BI Optimistis Arus Masuk Modal Asing Bakal Deras Usai Pemilu
BI Optimistis Arus Masuk Modal Asing Bakal Deras Usai Pemilu
A
A
A
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) optimistis arus modal asing akan mengalir deras ke dalam negeri setelah pemilu berakhir. Hal itu seiring dengan proyeksi membaiknya defisit transaksi berjalan (current account deficit/CAD) pascapesta demokrasi17 April mendatang.
Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara mengatakan, selama ini yang menjadi tantangan bagi defisit transaksi berjalan adalah ekspor yang turun lantaran kondisi perekonomian global yang melemah.
"CAD biasanya kuartal pertama memang rendah. Kuartal kedua mulai naik. Musimannya kan memang begitu. Tapi arus modal asing akan naik jadi CAD juga bisa terjaga," ujar Mirza di Jakarta, Selasa (2/4/2019).
Dia menambahkan, defisit transaksi berjalan diyakini bisa ditutupi dengan masuknya arus modal asing yang masuk ke Indonesia. Dia yakin arus modal asing tahun ini bisa masuk sekitar USD20-26 miliar (sekitar Rp280-364 triliun).
"Tahun 2014 lalu selesai pemilu situasi global saat itu cukup baik, kita terima inflow USD26 miliar. Mudah-mudahan setelah pemilu nanti inflow yang masuk ke Indonesia juga jauh lebih bagus dari tahun lalu," tandasnya.
Dia menegaskan ada beberapa hal yang membuat arus modal asing masuk ke Indonesia begitu besar setelah pemilu. Pertama, Bank Sentral AS, The Fed, yang mulai longgar dalam menaikkan suku bunga acuan.
"Kedua, perundingan AS-China mudah-mudahan sudah ada titik temu. Ketiga, mudah-mudahan CAD kita terkontrol. Keempat mudah-mudahan setelah pemilu juga ketidakpastian terkait politik sudah hilang. Jadi ya dana-dana bisa masuk ke Indonesia lebih baik lagi dan itu kita pantau terus," tandasnya.
Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara mengatakan, selama ini yang menjadi tantangan bagi defisit transaksi berjalan adalah ekspor yang turun lantaran kondisi perekonomian global yang melemah.
"CAD biasanya kuartal pertama memang rendah. Kuartal kedua mulai naik. Musimannya kan memang begitu. Tapi arus modal asing akan naik jadi CAD juga bisa terjaga," ujar Mirza di Jakarta, Selasa (2/4/2019).
Dia menambahkan, defisit transaksi berjalan diyakini bisa ditutupi dengan masuknya arus modal asing yang masuk ke Indonesia. Dia yakin arus modal asing tahun ini bisa masuk sekitar USD20-26 miliar (sekitar Rp280-364 triliun).
"Tahun 2014 lalu selesai pemilu situasi global saat itu cukup baik, kita terima inflow USD26 miliar. Mudah-mudahan setelah pemilu nanti inflow yang masuk ke Indonesia juga jauh lebih bagus dari tahun lalu," tandasnya.
Dia menegaskan ada beberapa hal yang membuat arus modal asing masuk ke Indonesia begitu besar setelah pemilu. Pertama, Bank Sentral AS, The Fed, yang mulai longgar dalam menaikkan suku bunga acuan.
"Kedua, perundingan AS-China mudah-mudahan sudah ada titik temu. Ketiga, mudah-mudahan CAD kita terkontrol. Keempat mudah-mudahan setelah pemilu juga ketidakpastian terkait politik sudah hilang. Jadi ya dana-dana bisa masuk ke Indonesia lebih baik lagi dan itu kita pantau terus," tandasnya.
(fjo)
Explore More