Proyek Bambu Besar dan Akasia Bagus Bakal Genjot Produksi PEP
A
A
A
JAKARTA - PT Pertamina EP terus meningkatkan kinerja operasionalnya melalui Bambu Besar & Akasia Bagus (BBS-ABG) Development Project dengan mendapatkan hasil minyak dan gas dari pemboran sumur BBS-009 di Karawang, Jawa Barat. Hasil uji produksi sumur pengembangan BBS-009 pada layer 9 Oil di formasi Cibulakan Atas menghasilkan minyak dengan kisaran 373,43 BOPD dan gas 0,312 MMSCFD sampai 629,97 BOPD untuk minyak dan 0,422 MMSCFD.
Pertamina EP BBS-ABG Project Manager Setyo Sapto Edi mengatakan, keberhasilan pemboran ini akan menambah jumlah produksi minyak Pertamina EP secara signifikan.
"Hingga saat ini sumur yang telah dibor pada lapangan Bambu Besar, yaitu BBS-005, BBS-006, BBS-007, BBS-008 dan BBS-009. Adapun sumur yang telah di-workover, yaitu BBS-001, BBS-003 dan BBS-004. Lapangan Bambu Besar masih menyisakan satu sumur pengembangan lagi yang akan dibor, yaitu BBS-D4/(010), rencana akan dikerjakan pada akhir 2019, serta satu sumur step out pada tahun 2020," ujar Setyo dalam siaran pers, Minggu (7/4/2019).
Sumur Bambu Besar (BBS-009) merupakan sumur pengembangan dari struktur Bambu Besar yang terletak di Desa Tegal Sawah Kecamatan Karawang Timur Kabupaten Karawang. Sumur ini di bor menggunakan Rig PDSI PDSI#15,3/N110-M (M2) dengan total kedalaman mencapai 2.386 mMD/1.958 mTVD.
Setyo mengatakan hasil produksi minyak dan gas sumur BBS-009 menjadi kabar yang menggembirakan bagi PEP juga dapat memacu motivasi bagi BBS & ABG Dev Project untuk mengevaluasi pengembangan sumur-sumur berikutnya di struktur Bambu Besar. "Kami berterima kasih atas dukungan dari semua pihak, antara lain seluruh mitra, PDSI, Asset 3, Field Subang, dan seluruh pihak terkait lainnya sehingga operasional dapat berjalan dengan lancar dengan selalu memprioritaskan aspek HSSE," katanya.
Saat ini produksi Bambu Besar & Akasia Bagus Development Project untuk minyak 3.328 BOPD dan gas 3,4 MMSCFD yang terdiri atas produksi di struktur Bambu Besar sebesar 1.731 BOPD (minyak) dan produksi di struktur Akasia Bagus sebesar 1.597 BOPD (minyak) dan 3,4 MMSCFD (gas).
Untuk Akasia Bagus, sambung dia, baru saja melaksanakan tajak sumur ABG-B2 berada di Desa Jatimunggul Kecamatan Trisi Kabupaten Indramayu, yang merupakan kelanjutan program ABG-B1 yang selesai pada 20 Februari 2019. Tajak sumur ABG-B2 yang merupakan bagian dari program percepatan pengeboran RK 2019 dilaksanakan pada 21 Maret 2019.
Pengeboran pada struktur/lapangan Akasia Bagus yang ditargetkan dapat menghasilkan minyak 200 BOPD. Setyo mengatakan hingga saat ini sumur yang berproduksi pada lapangan tersebut antara lain ABG-001, ABG-002, ABG-003, ABG-004 dan ABG 005. "Rencana pemboran selanjutnya pada 2019 adalah ABG-B3," tambahnya.
Terpisah, Direktur Pengembangan Pertamina EP John H Simamora mengungkapkan harapannya atas kelancaran ke kegiatan operasional di wilayah BBS-ABG Development Project. "Semoga target yang sudah ditetapkan dapat tercapai dengan zero accident," ujarnya.
Pertamina EP BBS-ABG Project Manager Setyo Sapto Edi mengatakan, keberhasilan pemboran ini akan menambah jumlah produksi minyak Pertamina EP secara signifikan.
"Hingga saat ini sumur yang telah dibor pada lapangan Bambu Besar, yaitu BBS-005, BBS-006, BBS-007, BBS-008 dan BBS-009. Adapun sumur yang telah di-workover, yaitu BBS-001, BBS-003 dan BBS-004. Lapangan Bambu Besar masih menyisakan satu sumur pengembangan lagi yang akan dibor, yaitu BBS-D4/(010), rencana akan dikerjakan pada akhir 2019, serta satu sumur step out pada tahun 2020," ujar Setyo dalam siaran pers, Minggu (7/4/2019).
Sumur Bambu Besar (BBS-009) merupakan sumur pengembangan dari struktur Bambu Besar yang terletak di Desa Tegal Sawah Kecamatan Karawang Timur Kabupaten Karawang. Sumur ini di bor menggunakan Rig PDSI PDSI#15,3/N110-M (M2) dengan total kedalaman mencapai 2.386 mMD/1.958 mTVD.
Setyo mengatakan hasil produksi minyak dan gas sumur BBS-009 menjadi kabar yang menggembirakan bagi PEP juga dapat memacu motivasi bagi BBS & ABG Dev Project untuk mengevaluasi pengembangan sumur-sumur berikutnya di struktur Bambu Besar. "Kami berterima kasih atas dukungan dari semua pihak, antara lain seluruh mitra, PDSI, Asset 3, Field Subang, dan seluruh pihak terkait lainnya sehingga operasional dapat berjalan dengan lancar dengan selalu memprioritaskan aspek HSSE," katanya.
Saat ini produksi Bambu Besar & Akasia Bagus Development Project untuk minyak 3.328 BOPD dan gas 3,4 MMSCFD yang terdiri atas produksi di struktur Bambu Besar sebesar 1.731 BOPD (minyak) dan produksi di struktur Akasia Bagus sebesar 1.597 BOPD (minyak) dan 3,4 MMSCFD (gas).
Untuk Akasia Bagus, sambung dia, baru saja melaksanakan tajak sumur ABG-B2 berada di Desa Jatimunggul Kecamatan Trisi Kabupaten Indramayu, yang merupakan kelanjutan program ABG-B1 yang selesai pada 20 Februari 2019. Tajak sumur ABG-B2 yang merupakan bagian dari program percepatan pengeboran RK 2019 dilaksanakan pada 21 Maret 2019.
Pengeboran pada struktur/lapangan Akasia Bagus yang ditargetkan dapat menghasilkan minyak 200 BOPD. Setyo mengatakan hingga saat ini sumur yang berproduksi pada lapangan tersebut antara lain ABG-001, ABG-002, ABG-003, ABG-004 dan ABG 005. "Rencana pemboran selanjutnya pada 2019 adalah ABG-B3," tambahnya.
Terpisah, Direktur Pengembangan Pertamina EP John H Simamora mengungkapkan harapannya atas kelancaran ke kegiatan operasional di wilayah BBS-ABG Development Project. "Semoga target yang sudah ditetapkan dapat tercapai dengan zero accident," ujarnya.
(fjo)