Tiru India, Menko Luhut Ingin Kembangkan Aspal Campuran Plastik
A
A
A
JAKARTA - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman Luhut B Pandjaitan mengatakan akan mencontek keberhasilan India dalam membuat aspal dicampur sampah plastik sebagai salah satu metode untuk mengurangi sampah plastik di Indonesia. Menurut Luhut, plastik yang dicampurkan ke dalam aspal yang digunakan untuk melapisi jalan menjadikannya lebih kokoh dibandingkan aspal umumnya.
"Kita lihat India dibuat aspal dari plastik, jadi aspal kita campur dengan plastik agar lebih kuat sampai 40% dan lebih murah 10% dibandingkan penggunaan aspal lainnya," ujar Luhut di Jakarta, Minggu (28/4/2019).
Dia menambahkan, berdasarkan penelitian, penggunaan plastik ke dalam aspal tidak menimbulkan polusi sehingga sangat ramah lingkungan. "India membuat aspal plastik hampir 14.000 km dan kekuatanya 40% lebih dari aspal biasa. Mereka berhasil dan sekarang ini akan segera kita lakukan," katanya.
Di luar itu, Luhut pun tetap mengimbau masyarakat untuk tidak lagi menggunakan plastik sekali pakai. Hal itu menurutnya menambah jumlah sampah plastik. "Jangan pakai sekali pakai buang, belilah kantong belanja yang ramah lingkungan," tegasnya.
Luhut menambahkan, saat ini sudah 12 kota di Indonesia tidak lagi menggunakan plastik sekali pakai untuk barang belanjaan. Kota-kota itu antara lain Bogor, Semarang, Surabaya, Makassar dan seluruh Bali. Untuk Jakarta, kata dia, sedang diupayakan untuk menyusul gerakan ini. "Tercatat hampir 8.000 ton/hari sampah plastik dari Jakarta," ujarnya.
"Kita lihat India dibuat aspal dari plastik, jadi aspal kita campur dengan plastik agar lebih kuat sampai 40% dan lebih murah 10% dibandingkan penggunaan aspal lainnya," ujar Luhut di Jakarta, Minggu (28/4/2019).
Dia menambahkan, berdasarkan penelitian, penggunaan plastik ke dalam aspal tidak menimbulkan polusi sehingga sangat ramah lingkungan. "India membuat aspal plastik hampir 14.000 km dan kekuatanya 40% lebih dari aspal biasa. Mereka berhasil dan sekarang ini akan segera kita lakukan," katanya.
Di luar itu, Luhut pun tetap mengimbau masyarakat untuk tidak lagi menggunakan plastik sekali pakai. Hal itu menurutnya menambah jumlah sampah plastik. "Jangan pakai sekali pakai buang, belilah kantong belanja yang ramah lingkungan," tegasnya.
Luhut menambahkan, saat ini sudah 12 kota di Indonesia tidak lagi menggunakan plastik sekali pakai untuk barang belanjaan. Kota-kota itu antara lain Bogor, Semarang, Surabaya, Makassar dan seluruh Bali. Untuk Jakarta, kata dia, sedang diupayakan untuk menyusul gerakan ini. "Tercatat hampir 8.000 ton/hari sampah plastik dari Jakarta," ujarnya.
(fjo)