Kementan Kembangkan Potensi Pertanian Sumenep lewat Santri Tani Milenial

Rabu, 27 Maret 2019 - 17:58 WIB
Kementan Kembangkan...
Kementan Kembangkan Potensi Pertanian Sumenep lewat Santri Tani Milenial
A A A
SUMENEP - Kementerian Pertanian (Kementan) terus mendorong peran kaum milenial dalam pembangunan pertanian Indonesia, salah satu strategi yang ditempuh adalah program Kelompok Santri Tani Milenial (KSTN). Program ini dimaksud untuk mendorong kaum santri dan generasi milenial yang berbasis di pondok-pondok pesantren untuk aktif dan berkontribusi di bidang pertanian.

Untuk mentransformasi pengetahuan terutama dalam hal teknologi pertanian ,Kementerian Pertanian mengadakan bimbingan teknis peningkatan kompetensi KSTM secara serentak pada 4 Kabupaten di wilayah Madura. Kegiatan ini akan menjangkau 40 KSTM berjumlah 400 orang santri tani milenial.

Bupati Sumenep, Busyro Karim, mengapresiasi semangat para santri untuk terjun dan ikut membangun pertanian Indonesia. Sebanyak 13 KSTM atau 130 orang santri tani milenial dari pesantren di wilayah Sumenep telah siap berpartisipasi menjadi bagian dari kegiatan yang akan dilaksanakan selama dua hari ini tanggal 27-28 Maret 2019.

"Ini adalah awal dari total 44 pondok pesantren yg akan dilatih menjadi KSTM. Saya berharap para santri fokus untuk meningkatkan keterampilan pemeliharaan ayam dan mampu menghadapi tantangan era digital," jelas Busyro pada saat membuka Bimtek KSTM di Pondok Pesantren Mahasinul Akhlaq, Desa Ketawang Larangan, Gading, Sumenep, Jawa Timur, Rabu (27/3/2019).

Busyro juga mengajak para santri untuk meneladani Rasulullah yang terus bekerja dan giat bekerja, serta menyisihkan waktu paginya untuk merawat ayam, sehingga mendapat manfaat dari ternaknya.

“Bagi para santri yang sudah berhasil beternak ayam, pemasaran telur nantinya tidak perlu dikawatirkan mengingat telur masih dibutuhkan di kota Sumenep, yang selama ini di supplai dari luar kota,” tegas Busro.

Santri Tani Milenial merupakan upaya pemerintah terhadap anak muda agar memiliki kemampuan usaha bertani maupun beternak sehingga mampu menumbuhkan perekonomian bangsa. Busyro para santri mampu menguasai teknologi dan menghadapi era digital dengan optimis dan dapat mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh.

Untuk mendukung kegiatan tersebut Kementan juga memberikan bahan praktek mandiri berupa masing-masing 500 ekor ayam, 1000 kg pakan ayam (untuk masa 2 bulan), serta vaksin (obat dan vitamin). Khusus Kabupaten Sumenep bantuan pada hari ini adalah 6.500 ekor ayam, 13 ton pakan ayam dan 13 paket vaksin/obat hewan.

Pada banyak kesempatan Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman mengatakan, Santri Tani Milenial merupakan program pemerintah dalam memperkenalkan dunia pertanian dan sejumlah alsintan kepada para santri agar para santri bisa menjadi santri yang andal di masyarakat.

"Program ini bagian dari pembentukan karakter santri masa depan. Santri adalah generasi masa depan bangsa yang berkarakter, berintegritas dan bermoral," kata Amran.

Berdasarkan data dari Kementerian Agama RI (Februari 2019) jumlah pesantren di Indonesia sebanyak 24.525 pondok pesantren dengan jumlah santri sebanyak 3.598.950 orang.

Potensi tersebut dinilai Amran, dapat mendorong kontribusi kaum muda pesantren dan memberi energi baru bagi pertanian Indonesia. Minat santri dan kaum muda dilakukan dengan modernisasi alat mesin pertanian dan bimbingan teknis untuk keterampilan bertani.
(akn)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0829 seconds (0.1#10.140)