Index Investor Tunjukkan Kepuasan Terhadap Kinerja Ekonomi RI
A
A
A
JAKARTA - Investor di pasar finansial memberikan penilaian yang baik terhadap kinerja ekonomi pada triwulan pertama 2019. Hal ini tercermin dari indeks kepercayaan investor terhadap pemerintah yang naik signifikan dari 156,2 pada triwulan sebelumnya menjadi 172,1.
Angka tersebut merupakan hasil survei terhadap 255 investor institusi di pasar finansial yang dilakukan oleh Katadata Insight Center (KIC). Lima komponen pembentuk indeks tersebut adalah pertumbuhan ekonomi dan lapangan kerja, suasana aman dan tenteram, stabilitas harga barang dan jasa, penyediaan infrastuktur, serta kepastian hukum dan keadilan.
"Penilaian positif investor terharap kinerja pemerintah tercermin pada indikator ekonomi makro seperti laju inflasi, suku bunga, dan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika," ujar Wahyu Prasetyawan selaku Panel Ahli Katadata Insight Center (KIC) di Jakarta, Kamis (11/4/2019).
Tercatat sebanyak 62% investor memandang pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini membaik pada triwulan pertama 2019. Selain itu laju inflasi dinilai oleh 48% investor melaju sedang dan 42% investor lain menganggap laju inflasi saat ini cukup rendah.
Dari sisi suku bunga, separuh investor sepakat suku bunga Indonesia saat ini berada dalam kondisi sedang. Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika saat ini dinilai sesuai dengan fundamentalnya oleh 45% investor. Angka ini 12% lebih besar dari angka sebelumnya.
Panel ahli KIC Damhuri Nasution menjelaskan, optimisme terhadap ekonomi makro ini juga tidak terlepas dari persepsi investor terhadap stabilitas politik Indonesia. Sekitar 1 bulan menjelang Pemilu 2019, sebagian besar investor menilai kondisi politik dalam negeri masih stabil dan kondisi politik dinilai akan semakin kondusif dalam 3 bulan mendatang (setelah pemilu) dibandingkan saat ini.
"Berdasarkan survey, investor lebih concern terhadap politik dalam negeri dibandingkan dengan ekonomi global, namun didorong dengan persepsi mereka bahwa politik saat ini dan prediksi nya nanti akan tetap dalam situasi stabil berdasarkan kondisi fundamental ekonomi negeri," sambung Damhuri.
Angka tersebut merupakan hasil survei terhadap 255 investor institusi di pasar finansial yang dilakukan oleh Katadata Insight Center (KIC). Lima komponen pembentuk indeks tersebut adalah pertumbuhan ekonomi dan lapangan kerja, suasana aman dan tenteram, stabilitas harga barang dan jasa, penyediaan infrastuktur, serta kepastian hukum dan keadilan.
"Penilaian positif investor terharap kinerja pemerintah tercermin pada indikator ekonomi makro seperti laju inflasi, suku bunga, dan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika," ujar Wahyu Prasetyawan selaku Panel Ahli Katadata Insight Center (KIC) di Jakarta, Kamis (11/4/2019).
Tercatat sebanyak 62% investor memandang pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini membaik pada triwulan pertama 2019. Selain itu laju inflasi dinilai oleh 48% investor melaju sedang dan 42% investor lain menganggap laju inflasi saat ini cukup rendah.
Dari sisi suku bunga, separuh investor sepakat suku bunga Indonesia saat ini berada dalam kondisi sedang. Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika saat ini dinilai sesuai dengan fundamentalnya oleh 45% investor. Angka ini 12% lebih besar dari angka sebelumnya.
Panel ahli KIC Damhuri Nasution menjelaskan, optimisme terhadap ekonomi makro ini juga tidak terlepas dari persepsi investor terhadap stabilitas politik Indonesia. Sekitar 1 bulan menjelang Pemilu 2019, sebagian besar investor menilai kondisi politik dalam negeri masih stabil dan kondisi politik dinilai akan semakin kondusif dalam 3 bulan mendatang (setelah pemilu) dibandingkan saat ini.
"Berdasarkan survey, investor lebih concern terhadap politik dalam negeri dibandingkan dengan ekonomi global, namun didorong dengan persepsi mereka bahwa politik saat ini dan prediksi nya nanti akan tetap dalam situasi stabil berdasarkan kondisi fundamental ekonomi negeri," sambung Damhuri.
(akr)