Kemensos Salurkan Bansos Hingga April 2019 Rp19,3 Triliun
A
A
A
TANGERANG - Kementerian Sosial mencatat total penyaluran bantuan sosial (bansos) Program Keluarga Harapan (PKH) kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) melalui kerja sama dengan Perhimpunan Bank Milik Negara (Himbara) mencapai Rp19,3 triliun hingga April 2019.
Jumlah tersebut terdiri dari Rp12,2 triliun penyaluran bansos tahap satu dan sebesar Rp7,1 triliun untuk tahap dua.
Menteri Sosial (Mensos) Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, tahun ini target penyaluran bansos PKH mencapai Rp34 triliun. Besarnya jumlah tersebut membutuhkan peran aktif dari Himbara dalam menyalurkan dana sosial dalam PKM dan Keluarga Harapan.
"Salah satunya Bank Rakyat Indonesia (BRI) yang turut berperan, disamping BNI, BTN dan Bank Mandiri dalam penyaluran bansos PKH, khususnya yang di Kabupaten Tangerang," ujar Menteri Agus usai menyerahkan bantuan kepada warga di Kabupaten Tangerang, kemarin.
Menurut Agus, masih ditemukan kendala dalam penyaluran dana bansos PKH di lapangan. Sehingga, peran aktif dari Himbara harus lebih digencarkan kembali.
Vice Presiden Divisi Social Enterpreneurship BRI M Taufik Hidayat membenarkan masih adanya kendala tersebut, terutama saat menyalurkan bansos di wilayah atau daerah tertinggal, terdepan dan terluar (3T).
"Untuk itu, Himbara, dalam hal ini Bank BRI bersama Kemenkominfo berupaya menyediakan jaringan komunikasi di daerah sulit sinyal, disertai optimalisasi jaringan BRISat yang dimiliki BRI, sehingga penyaluran bantuan sosial dapat berjalan dengan lancar dan optimal bagi KPM," papar Taufik.
Selain itu, BRI juga menyiapkan 1.400 petugas bansos di seluruh Indonesia yang berperan sebagai jembatan antara pendamping PKH dengan perseroan. “Pendamping berperan antara lain untuk menginformasikan kepada KPM PKH dimana saja lokasi-lokasi agen BRI-Link,” katanya.
Untuk di Provinsi Banten, sampai bulan April 2019 Kemensos melalui Himbara telah menyalurkan bansos tahap dua kepada 312.875 KPM senilai Rp210,398 miliar. Dengan jumlah tersebut, total bansos yang sudah disalurkan Kemensos di Banten mencapai Rp578,247 miliar. Sedangkan untuk Kabupaten Tangerang adalah sejumlah 93.924 KPM dengan bantuan tahap dua Rp59,119 miliar. Dengan jumlah tersebut total penyaluran bansos di Kabupaten Tangerang hingga bulan April 2019 mencapai Rp159,789 miliar.
Lebih lanjut Taufik menuturkan, Himbara dalam konteks bantuan sosial hadir sebagai upaya peralihan dari penyaluran bantuan secara tunai menjadi non tunai. Selanjutnya, Himbara mengambil langkah melalui pemanfaatan agen BRI-Link. “Artinya ada sharing profit antara perbankan dan para agen Bank dalam hal ini agen BRILink yg melibatkan masyarakat sehingga dapat memaksimalkan peran serta dan pemberdayaan masyarakat,” katanya.
Menurut Taufik, agen bank sebagai perwujudan Branchless Banking perbankan dimaksudkan sebagai upaya untuk efektifitas dan memberikan kemudahan kepada KPM mengakses fasilitas perbankan yang lebih terjangkau.
Sementara, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) sepanjang 2018 menyatakan telah menyalurkan Dana Bantuan Sosial Non Tunai Program Keluarga Harapan senilai Rp7,3 triliun kepada lebih dari 4,2 juta Keluarga Penerima Manfaat di 468 Kota dan Kabupaten.
Sebelumnya, Direktur Hubungan Kelembagaan BNI Adi Sulistyowati mengatakan, bentuk dukungan aktif BNI sebagai salah satu anggota Himbara adalah melalui penyaluran dana bantuan sosial PKH Tahun 2019 bagi KPM melalui mekanisme transfer non tunai ke rekening keluarga penerima manfaat.
Sebagai agent of development, BNI terus-menerus berupaya memperluas agen Laku Pandai atau Agen46 sebagai salah satu tempat pencairan dana bansos PKH, sampai ke desa-desa demi lebih memudahkan KPM dalam melakukan transaksi pencairan dana bansos PKH.
