Pasar Murah Pupuk Jadi Ajang Kenalkan LinkAja ke Petani

Kamis, 11 April 2019 - 01:12 WIB
Pasar Murah Pupuk Jadi Ajang Kenalkan LinkAja ke Petani
Pasar Murah Pupuk Jadi Ajang Kenalkan LinkAja ke Petani
A A A
KLATEN - Pasar Murah khusus untuk pupuk non subsidi yang digelar oleh PT Pupuk Indonesia (Persero) juga menjadi ajang pengenalan aplikasi LinkAja kepada petani, selain juga dilakukan penjualan solar harga khusus oleh PT Pertamina. Direktur Utama Pupuk Indonesia, Aas Asikin Idat menegaskan, kegiatan yang berlangsung di Klaten juga menjadi salah satu upaya perusahaan untuk mempromosikan produk-produk non subsidi.

“Jadi tujuan utama dari kegiatan ini adalah memperkenalkan produk urea dan NPK non subsidi sebagai bagian dari strategi kami untuk memperkuat jaringan ritel produk non subsidi," jelas Aas di Klaten, Rabu (10/4).

Ia juga menambahkan bahwa pihaknya menyadari bahwa masih ada petani yang belum bisa memperoleh pupuk bersubsidi karena berbagai sebab, seperti belum tergabung dalam gapoktan, belum menyusun RDKK atau alokasi di daerah yang terbatas.

Oleh karena itu dengan memperkenalkan pupuk non subsidi Wijaya berharap dapat menjadi salah satu alternatif pilihan pupuk bagi petani. “Kami ingin memastikan pupuk non subsidi ini selalu tersedia, sehingga petani tetap dapat memperoleh pupuk bila dibutuhkan," tegasnya.

Kegiatan tersebut juga didukung oleh anak-anak usaha Pupuk Indonesia, yaitu PT Pupuk Sriwidjaja, PT Petrokimia Gresik, PT Pupuk Kaltim, PT Pupuk Kujang dan juga PT Pupuk Iskandar Muda. Lebih lanjut Aas mengungkapkan bahwa acara ini merupakan salah satu bagian dari perayaan HUT Pupuk Indonesia ke-7. “Menyambut usia holding pupuk yang ke-7, kami ingin berbagi kepada petani di wilayah Klaten ini," jelasnya.

Ditujukan bagi petani, Pasar Murah khusus untuk pupuk non subsidi dilaksanakan di Gudang Penyimpanan Pupuk (GPP) Pusri di Klaten, Jawa Tengah. Total pupuk yang disediakan bagi para petani ini mencapai masing-masing 500 ton urea dan 500 ton NPK. Produk non subsidi tersebut dijual dengan harga Rp1.000/kg untuk urea, dari harga normal Rp5000/kg dan Rp1.300 untuk pupuk NPK, dari harga normal Rp6.500.

Dalam kesempatan tersebut Menteri BUMN, Rini M Soemarno mengatakan bahwa kegiatan Pasar Pupuk Murah ini sebagai bentuk kegiatan berbagi langsung dengan masyarakat. "Ini atas capaian BUMN yang positif “Semoga dengan kegiatan ini hasil panen semakin banyak," ujar Menteri Rini di Klaten, Rabu (10/4).

Lebih lanjut Aas menambahkan kinerja dan capaian Perusahaan tidak sepenuhnya digunakan untuk kepentingan Perusahaan saja, namun juga untuk dapat dinikmati langsung oleh masyarakat. “Dengan pencapaian dan pertumbuhan positif Perusahaan, kami ingin berbagi langsung dengan masyarakat, salah satunya melalui kegiatan ini. Semoga dengan bantuan pupuk murah ini dapat membantu meringankan beban terutamanya para petani," terang dia.

Dalam kegiatan tersebut terlihat ribuan petani mengantri pupuk murah, salah satu petani bernama Nasar (42) menyatakan bahwa pupuk murah ini akan langsung digunakan untuk mempersiapkan masa tanam berikutnya dan sangat membantu menghemat pengeluaran pembelian pupuknya “pupuk nya akan saya pakai untuk persiapan masa tanam, alhamdullilah pupuk murah ini bisa bantu saya untuk menghemat pengeluaran”.

Aas menyatakan bahwa hingga saat ini fokus retail yang dilakukan Pupuk Indonesia adalah untuk memastikan pemenuhan kebutuhan pupuk subsidi Nasional, “70% produk Pupuk Indonesia Grup kami utamakan untuk menjaga ketahanan pangan Nasional,” tegas Aas.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8031 seconds (0.1#10.140)