Peluang Besar di Industri Digital
A
A
A
JAKARTA - Industri digital di Indonesia akan semakin besar tentu akan diikuti oleh permintaan tenaga kerja.
Ketua Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) Ignatius Untung menyebut kebutuhan tenaga kerja digital di e-commerce ratusan ribu. Sedangkan yang sudah terpenuhi 60-70% sisanya perusahan masih mencari.
Kebutuhan paling besar ada di posisi software engineer karena satu perusahaan digital butuh 30-50% dari total pegawai mereka. “Lulusan IT itu semua bisa jadi software engineer tapi tetap tidak bisa memenuhi,” ungkapnya.
Product manager juga menjadi bagian dari talenta digital yang langka dan sangat dibutuhkan. Sebab tidak ada sekolah atau jurusan khusus untuk bagian ini. Seorang product manager harus memiliki kemampuan teknik dan kemam puan bisnis.
“Product manager tentu harus memiliki pengalaman. Biasanya ada dua cara mendapat kan, mereka yang sedang bekerja di luar negeri lalu dipanggil pulang. Kedua, orang yang sudah lama di perusahaan lalu dilatih untuk menjadi product manager. Di industri konvensional ada juga product manager namun di industri digital lebih rumit,” katanya.
Posisi lain di perusahaan digital ialah data scientist tugasnya tentu mengamati data, sebab semua data di digital bisa diukur. “Ada juga behavior scientist menganalisa kebiasaan pengguna. Kenapa pengguna memilih produk ini, bukan yang lain,” jelas Untung.
Talenta digital memang sangat dibutuhkan, tidak heran jika perusahaan berani membayar tinggi mereka. Untung menyebut seorang product manager bisa berpenghasilan hingga Rp 30juta. Lantas, apa yang dibutuhkan perusahaan digital bagi mereka yang ingin bekerja d sektor ini.
Menurut Ibrahim Arief, VP Engineering Bukalapak. Seseorang harus terus belajar karena dunia TI cepat berubah. “Pekerjaan ini bukan kerja sendiri namun kelompok. Harus diperlukan komunikasi dan kolaborasi yang baik,” ujarnya.
Terpenting lagi, memiliki fundamental memprograman yang kuat. Misalnya mengerti prinsip dasar pemprograman tidak berkutat dalam satu bahasa bamun mengerti semua. Kebutuhan talenta digital itu akan semakin terpenuhi jika perusahaan dan talenta dapat bertemu.
Selain di acara pameran, seminar dan job fair harus ada lagi wadah bertemu mereka. IdEA Hub menjadi channel khusus untuk pelaku di ekonomi digital. IdEA Hub sebagai job market khusus ecommerce, ada juga event portal semua informasi dapat di ketahui melalui aplikasi ini.
Di idEA Hub juga ada komunitas, saling berinteraksi dengan teman-teman satu profesi. Segala informasi da pat dibagikan. Public library para talent digital dapat berbagi materi seputar pekerjaan mereka di sini.
Untung berharap aplikasi hasil ide pribadinya ini dapat dimanfaatkan anggota idEA untuk menemukan talenta terbaik. Begitupun dengan para pekerja di dunia digital yang dapat lebih dekat dengan perusahaan. Gap yang selama ini dipermasalahkan dapat diatasi.
Perusahan digital juga bisa lebih dekat de ngan para talenta digital Indonesia. “Kami percaya bahwa teknologi merupakan faktor kunci da lam merubah kehidupan orang-orang, dan kami ingin melakukan apa yang kami bisa untuk berkontribusi terhadap Indonesia yang lebih digital,” ujar Erica Hanson, Developer Relations Program Manager, Asia Tenggara, Google.
Melalui Developer Student Clubs ini, Google selangkah lebih dekat untuk mencapai tujuannya untuk melatih 100.000 developer pada tahun 2020. Sejauh ini, kami telah melatih lebih dari 60.000 developer, sejalan dengan tujuan kami untuk memperlengkapi para developer di Indonesia dengan berbagai pelatihan untuk membantu mereka dapat menciptakan aplikasi-aplikasi kelas dunia.
Selain workshop, para student lead ini juga bertugas untuk menjembatani para mahasiswa di kampus mereka dengan komunitas mereka. Mereka dapat bekerja sama dengan berbagai bisnis dan organisasi setempat untuk mengidentifikasi permasalahan yang dapat diselesaikan melalui teknologi, yang nantinya akan memberikan para mahasiswa kesempatan untuk mengaplikasikan kemampuan-kemampuan baru mereka dalam kehidupan nyata.
Melalui berbagai interaksi ini, para mahasiswa juga akan men dapatkan kemampuan dan wawasan akan bisnis, analitik dan komunikasi, sekaligus pemahaman yang lebih luas akan potensi yang tak terbatas dari pengembangan mobile dan web untuk menyelesaikan berbagai masalah dan meningkatkan kesempatan untuk ekosistem lokal. (Ananda Nararya)
Ketua Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) Ignatius Untung menyebut kebutuhan tenaga kerja digital di e-commerce ratusan ribu. Sedangkan yang sudah terpenuhi 60-70% sisanya perusahan masih mencari.