Agen46 juga merupakan bentuk dukungan BNI terhadap program inklusi keuangan bagi seluruh masyarakat Indonesia di berbagai lapisan.Tidak hanya melalui Agen46, KPM juga dapat melakukan transaksi pencairan dana bantuan sosial non tunai PKH di mesin ATM serta kantor cabang BNI atau melalui Bank Himbara lainnya. (Rakhmat Baihaqi)
Jumlah tersebut terdiri dari Rp12,2 triliun penyaluran bansos tahap satu dan sebesar Rp7,1 triliun untuk tahap dua.
Menteri Sosial (Mensos) Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, tahun ini target penyaluran bansos PKH mencapai Rp34 triliun. Besarnya jumlah tersebut membutuhkan peran aktif dari Himbara dalam menyalurkan dana sosial dalam PKM dan Keluarga Harapan.
"Salah satunya Bank Rakyat Indonesia (BRI) yang turut berperan, disamping BNI, BTN dan Bank Mandiri dalam penyaluran bansos PKH, khususnya yang di Kabupaten Tangerang," ujar Menteri Agus usai menyerahkan bantuan kepada warga di Kabupaten Tangerang, kemarin.
Menurut Agus, masih ditemukan kendala dalam penyaluran dana bansos PKH di lapangan. Sehingga, peran aktif dari Himbara harus lebih digencarkan kembali.
Vice Presiden Divisi Social Enterpreneurship BRI M Taufik Hidayat membenarkan masih adanya kendala tersebut, terutama saat menyalurkan bansos di wilayah atau daerah tertinggal, terdepan dan terluar (3T).
"Untuk itu, Himbara, dalam hal ini Bank BRI bersama Kemenkominfo berupaya menyediakan jaringan komunikasi di daerah sulit sinyal, disertai optimalisasi jaringan BRISat yang dimiliki BRI, sehingga penyaluran bantuan sosial dapat berjalan dengan lancar dan optimal bagi KPM," papar Taufik.
Selain itu, BRI juga menyiapkan 1.400 petugas bansos di seluruh Indonesia yang berperan sebagai jembatan antara pendamping PKH dengan perseroan. “Pendamping berperan antara lain untuk menginformasikan kepada KPM PKH dimana saja lokasi-lokasi agen BRI-Link,” katanya.
Untuk di Provinsi Banten, sampai bulan April 2019 Kemensos melalui Himbara telah menyalurkan bansos tahap dua kepada 312.875 KPM senilai Rp210,398 miliar. Dengan jumlah tersebut, total bansos yang sudah disalurkan Kemensos di Banten mencapai Rp578,247 miliar. Sedangkan untuk Kabupaten Tangerang adalah sejumlah 93.924 KPM dengan bantuan tahap dua Rp59,119 miliar. Dengan jumlah tersebut total penyaluran bansos di Kabupaten Tangerang hingga bulan April 2019 mencapai Rp159,789 miliar.
Lebih lanjut Taufik menuturkan, Himbara dalam konteks bantuan sosial hadir sebagai upaya peralihan dari penyaluran bantuan secara tunai menjadi non tunai. Selanjutnya, Himbara mengambil langkah melalui pemanfaatan agen BRI-Link. “Artinya ada sharing profit antara perbankan dan para agen Bank dalam hal ini agen BRILink yg melibatkan masyarakat sehingga dapat memaksimalkan peran serta dan pemberdayaan masyarakat,” katanya.
Menurut Taufik, agen bank sebagai perwujudan Branchless Banking perbankan dimaksudkan sebagai upaya untuk efektifitas dan memberikan kemudahan kepada KPM mengakses fasilitas perbankan yang lebih terjangkau.
Sementara, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) sepanjang 2018 menyatakan telah menyalurkan Dana Bantuan Sosial Non Tunai Program Keluarga Harapan senilai Rp7,3 triliun kepada lebih dari 4,2 juta Keluarga Penerima Manfaat di 468 Kota dan Kabupaten.
Sebelumnya, Direktur Hubungan Kelembagaan BNI Adi Sulistyowati mengatakan, bentuk dukungan aktif BNI sebagai salah satu anggota Himbara adalah melalui penyaluran dana bantuan sosial PKH Tahun 2019 bagi KPM melalui mekanisme transfer non tunai ke rekening keluarga penerima manfaat.
Sebagai agent of development, BNI terus-menerus berupaya memperluas agen Laku Pandai atau Agen46 sebagai salah satu tempat pencairan dana bansos PKH, sampai ke desa-desa demi lebih memudahkan KPM dalam melakukan transaksi pencairan dana bansos PKH.
Agen46 juga merupakan bentuk dukungan BNI terhadap program inklusi keuangan bagi seluruh masyarakat Indonesia di berbagai lapisan.Tidak hanya melalui Agen46, KPM juga dapat melakukan transaksi pencairan dana bantuan sosial non tunai PKH di mesin ATM serta kantor cabang BNI atau melalui Bank Himbara lainnya. (Rakhmat Baihaqi)
(nfl)