Ekonomi kreatif adalah salah satu sumber baru yang sangat berpotensi untuk kita jadikan kekuatan ekonomi Indonesia dimasa depan," katanya, Kamis (21/3/2019).

Menurut dia, dari 16 subsektor, ada subsektor ekonomi kreatif yang memberi kontribusi besar, seperti subsektor kuliner 41,4%, dan fashion 18%. Sehingga subsektor ini bisa menjadi unggulan dan perlu didorong agar menembus pasar internasional.

Berikut yang akan didorong oleh Bekraf adalah subsektor film, musik, aplikasi dan permainan. Bila berhasil dikembangkan bisa memberikan multiplier effect bagi perekonomian Indonesia.

"Dan itu sangat mungkin untuk kita tingkatkan. Syaratnya setiap daerah di Indonesia terus meningkatkan kontribusi ekonomi kreatifnya. Dengan begitu produk dan jasa ekonomi kreatif Indonesia bukan hanya mampu menjadi tulang punggung ekonomi, juga dapat sejajar dengan produk kreatif negara-negara lain," tukasnya.

Untuk itu, Bekraf mengajak semua stakeholder menciptakan terwujudnya ekosistem ekonomi kreatif. Yaitu sinergi antara akademisi yaitu pihak-pihak yang mengedukasi para pelaku ekonomi kreatif, baik melalui jalur kurikulum pendidikan formal maupun nonformal bisnis. Juga dunia usaha untuk membantu akses bagi pelaku.

"Semua harus berperan sebagai mentor dan melakukan kegiatan riset serta mengetahui tren pasar kedepan, komunitas setempat para pelaku ekonomi kreatif," paparnya.

Ditempat yang sama, anggota Komisi X DPR, Nuroji menilai pelaku ekonomi kreatif di Depok banyak tertinggal dibandingkan wilayah lain. Sehingga sudah seharusnya pemerintah daerah memberi perhatian pada pelaku ekonomi kreatif di Depok agar maju dan berkembang.

"Saya sendiri melihat Depok ini banyak tertinggal dengan daerah-daerah lain. Harusnya pelaku ekonomi kreatif ini diberikan bimbingan bertahap sehingga produk yang dihasilkan memiliki nilai lebih," katanya.

Jika melihat daerah lain, kata dia, sudah banyak olahan dari pelaku ekonomi kreatif yang dijadikan ikon daerah. Ditambah lagi dukungan dari pemerintah daerah yang memang berani dan mau membawa produk lokal untuk dijadikan identitas daerah.

"Banyuwangi saja saat ini sudah sangat maju. Tidak ada salahnya Depok belajar dari sana. Mulai dari regulasi yang dipermudah sampai disediakan tempat yang memang menjadi ciri khas daerahnya," paparnya.

Dia menyarankan agar Pemerintah Kota Depok lebih bergerak cepat dalam menangkap peluang yang berpotensi memajukan Depok. Misalnya jika diberikan stimulan dari pusat maka harus langsung ditangkap.

"Jadi saya enggak seperti dorong mesin mogok. Saya sudah usaha meminta dana ke pusat ternyata pemerintah daerah yang tidak merespon. Ini kan sayang sekali," pungkasnya.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3426 seconds (0.1#10.140)