Ekonom Indef: Inflasi Maret Diprediksi di Kisaran 0,05-0,1%
A
A
A
JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) akan mengumumkan inflasi bulan Maret 2019 pada Senin (1/4). Ekonom Indef Bhima Yudisthira memprediksi, inflasi Maret relatif rendah berada di kisaran 0,05-0,1%.
Dia menyebutkan, inflasi inti juga diperkirakan rendah. Hal ini dikarenakan ada beberapa indikator yang menunjukkan belum terdorongnya konsumsi rumah tangga seiring faktor musiman.
"Saat pemilu dan jelang Ramadhan baru nanti kita cek apakah konsumsi rumah tangga naik di atas ekspektasi dan mendorong inflasi (demand pull). Jadi diperkirakan inflasi 0,05-0,1% month on month," ujar Bhima saat dihubungi SINDOnews di Jakarta, Minggu (31/3/2019).
Dia mengatakan, beberapa faktor mempengaruhi komponen bahan pangan seperti bawang merah, cabai yang sensitif akibat cuaca hujan yang membuat harganya naik sepanjang Maret. "Tapi komponen lain seperti ayam, telur justru mengalami penurunan. Tekanan dari sisi bahan makanan belum terlalu besar. Kemungkinan April jelang Ramadhan baru menunjukkan kenaikan harga," jelasnya.
Lebih lanjut dia mengatakan bahwa harga barang-barang yang diatur pemerintah (administered prices) juga belum ada perubahan yang signifikan. Pasalnya, jelang pemilu dipastikan pemerintah tidak akan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) maupun listrik. "Ini mendorong stabilnya inflasi harga yang diatur pemerintah," jelasnya.
Dia menyebutkan, inflasi inti juga diperkirakan rendah. Hal ini dikarenakan ada beberapa indikator yang menunjukkan belum terdorongnya konsumsi rumah tangga seiring faktor musiman.
"Saat pemilu dan jelang Ramadhan baru nanti kita cek apakah konsumsi rumah tangga naik di atas ekspektasi dan mendorong inflasi (demand pull). Jadi diperkirakan inflasi 0,05-0,1% month on month," ujar Bhima saat dihubungi SINDOnews di Jakarta, Minggu (31/3/2019).
Dia mengatakan, beberapa faktor mempengaruhi komponen bahan pangan seperti bawang merah, cabai yang sensitif akibat cuaca hujan yang membuat harganya naik sepanjang Maret. "Tapi komponen lain seperti ayam, telur justru mengalami penurunan. Tekanan dari sisi bahan makanan belum terlalu besar. Kemungkinan April jelang Ramadhan baru menunjukkan kenaikan harga," jelasnya.
Lebih lanjut dia mengatakan bahwa harga barang-barang yang diatur pemerintah (administered prices) juga belum ada perubahan yang signifikan. Pasalnya, jelang pemilu dipastikan pemerintah tidak akan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) maupun listrik. "Ini mendorong stabilnya inflasi harga yang diatur pemerintah," jelasnya.
(fjo)