PLN Edukasi Masak Tanpa Api
A
A
A
JAKARTA - Bersama pemangku kepentingan dan perwakilan anggota Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) di lingkungan Provinsi DKI Jakarta dan sekitarnya, PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Jakarta Raya mengadakan talkshow dan kompetisi masak bertajuk “Kartini Masa Kini, Masak Pakai Kompor Induksi” di RPTRA Amir Hamzah Pegangsaan, Menteng, Selasa (30/4/2019).
Dalam kegiatan ini, Dita Artsana, Manager Komunikasi PLN UID Jakarta Raya, menyampaikan bahwa sebagai bentuk kepedulian kepada lingkungan dan keamanan keluarga. PLN memberikan alternatif memasak tanpa api, yaitu dengan menggunakan kompor induksi. Tanpa api, kompor induksi meminimalisasi risiko luka bakar bagi para penggunanya.
Kompor induksi dilengkapi dengan fitur timer sehingga memudahkan ibu rumah tangga yang multitasking dalam melaksanakan pekerjaan rumah. Selain lebih aman, kompor induksi juga turut mengurangi emisi gas yang dihasilkan oleh kompor gas, minyak, ataupun arang.
Menurut Studi Emisi Tungku Masak Rumah Tangga dari UGM, kompor gas menghasilkan emisi gas sulfur dioksida (SO2) dan kompor arang menghasilkan emisi gas karbon monoksida (CO).
“Kompor induksi tidak menggunakan api sebagai sumber panas melainkan dengan induksi elektromagnetik antara kompor dengan media memasak. Oleh karena itu, kompor induksi tidak menghasilkan emisi gas yang berdampak buruk untuk lingkungan,” ungkap Dita.
Melalui kegiatan ini, diharapkan masyarakat menjadi lebih akrab dengan penggunaan kompor induksi sehingga pengalaman tersebut bisa dibawa ke rumah.
Ratih Pangestuti Handayani, salah satu narasumber talkshow sebagai pengguna kompor induksi, juga menuturkan bahwa sejak dikenalkan oleh rekannya untuk mencoba kompor induksi, ia langsung meminta izin suaminya untuk membeli kompor induksi.
“Saya langsung bilang, ‘Pah, aku mau beli kompor induksi, ya? Lebih enak pakainya dan cepat matang masakannya.’ Kemudian suami saya sempat takut kalau tagihan listrik akan membengkak banyak, tapi ternyata setelah pemakaian, hal itu nggak terbukti. Tagihan listriknya nggak beda jauh dengan sebelum pakai kompor induksi. Jadi saya bisa berhemat dari biaya yang tadinya untuk beli gas,” tutur Ratih.
Dari 15 peserta perwakilan berbagai instansi ini, juara I dimenangkan oleh perwakilan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan, juara II diraih oleh perwakilan Kelurahan Pegangsaan, dan juara III diraih oleh perwakilan Pemerintah Kota Jakarta Timur.
Untuk mendukung perubahan gaya hidup ini, PLN memberikan penghargaan khusus kepada masyarakat yang memulai hidup dengan lebih ramah lingkungan melalui program diskon tambah daya.
Program diskon tambah daya 75% yang berlaku bagi pemilik kompor induksi dan juga motor listrik ini berlaku hingga 31 Desember 2019. Selain itu, pemilik mobil listrik juga dapat menikmati program diskon tambah daya 100%.
Program diskon tambah daya 75% dan 100% ini dikhususkan untuk pelanggan PLN tarif rumah tangga. Untuk mendapatkan program diskon ini, masyarakat dapat menunjukkan bukti kepemilikan kompor induksi, motor listrik, atau mobil listrik ke Kantor PLN terdekat.
Dalam kegiatan ini, Dita Artsana, Manager Komunikasi PLN UID Jakarta Raya, menyampaikan bahwa sebagai bentuk kepedulian kepada lingkungan dan keamanan keluarga. PLN memberikan alternatif memasak tanpa api, yaitu dengan menggunakan kompor induksi. Tanpa api, kompor induksi meminimalisasi risiko luka bakar bagi para penggunanya.
Kompor induksi dilengkapi dengan fitur timer sehingga memudahkan ibu rumah tangga yang multitasking dalam melaksanakan pekerjaan rumah. Selain lebih aman, kompor induksi juga turut mengurangi emisi gas yang dihasilkan oleh kompor gas, minyak, ataupun arang.
Menurut Studi Emisi Tungku Masak Rumah Tangga dari UGM, kompor gas menghasilkan emisi gas sulfur dioksida (SO2) dan kompor arang menghasilkan emisi gas karbon monoksida (CO).
“Kompor induksi tidak menggunakan api sebagai sumber panas melainkan dengan induksi elektromagnetik antara kompor dengan media memasak. Oleh karena itu, kompor induksi tidak menghasilkan emisi gas yang berdampak buruk untuk lingkungan,” ungkap Dita.
Melalui kegiatan ini, diharapkan masyarakat menjadi lebih akrab dengan penggunaan kompor induksi sehingga pengalaman tersebut bisa dibawa ke rumah.
Ratih Pangestuti Handayani, salah satu narasumber talkshow sebagai pengguna kompor induksi, juga menuturkan bahwa sejak dikenalkan oleh rekannya untuk mencoba kompor induksi, ia langsung meminta izin suaminya untuk membeli kompor induksi.
“Saya langsung bilang, ‘Pah, aku mau beli kompor induksi, ya? Lebih enak pakainya dan cepat matang masakannya.’ Kemudian suami saya sempat takut kalau tagihan listrik akan membengkak banyak, tapi ternyata setelah pemakaian, hal itu nggak terbukti. Tagihan listriknya nggak beda jauh dengan sebelum pakai kompor induksi. Jadi saya bisa berhemat dari biaya yang tadinya untuk beli gas,” tutur Ratih.
Dari 15 peserta perwakilan berbagai instansi ini, juara I dimenangkan oleh perwakilan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan, juara II diraih oleh perwakilan Kelurahan Pegangsaan, dan juara III diraih oleh perwakilan Pemerintah Kota Jakarta Timur.
Untuk mendukung perubahan gaya hidup ini, PLN memberikan penghargaan khusus kepada masyarakat yang memulai hidup dengan lebih ramah lingkungan melalui program diskon tambah daya.
Program diskon tambah daya 75% yang berlaku bagi pemilik kompor induksi dan juga motor listrik ini berlaku hingga 31 Desember 2019. Selain itu, pemilik mobil listrik juga dapat menikmati program diskon tambah daya 100%.
Program diskon tambah daya 75% dan 100% ini dikhususkan untuk pelanggan PLN tarif rumah tangga. Untuk mendapatkan program diskon ini, masyarakat dapat menunjukkan bukti kepemilikan kompor induksi, motor listrik, atau mobil listrik ke Kantor PLN terdekat.
(alf)