Terminal Baru Bandara Tjilik Riwut Beroperasi
A
A
A
JAKARTA - Terminal baru Bandara Tjilik Riwut di Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah resmi beroperasi.
Terminal baru ini diharapkan dapat mendukung geliat perekonomian masyarakat Palangka Raya dan sekitarnya yang dalam lima tahun terakhir tumbuh positif.
“Kita harapkan bandar udara ini bisa menjadi sebuah motor pertumbuhan ekonomi di Kalimantan Tengah. Itu terlihat dari jumlah penumpang yang meningkat sangat tinggi dan pertumbuhan kargo yang juga sangat tinggi,” kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat meresmikan terminal baru Bandara Tjilik Riwut kemarin.
Jokowi pun sempat melakukan peninjauan fasilitas dari pengembangan bandara yang dibangun selama hampir 4,5 tahun. “Ini menyangkut anggaran kurang lebih Rp700 miliar yang semuanya dibebankan di anggaran APBN kita baik untuk pembangunan terminal, taxi way, maupun perpanjangan runway,” ucapnya.
Presiden menjelaskan bahwa terminal baru tersebut memiliki luas 29.124 meter persegi dan dapat melayani hingga 2.200 pengguna jasa penerbangan setiap harinya. Terminal baru tersebut jauh lebih luas dibandingkan dengan terminal sebelumnya yang luasnya kurang dari 5.000 meter persegi dan hanya mampu melayani penumpang hingga 600 orang per harinya.
“Artinya enam kali lipat sekarang ini. Besar sekali,” ujarnya. Turut hadir dalam acara peresmian tersebut di antaranya Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, dan Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran.
Direktur Utama PT Angkasa Pura (AP) II Muhammad Awaluddin sebelumnya menjelaskan bahwa pengoperasian terminal baru ini dilakukan agar pelayanan bagi penumpang pesawat di Bandara Tjilik Riwut bisa maksimal. Bandara Tjilik Riwut menjadi bagian dari AP II sejak 19 Desember 2018.
Sebelumnya bandara ini dikelola oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Peralihan tersebut diyakini akan mempercepat pertumbuhan Bandara Tjilik Riwut.
Pada 2018 jumlah penumpang bandara tersebut sekitar 1 juta penumpang dan di targetkan bisa mencapai 8 juta per tahun. AP II meningkatkan kapasitas terminal dan per panjangan landas pacu dari 2.600 meter menjadi 3.000 meter. (Dita Angga/Ant)
Terminal baru ini diharapkan dapat mendukung geliat perekonomian masyarakat Palangka Raya dan sekitarnya yang dalam lima tahun terakhir tumbuh positif.
“Kita harapkan bandar udara ini bisa menjadi sebuah motor pertumbuhan ekonomi di Kalimantan Tengah. Itu terlihat dari jumlah penumpang yang meningkat sangat tinggi dan pertumbuhan kargo yang juga sangat tinggi,” kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat meresmikan terminal baru Bandara Tjilik Riwut kemarin.
Jokowi pun sempat melakukan peninjauan fasilitas dari pengembangan bandara yang dibangun selama hampir 4,5 tahun. “Ini menyangkut anggaran kurang lebih Rp700 miliar yang semuanya dibebankan di anggaran APBN kita baik untuk pembangunan terminal, taxi way, maupun perpanjangan runway,” ucapnya.
Presiden menjelaskan bahwa terminal baru tersebut memiliki luas 29.124 meter persegi dan dapat melayani hingga 2.200 pengguna jasa penerbangan setiap harinya. Terminal baru tersebut jauh lebih luas dibandingkan dengan terminal sebelumnya yang luasnya kurang dari 5.000 meter persegi dan hanya mampu melayani penumpang hingga 600 orang per harinya.
“Artinya enam kali lipat sekarang ini. Besar sekali,” ujarnya. Turut hadir dalam acara peresmian tersebut di antaranya Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, dan Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran.
Direktur Utama PT Angkasa Pura (AP) II Muhammad Awaluddin sebelumnya menjelaskan bahwa pengoperasian terminal baru ini dilakukan agar pelayanan bagi penumpang pesawat di Bandara Tjilik Riwut bisa maksimal. Bandara Tjilik Riwut menjadi bagian dari AP II sejak 19 Desember 2018.
Sebelumnya bandara ini dikelola oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Peralihan tersebut diyakini akan mempercepat pertumbuhan Bandara Tjilik Riwut.
Pada 2018 jumlah penumpang bandara tersebut sekitar 1 juta penumpang dan di targetkan bisa mencapai 8 juta per tahun. AP II meningkatkan kapasitas terminal dan per panjangan landas pacu dari 2.600 meter menjadi 3.000 meter. (Dita Angga/Ant)
(nfl)