Kerja Nyata Milenial Asabri di Pelosok Ciamis

Jum'at, 05 April 2019 - 19:01 WIB
Kerja Nyata Milenial...
Kerja Nyata Milenial Asabri di Pelosok Ciamis
A A A
CIAMIS - Menjelang hari ulang tahun ke-21 Kementerian BUMN, PT Asabri (Persero) terus menggencarkan program kemitraan dan bina lingkungan (PKBL). Hari ini, Asabri bersama dua BUMN lain, Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) 1964 dan AirNav Indonesia (Persero) menggelar program padat karya tunai dan kegiatan sosial milenial di Desa Sukaharja, Kecamatan Rajadesa, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat.

Koordinasi semua pemberian bantuan dilakukan oleh Asabri sebagai penanggung jawab pelaksana. Dalam program padat karya tunai, Asabri dan dua BUMN lain memberikan 1.000 bibit pohon jati putih, memberikan 100 tong sampah dan sejumlah alat kebersihan, merehabilitasi musala desa, membangun instalasi air bersih berikut 4 pompa air dan sumur bor serta memperbaiki irigasi desa sepanjang 300 meter.

Sementara itu, dalam kegiatan sosial milenial, ketiga BUMN mengerahkan 100 karyawan gabungan dari kalangan generasi milenialnya untuk melakukan aksi bersih-bersih lingkungan desa bersama warga mencakup area 5 kilometer. Asabri juga menghadirkan dokter internal yang menyampaikan penyuluhan pola hidup sehat dan budaya hidup bersih kepada masyarakat desa.

Acara penyerahan bantuan dan sosial milenial tersebut dipusatkan di Lapangan Yudasana, Desa Sukaharja. Direktur SDM dan Umum Asabri Herman Hidayat mengatakan, pemberian bibit pohon jati putih diharapkan dapat bermanfaat jangka panjang secara ekonomi bagi masyarakat desa.

Sementara sumbangan 100 tong sampah terkait program kampung sehat BUMN. "Semua bantuan dalam sinergi ketiga BUMN ini adalah bentuk kerja nyata BUMN Hadir untuk Negeri. Keberadaan BUMN harus dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat," jelas Herman.

Selain di Ciamis, secara nasional ada 34 titik lain program padat karya tunai dan sosial milenial yang dilaksanakan seluruh BUMN sepanjang 1-10 April 2019. Saat ini ada sekitar 600 BUMN dan anak perusahaan BUMN yang beroperasi di Indonesia.

Seperti diketahui, Asabri merupakan asuransi jiwa bersifat sosial, BKI 1964 bergerak dalam jasa survei pengkelasan kapal laut niaga dan AirNav Indonesia berbisnis di bidang pelayanan navigasi penerbangan.

Kepala Desa Sukaharja Abdul Muthalib mengatakan, sebelum ada bantuan sumur bor dan pompa air, musala desa di dataran tinggi mangkrak lantaran tak ada instalasi air. "Alhamdulillah sekarang air untuk wudu dan MCK sudah mengalir ke musala. Yang diimpikan bertahun-tahun akhirnya jadi kenyataan. Musala sudah bisa dimanfaatkan," ungkapnya.

Desa Sukaharja berlokasi sekitar 40 km sebelah utara pusat Kabupaten Ciamis atau 1,5 jam perjalanan darat dengan mobil. Mayoritas penduduknya bermata pencaharian bertani di sawah dan kopi. Sebagian jalan utama desa hingga kini rusak berat akibat tanah labil. "Sudah 3 tahun rusak hanya ditambal sana-sini tapi cepat tergerus lagi," tutur Yadi, 32, warga RT 07 RW 5 Desa Sukaharja.

Di desa ini, sinyal telepon selular juga masih lemah. Apabila hujan deras, aliran listrik sering terputus. "Di sini mah desa susah sinyal. Harus ke tempat tinggi kalau nyari sinyal. Suka mati lampu juga," kata Ibu Entin, 50, warga RT 04 RW 10.

Ketua Karang Taruna Desa Sukaharja, Nana Supriatna, 28, mengungkapkan, para remaja di sana senang sekali berolahraga tenis meja, sepak bola dan bola voli. Di setiap kampung pasti ada lapangan voli. Sering ada perlombaan antarkampung. Tapi lapangan voli utama untuk tingkat desa kondisinya masih memprihatinkan. "Lapangannya masih tanah. Becek sekali kalau hujan. Susah dipakai," ujar Nana.

Dari 7 dusun dan 9 RW, sekitar 200 remaja aktif menjadi anggota Karang Taruna. Mereka saat ini sedang menyiapkan bank sampah. "Kami lagi mencari lokasi daur ulang sampah yang cocok. Kami juga butuh pelatihan usaha pengelolaan sampah agar berhasil," pungkasnya.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.2774 seconds (0.1#10.140)