Kebutuhan paling besar ada di posisi software engineer karena satu perusahaan digital butuh 30-50% dari total pegawai mereka. “Lulusan IT itu semua bisa jadi software engineer tapi tetap tidak bisa memenuhi,” ungkapnya.
Product manager juga menjadi bagian dari talenta digital yang langka dan sangat dibutuhkan. Sebab tidak ada sekolah atau jurusan khusus untuk bagian ini. Seorang product manager harus memiliki kemampuan teknik dan kemam puan bisnis.
“Product manager tentu harus memiliki pengalaman. Biasanya ada dua cara mendapat kan, mereka yang sedang bekerja di luar negeri lalu dipanggil pulang. Kedua, orang yang sudah lama di perusahaan lalu dilatih untuk menjadi product manager. Di industri konvensional ada juga product manager namun di industri digital lebih rumit,” katanya.
Posisi lain di perusahaan digital ialah data scientist tugasnya tentu mengamati data, sebab semua data di digital bisa diukur. “Ada juga behavior scientist menganalisa kebiasaan pengguna. Kenapa pengguna memilih produk ini, bukan yang lain,” jelas Untung.
Talenta digital memang sangat dibutuhkan, tidak heran jika perusahaan berani membayar tinggi mereka. Untung menyebut seorang product manager bisa berpenghasilan hingga Rp 30juta. Lantas, apa yang dibutuhkan perusahaan digital bagi mereka yang ingin bekerja d sektor ini.
Menurut Ibrahim Arief, VP Engineering Bukalapak. Seseorang harus terus belajar karena dunia TI cepat berubah. “Pekerjaan ini bukan kerja sendiri namun kelompok. Harus diperlukan komunikasi dan kolaborasi yang baik,” ujarnya.
Terpenting lagi, memiliki fundamental memprograman yang kuat. Misalnya mengerti prinsip dasar pemprograman tidak berkutat dalam satu bahasa bamun mengerti semua. Kebutuhan talenta digital itu akan semakin terpenuhi jika perusahaan dan talenta dapat bertemu.
Selain di acara pameran, seminar dan job fair harus ada lagi wadah bertemu mereka. IdEA Hub menjadi channel khusus untuk pelaku di ekonomi digital. IdEA Hub sebagai job market khusus ecommerce, ada juga event portal semua informasi dapat di ketahui melalui aplikasi ini.
Di idEA Hub juga ada komunitas, saling berinteraksi dengan teman-teman satu profesi. Segala informasi da pat dibagikan. Public library para talent digital dapat berbagi materi seputar pekerjaan mereka di sini.
Untung berharap aplikasi hasil ide pribadinya ini dapat dimanfaatkan anggota idEA untuk menemukan talenta terbaik. Begitupun dengan para pekerja di dunia digital yang dapat lebih dekat dengan perusahaan. Gap yang selama ini dipermasalahkan dapat diatasi.
Perusahan digital juga bisa lebih dekat de ngan para talenta digital Indonesia. “Kami percaya bahwa teknologi merupakan faktor kunci da lam merubah kehidupan orang-orang, dan kami ingin melakukan apa yang kami bisa untuk berkontribusi terhadap Indonesia yang lebih digital,” ujar Erica Hanson, Developer Relations Program Manager, Asia Tenggara, Google.
Melalui Developer Student Clubs ini, Google selangkah lebih dekat untuk mencapai tujuannya untuk melatih 100.000 developer pada tahun 2020. Sejauh ini, kami telah melatih lebih dari 60.000 developer, sejalan dengan tujuan kami untuk memperlengkapi para developer di Indonesia dengan berbagai pelatihan untuk membantu mereka dapat menciptakan aplikasi-aplikasi kelas dunia.
Selain workshop, para student lead ini juga bertugas untuk menjembatani para mahasiswa di kampus mereka dengan komunitas mereka. Mereka dapat bekerja sama dengan berbagai bisnis dan organisasi setempat untuk mengidentifikasi permasalahan yang dapat diselesaikan melalui teknologi, yang nantinya akan memberikan para mahasiswa kesempatan untuk mengaplikasikan kemampuan-kemampuan baru mereka dalam kehidupan nyata.
Melalui berbagai interaksi ini, para mahasiswa juga akan men dapatkan kemampuan dan wawasan akan bisnis, analitik dan komunikasi, sekaligus pemahaman yang lebih luas akan potensi yang tak terbatas dari pengembangan mobile dan web untuk menyelesaikan berbagai masalah dan meningkatkan kesempatan untuk ekosistem lokal. (Ananda Nararya)
(nfl)