GMF dan Airbus Sepakati Perjanjian Perawatan Komponen Pesawat
A
A
A
JAKARTA - PT Garuda Maintenance Facility AeroAsia Tbk (GMF) menandatangani perjanjian kerja sama perawatan komponen untuk pesawat tipe A320 dengan Airbus. Kerja sama ini merupakan bentuk kepercayaan Airbus sebagai raksasa manufaktur pesawat dunia kepada GMF.
Direktur Bisnis & Base Operation GMF Tazar Marta Kurniawan mengungkapkan pihaknya terus berusaha menjaga kolaborasi yang telah terjalin lama dengan Airbus.
"Kepercayaan ini merupakan kesempatan bagi kami untuk mengukuhkan kiprah kami di dunia, khususnya pada bidang perawatan komponen. Selain itu dengan kerja sama ini, GMF dapat meningkatkan kapabilitas dan memberikan pelayanan kepada lebih banyak maskapai di regional Asia," ujar Tazar di Jakarta, Selasa (2/9/2019).
Selain perawatan komponen, GMF juga berencana akan merambah kolaborasi pada lini perawatan airframe dengan Airbus. Bruno Bousquet mengatakan bahwa Airbus mempercayakan GMF sebagai sebagai Center of Excellence perawatan komponen untuk Airbus Commercial.
"Perjanjian kerja sama ini sejalan dengan komitmen Airbus Flight Hours Services (FHS) untuk memberikan komponen secara tepat waktu dan tanpa hambatan, di mana pun mereka dibutuhkan. Hal ini juga memperkuat kesuksesan kemitraan jangka panjang antara Airbus, Garuda Indonesia dan GMF AeroAsia serta menunjukkan dukungan kami terhadap perkembangan sektor aviasi Indonesia," katanya.
Bermitra dengan Airbus bukanlah hal baru bagi GMF. Sebelumnya, pada 2013 GMF resmi ditunjuk sebagai pusat pelatihan perawatan pesawat keluaran Airbus.
GMF dipercaya sebagai Approve Training di area area regional Asia Tenggara dan sekitarnya untuk pesawat tipe Airbus A320 CEO dan A320 NEO. Adapun kerja sama ini diperbaharui pada tahun 2018 dengan menambah beberapa cakupan pelatihan untuk untuk Engine Ground Run Up Airbus A320 dan A330 serta Extended-range Twin-engine Operational Performance Standards (ETOPS) Training dengan jangka waktu 5 tahun.
Program yang disepakati GMF dengan salah satu pabrikan pesawat terbesar di dunia ini merupakan bentuk akselerasi GMF untuk mencapai visinya menjadi sepuluh besar MRO di dunia.
"Kami terus membuka peluang untuk berkolaborasi. Tidak hanya dengan MRO lain, kami juga tidak menutup kesempatan untuk bermitra dengan pabrikan pesawat kelas dunia," jelasnya.
Direktur Bisnis & Base Operation GMF Tazar Marta Kurniawan mengungkapkan pihaknya terus berusaha menjaga kolaborasi yang telah terjalin lama dengan Airbus.
"Kepercayaan ini merupakan kesempatan bagi kami untuk mengukuhkan kiprah kami di dunia, khususnya pada bidang perawatan komponen. Selain itu dengan kerja sama ini, GMF dapat meningkatkan kapabilitas dan memberikan pelayanan kepada lebih banyak maskapai di regional Asia," ujar Tazar di Jakarta, Selasa (2/9/2019).
Selain perawatan komponen, GMF juga berencana akan merambah kolaborasi pada lini perawatan airframe dengan Airbus. Bruno Bousquet mengatakan bahwa Airbus mempercayakan GMF sebagai sebagai Center of Excellence perawatan komponen untuk Airbus Commercial.
"Perjanjian kerja sama ini sejalan dengan komitmen Airbus Flight Hours Services (FHS) untuk memberikan komponen secara tepat waktu dan tanpa hambatan, di mana pun mereka dibutuhkan. Hal ini juga memperkuat kesuksesan kemitraan jangka panjang antara Airbus, Garuda Indonesia dan GMF AeroAsia serta menunjukkan dukungan kami terhadap perkembangan sektor aviasi Indonesia," katanya.
Bermitra dengan Airbus bukanlah hal baru bagi GMF. Sebelumnya, pada 2013 GMF resmi ditunjuk sebagai pusat pelatihan perawatan pesawat keluaran Airbus.
GMF dipercaya sebagai Approve Training di area area regional Asia Tenggara dan sekitarnya untuk pesawat tipe Airbus A320 CEO dan A320 NEO. Adapun kerja sama ini diperbaharui pada tahun 2018 dengan menambah beberapa cakupan pelatihan untuk untuk Engine Ground Run Up Airbus A320 dan A330 serta Extended-range Twin-engine Operational Performance Standards (ETOPS) Training dengan jangka waktu 5 tahun.
Program yang disepakati GMF dengan salah satu pabrikan pesawat terbesar di dunia ini merupakan bentuk akselerasi GMF untuk mencapai visinya menjadi sepuluh besar MRO di dunia.
"Kami terus membuka peluang untuk berkolaborasi. Tidak hanya dengan MRO lain, kami juga tidak menutup kesempatan untuk bermitra dengan pabrikan pesawat kelas dunia," jelasnya.
(fjo)