Kemenperin Dorong Santripreneur Brebes di Sektor Perbengkelan Roda Dua

Rabu, 03 April 2019 - 01:11 WIB
Kemenperin Dorong Santripreneur...
Kemenperin Dorong Santripreneur Brebes di Sektor Perbengkelan Roda Dua
A A A
JAKARTA - Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (Ditjen IKMA) Kementerian Perindustrian mendorong penumbuhan wirausaha industri baru di lingkungan pondok pesantren Al-Hikmah 1 Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, melalui program santripreneur.

"Program ini diharapkan menumbuhkan pionir-pionir wirausaha yang berasal dari santri, alumni santri ataupun masyarakat sekitar pondok pesantren," kata Dirjen Industri Kecil, Menengah dan Aneka, Gati Wibawaningsih di Jakarta, Selasa (2/4/2019).

Gati menjelaskan pondok pesantren merupakan wilayah pendidikan yang tidak hanya mencakup pendidikan agama dan moralitas, namun juga pendidikan formal sampai dengan pendidikan kewirausahaan.

Di samping itu, pondok pesantren memiliki peran sebagai agen pembangunan yang sangat penting dan strategis dalam mengembangkan sumber daya masyarakat di pedesaan. Sehingga menjadi sarana yang penting dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat.

Bentuk pembinaan yang dilakukan berupa bimbingan teknis dan fasilitasi mesin dan peralatan perbengkelan roda dua.

"Adanya unit pendidikan SMK dalam naungan yayasan Pondok Pesantren Al Hikmah ini, mendasari kami memberikan pembinaan di sektor perbengkelan roda dua. Santri di pondok pesantren ini sudah memiliki dasar dalam perbengkelan otomotif. Selanjutnya kami berikan stimulus agar dapat menjadi wirausaha baru," lanjut Gati.

Gati menjelaskan peserta bimbingan teknis sebanyak 20 orang merupakan santri yang berasal dari pondok pesantren, dimana di harapkan akan menjadi wirausaha yang mandiri dan dapat menjadi pionir bagi santri lainnya untuk berkembang dalam berwirausaha. "Para santri akan dilatih selama 5 hari mulai tanggal 1 hingga 5 April terkait skill perbengkelan roda dua serta kewirausahaan," ujar Gati.

Fasilitasi mesin dan peralatan diberikan kepada pondok pesantren dengan harapan alat ini dapat dimanfaatkan bagi pondok pesantren sebagai unit bisnis yang baru dari pondok pesantren. Adapun bantuan mesin yang diberikan berupa kompressor, scanner injection, charger accu, mesin nitrogen, genset, bike lift, mesin pembuka ban, dan tool set drawer, masing-masing sebanyak 2 unit.

Program Santripreneur terus digalakkan oleh Ditjen IKMA. Gati mengatakan Ditjen IKMA telah membina sebanyak 20 pondok pesantren selama periode tahun 2013 hingga tahun 2018, dengan lebih dari 3.000 santri telah diberikan pelatihan produksi, serta motivasi kewirausahaan.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9028 seconds (0.1#10.140)