Rupiah Siang Ini Tertekan 21 Poin ke Rp14.229/USD
A
A
A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah pada akhir bulan, Selasa (30/4/2019) masih kembang kempis. Pada sesi I perdagangan hari ini, rupiah di indeks Bloomberg tertekan 21 poin atau 0,15% menjadi Rp14.229 per USD.
Sebelumnya, rupiah pada awal perdagangan sempat bangkit dengan menguat 3 poin atau 0,02% di level Rp14.205 per USD, dibandingkan level penutupan Senin lalu di Rp14.208 per USD.
Data Yahoo Finance mencatat rupiah pada jeda siang ini, melemah 37 poin atau 0,26% menjadi Rp14.225 per USD, dibandingkan Senin lalu di level Rp14.188 per USD.
Kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia, mematok kurs tengah rupiah pada Selasa ini di level Rp14.215 per USD, melemah 27 poin atau 0,19% dibandingkan level Rp14.188 per USD pada Senin kemarin.
Rupiah dan sejumlah mata uang Asia Pasifik lainnya tertekan karena rendahnya data manufaktur China. Melansir dari CNBC, Selasa (30/4), indeks manajemen pembelian manufaktur China pada April ini merosot ke 50,1. Hasil ini memberi pukulan terhadap harapan untuk pulihnya pertumbuhan ekonomi global.
Sejumlah mata uang negara Asia Pasifik yang memiliki keterkaitan ekonomi dengan China, melemah pada hari ini. Won Korea Selatan jatuh 0,63%, dolar Taiwan melemah -0,14%, baht Thailand melemah -0,12%, yuan China berkurang -0,07%, dan ringgit Malaysia tergelincir -0,04%.
Hal ini membuat investor kembali memilih mata uang safe haven aset. Melansir dari Reuters, indeks USD terhadap enam mata uang utama stabil di 97,816. Sementara yen menguat terhadap USD menjadi 111,54 yen. Yen pun menguat 0,2% terhadap dolar Australia menjadi 78,57 yen.
Sebelumnya, rupiah pada awal perdagangan sempat bangkit dengan menguat 3 poin atau 0,02% di level Rp14.205 per USD, dibandingkan level penutupan Senin lalu di Rp14.208 per USD.
Data Yahoo Finance mencatat rupiah pada jeda siang ini, melemah 37 poin atau 0,26% menjadi Rp14.225 per USD, dibandingkan Senin lalu di level Rp14.188 per USD.
Kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia, mematok kurs tengah rupiah pada Selasa ini di level Rp14.215 per USD, melemah 27 poin atau 0,19% dibandingkan level Rp14.188 per USD pada Senin kemarin.
Rupiah dan sejumlah mata uang Asia Pasifik lainnya tertekan karena rendahnya data manufaktur China. Melansir dari CNBC, Selasa (30/4), indeks manajemen pembelian manufaktur China pada April ini merosot ke 50,1. Hasil ini memberi pukulan terhadap harapan untuk pulihnya pertumbuhan ekonomi global.
Sejumlah mata uang negara Asia Pasifik yang memiliki keterkaitan ekonomi dengan China, melemah pada hari ini. Won Korea Selatan jatuh 0,63%, dolar Taiwan melemah -0,14%, baht Thailand melemah -0,12%, yuan China berkurang -0,07%, dan ringgit Malaysia tergelincir -0,04%.
Hal ini membuat investor kembali memilih mata uang safe haven aset. Melansir dari Reuters, indeks USD terhadap enam mata uang utama stabil di 97,816. Sementara yen menguat terhadap USD menjadi 111,54 yen. Yen pun menguat 0,2% terhadap dolar Australia menjadi 78,57 yen.
(ven)