Tumbuhkan Minat Riset Generasi Muda, Indofood Beri Dana Penelitian
A
A
A
SEMARANG - PT Indofood Sukses Makmur Tbk meluncurkan program Indofood Riset Nugraha (IRN) periode 2019/2020 di Gedung Dekanat Fakultas Teknik (FT) Universitas Negeri Semarang (Unnes), Kamis (11/4/2019). Melalui IRN tersebut diharapkan bisa memacu generasi muda, khususnya mahasiswa untuk melakukan penelitian tentang sistem pengembangan pangan berkelanjutan.
Menurut Kepala Indofood CBP Divisi Mie Instan Cabang Semarang, Devie Permana, pihaknya terus berupaya secara konsisten untuk menumbuhkan minat riset di kalangan generasi muda, khususnya mahasiswa strata satu (S1).
“Kami meyakini bahwa riset adalah salah satu instrumen penting untuk mengatasi permasalahan yang ada, dan menghasilkan inovasi yang berguna bagi kehidupan. Melalui program IRN ini, kami merangsang mahasiswa untuk melakukan penelitian dan memberikan dana bantuan riset, khususnya bagi mereka yang sedang menyelesaikan pendidikan atau mengerjakan tugas akhir,” terang Devie usai kegiatan sosialisasi program IRN di Gedung Dekanat FT Unnes.
Selain di Unnes, Indofood juga melakukan roadshow sosialisasi program IRN di Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Universitas Trunojoyo. Sementara, sosialisasi dan coaching clinic metodologi penelitian juga dilakukan di Universitas Palangkaraya serta Universitas Tadulako Palu.
Dia mengutarakan, dalam program IRN periode tahun 2019/2020 ini mengusung tema Pengembangan Sistem Pangan Berkelanjutan Berbasis Potensi dan Kearifan Lokal untuk Peningkatan Kecerdasan, Kesehatan dan Prestasi Bangsa.
“Sangat penting untuk mengembangkan sumber pangan di Indonesia yang sangat beragam, baik nabati maupun hewani. Sehingga, kontribusi mahasiswa sangat dibutuhkan disini untuk menggali potensi tersebut,” jelasnya.
Devie menyebutkan bahwa untuk mendapatkan dana penelitian, mahasiswa perlu mendaftarkan proposal penelitiannya melalui website www.indofoodrisetnugraha.com atau mengirim email ke [email protected] mulai 8 April hingga 20 Juli 2019. “Setelah melalui proses seleksi, penerima dana IRN akan mendapatkan pendampingan selama penelitian dari tim pakar IRN,” katanya.
Tim pakar IRN, Prof Budi Prasetyo mengungkapkan, sejak diluncurkan pada tahun 2006, pihaknya sudah menerima sekitar 5.000 proposal dan mendanai lebih dari 750 penelitian mahasiswa. “Program IRN ini berdampak positif bagi peningkatan pendidikan dan sumber daya manusia. Tidak banyak perusahaan yang punya komitmen tinggi membantu mahasiswa dalam proses belajar,” jelas Prof Budi.
“Agar bisa menembus seleksi mendapatkan dana penelitian, mahasiswa perlu membaca pedoman program agar pada tahap seleksi administrasi bisa lolos. Selanjutnya riset yang akan didanai adalah untuk individu mahasiswa yang sedang mengerjakan tugas akhir,” paparnya.
Menurut Kepala Indofood CBP Divisi Mie Instan Cabang Semarang, Devie Permana, pihaknya terus berupaya secara konsisten untuk menumbuhkan minat riset di kalangan generasi muda, khususnya mahasiswa strata satu (S1).
“Kami meyakini bahwa riset adalah salah satu instrumen penting untuk mengatasi permasalahan yang ada, dan menghasilkan inovasi yang berguna bagi kehidupan. Melalui program IRN ini, kami merangsang mahasiswa untuk melakukan penelitian dan memberikan dana bantuan riset, khususnya bagi mereka yang sedang menyelesaikan pendidikan atau mengerjakan tugas akhir,” terang Devie usai kegiatan sosialisasi program IRN di Gedung Dekanat FT Unnes.
Selain di Unnes, Indofood juga melakukan roadshow sosialisasi program IRN di Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Universitas Trunojoyo. Sementara, sosialisasi dan coaching clinic metodologi penelitian juga dilakukan di Universitas Palangkaraya serta Universitas Tadulako Palu.
Dia mengutarakan, dalam program IRN periode tahun 2019/2020 ini mengusung tema Pengembangan Sistem Pangan Berkelanjutan Berbasis Potensi dan Kearifan Lokal untuk Peningkatan Kecerdasan, Kesehatan dan Prestasi Bangsa.
“Sangat penting untuk mengembangkan sumber pangan di Indonesia yang sangat beragam, baik nabati maupun hewani. Sehingga, kontribusi mahasiswa sangat dibutuhkan disini untuk menggali potensi tersebut,” jelasnya.
Devie menyebutkan bahwa untuk mendapatkan dana penelitian, mahasiswa perlu mendaftarkan proposal penelitiannya melalui website www.indofoodrisetnugraha.com atau mengirim email ke [email protected] mulai 8 April hingga 20 Juli 2019. “Setelah melalui proses seleksi, penerima dana IRN akan mendapatkan pendampingan selama penelitian dari tim pakar IRN,” katanya.
Tim pakar IRN, Prof Budi Prasetyo mengungkapkan, sejak diluncurkan pada tahun 2006, pihaknya sudah menerima sekitar 5.000 proposal dan mendanai lebih dari 750 penelitian mahasiswa. “Program IRN ini berdampak positif bagi peningkatan pendidikan dan sumber daya manusia. Tidak banyak perusahaan yang punya komitmen tinggi membantu mahasiswa dalam proses belajar,” jelas Prof Budi.
“Agar bisa menembus seleksi mendapatkan dana penelitian, mahasiswa perlu membaca pedoman program agar pada tahap seleksi administrasi bisa lolos. Selanjutnya riset yang akan didanai adalah untuk individu mahasiswa yang sedang mengerjakan tugas akhir,” paparnya.
(akr)