Pengembangan Sektor Pariwisata Jabar Lewat Program Pembiayaan UMi

Sabtu, 27 April 2019 - 22:04 WIB
Pengembangan Sektor...
Pengembangan Sektor Pariwisata Jabar Lewat Program Pembiayaan UMi
A A A
JAKARTA - Pemerintah mendorong pengembangan kesejahteraan masyarakat melalui sektor pariwisata di Kabupaten Garut, Jawa Barat (Jabar). Pengembangan pariwisata ini dilakukan melalui Pembiayaan Ultra Mikro (UMi), reaktivasi jalur kereta api Bandung-Cibatu, pengembangan pariwisata Situ Bagendit, serta pembangunan infrastruktur pendukung pariwisata.

"Pemerintah melalui program pembiayaan UMi hadir memberikan pembiayaan, pelatihan dan pendampingan kepada pengusaha ultra mikro di daerah wisata agar mereka dapat memanfaatkan program pengembangan wisata untuk meningkatkan taraf hidupnya," kata Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (27/4/2019).

Pembiayaan UMi merupakan program pembiayaan kepada masyarakat usaha mikro di lapisan terbawah yang tidak memiliki akses perbankan dengan jumlah plafon paling banyak Rp10 juta per nasabah. Program ini merupakan tahap lanjutan dari bantuan sosial menuju kemandirian usaha, serta merupakan komplementer Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Dalam dialog dengan Kamar Dadang dan Industri (KADIN), Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI), Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO), serta debitur dan pendamping pembiayaan UMi, pengembangan usaha sektor mikro tersebut ditekankan memerlukan kerja sama berbagai pihak.

"Oleh karena itu, kami mengajak pengusaha yang tergabung dalam KADIN, IWAPI, dan APINDO untuk berkolaborasi dalam pengembangan sektor mikro melalui pelibatan usaha mikro dalam rantai pasokan, pemberian pendampingan, dan pembukaan akses pasar, serta berkontribusi dalam pendanaan melalui pendekatan investasi berdampak sosial atau Social Impact Investment," jelas dia.

Ketua Umum IWAPI Nita Yudi menyatakan, IWAPI siap untuk berkolaborasi dengan Pemerintah dalam pengembangan sektor mikro pada usaha sektor Mikro kecil di Situ Bagendit, Garut, Jawa Barat, dalam hal ini IWAPI akan berperan memberikan pelatihan, pendampingan dan pembukaan akses pasar bagi masyarakat.

"Saya akan menugaskan DPD IWAPI Jawa Barat untuk terjun langsung untuk memberikan pelatihan dan pendampingan kepada Masyarakat, saya melihat peluang potensi UMKM untuk dikembangkan daerah wisata ini yakni kerajinan tangan untuk cindera mata, makanan untuk warung-warung kecil, makanan oleh-oleh, dan jasa penyewaan seperti Homestay, pemandu wisata, penyewaan perahu, penyewaan alat-alat pancing,” ujar Nita

Lanjut Nita, di Jawa Barat Anggota IWAPI sebagian sebagian besar memiliki usaha kerajinan dan kuliner dengan adanya kontribusi IWAPI dalam pengembangan sektor UMKM. Di daerah ini dia yakin akan terciptanya lapangan usaha baru untuk pembangunan ekonomi masyarakat sekitar Situ Bagendit, Garut.

“Saya sangat mengapresiasi kepada Pemerintah dengan adanya pengembangan wisata kelas dunia di Situ Bagendit ini karena dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional dan kesejahteraan masyarakat dengan adanya program UMi tanpa syarat yang rumit dan mudah didapat masyarakat yang serius untuk berusaha dan saya berharap jangan hanya di Wilayah Garut saja namun didaerah lain juga karena Indonesia terkenal akan indah alamnya yang sangat berpotensi untuk dijadikan wisata kelas dunia,” kata Nita.

Sementara pembangunan jalur kereta api Bandung-Cibatu serta infrastruktur jalan menuju Situ Bagendit memungkinkan kelancaran pergerakan barang dan manusia, sehingga memudahkan akses dari dan ke daerah wisata. Konektivitas daerah wisata diharapkan dapat meningkatkan kesadaran nilai budaya, lingkungan, ekonomi, serta mendorong investasi lokal dan internasional.

Sektor Pariwisata memberikan nilai komparatif pada daerah pedesaan dan pinggiran yang identik dengan lingkungan alami, kekayaan budaya, keindahan pemandangan, serta keanekaragaman kekayaan hayati. Pemerintah memandang sektor ini sebagai sektor strategis dalam pengentasan kemiskinan, karena terkait dengan sektor-sektor lain yang bersifat padat karya serta melibatkan usaha masyarakat berskala mikro dalam jumlah masif.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1440 seconds (0.1#10.140)