Lion Air Catat Ketepatan Waktu Capai 85,2% Sepanjang April 2019
A
A
A
JAKARTA - Lion Air mencatat tingkat ketepatan waktu (on time performance/ OTP) mencapai 85,2% sepanjang April 2019 dengan total 12.300 penerbangan dari rata-rata 400-420 frekuensi terbang per hari, yang dilayani ke lebih dari 51 kota tujuan domestik dan internasional. OTP April tahun ini menunjukkan angka tertinggi atau meningkat 23% dibandingkan 69,2% di bulan yang sama pada 2018 dan 64,9% pada 2017.
"Untuk OTP selama empat bulan berturut-turut (Januari-April/ kuartal pertama) 2019, Lion Air mencatatkan angka positif 85,78% atau naik sekitar 32,7% dari perolehan 65,3% di 2018 dan 64,6% di 2017 pada periode yang sama, dengan rerata 49.200 total penerbangan," ujar Corporate Communications Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantoro di Jakarta, Selasa (7/5/2019).
Data OTP adalah hasil laporan Integrated Operation Control Center (IOCC) Lion Air Group secara bersamaan dan tepat waktu (real time). Penghitungan berdasarkan pergerakan pesawat saat keberangkatan (departure) dan kedatangan (arrival) dalam waktu kurang 15 menit dari jadwal yang ditentukan di bandar udara skala besar dan menengah.
Pencapaian OTP 85,78% pada kuartal I/ 2019 merupakan tantangan dan peluang Lion Air dalam mempertahankan kinerja serta mempersiapkan ke level ketepatan waktu operasional terbaik. Lion Air turut menyampaikan apresiasi kepada travelers atas kontribusi mendukung ketepatan waktu penerbangan, mulai dari proses pelaporan (check-in) hingga tiba di tujuan. Hal tersebut mampu menunjang kelancaran operasional.
Pada kesempatan ini, Lion Air sangat berterima kasih atas peran aktif bekerja dalam membentuk ketepatan waktu dari seluruh kru peawat dan karyawan Lion Air di seluruh jaringan. Lion Air juga mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang sudah terlibat dan mendukung penuh terkait operasional Lion Air.
Dalam langkah strategis mengenai tingkat ketepatan waktu, Lion Air senantiasa melaksanakan koordinasi dan komunikasi intensif yang mengikuti standar operasional prosedur (SOP) bersama pihak terkait. Lion Air menjalankan operasi pesawat udara sesuai aturan dan petunjuk dari pabrik pembuat pesawat, termasuk pemeliharaan pesawat, pengecekan komponen, pelatihan SDM, mengikuti prosedur ketentuan regulator.
"Saat ini, Lion Air mengoperasikan tipe pesawat, terdiri dari 66 Boeing 737-900ER (215 kelas ekonomi), 38 Boeing 737-800NG (189 kelas ekonomi) dan tiga Airbus 330-300 (440 kelas ekonomi). Untuk pengaturan mekanisme operasi pesawat, Lion Air mempunyai utilisasi 8-9 jam per hari, rata-rata enam pesawat menjalani perawatan berjadwal (schedule maintenance) serta rata-rata lima pesawat sebagai cadangan (stand by)," jelasnya.
Selain itu, Lion Air mengoptimalkan pesawat dengan mengelola rotasi (pergerakan pesawat) disesuaikan jarak pada rute, infrastruktur bandar udara, tingkat keterisian penumpang (load factor) dan lainnya. Lion Air menggunakan sistem terstruktur dan berkesinambungan antara perawatan pesawat (maintenance), tim operasional serta keputusan yang cepat (quick action) guna menentukan rotasi baru apabila ada hambatan yang terjadi di lapangan (irregularities) guna mengurai dampak keterlambatan penerbangan.
Lion Air memiliki keseriusan untuk meningkatkan OTP dalam upaya memberikan layanan terbaik termasuk membawa wisatawan dan pebisnis (travelers) ke tujuan tepat waktu, sekaligus menjawab dinamika serta permintaan pasar di era millennials traveling. Setiap operasional Lion Air mengimplementasikan budaya keselamatan (safety culture) serta tetap mengedepankan aspek keselamatan dan keamanan penerbangan (safety first).
"Untuk OTP selama empat bulan berturut-turut (Januari-April/ kuartal pertama) 2019, Lion Air mencatatkan angka positif 85,78% atau naik sekitar 32,7% dari perolehan 65,3% di 2018 dan 64,6% di 2017 pada periode yang sama, dengan rerata 49.200 total penerbangan," ujar Corporate Communications Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantoro di Jakarta, Selasa (7/5/2019).
Data OTP adalah hasil laporan Integrated Operation Control Center (IOCC) Lion Air Group secara bersamaan dan tepat waktu (real time). Penghitungan berdasarkan pergerakan pesawat saat keberangkatan (departure) dan kedatangan (arrival) dalam waktu kurang 15 menit dari jadwal yang ditentukan di bandar udara skala besar dan menengah.
Pencapaian OTP 85,78% pada kuartal I/ 2019 merupakan tantangan dan peluang Lion Air dalam mempertahankan kinerja serta mempersiapkan ke level ketepatan waktu operasional terbaik. Lion Air turut menyampaikan apresiasi kepada travelers atas kontribusi mendukung ketepatan waktu penerbangan, mulai dari proses pelaporan (check-in) hingga tiba di tujuan. Hal tersebut mampu menunjang kelancaran operasional.
Pada kesempatan ini, Lion Air sangat berterima kasih atas peran aktif bekerja dalam membentuk ketepatan waktu dari seluruh kru peawat dan karyawan Lion Air di seluruh jaringan. Lion Air juga mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang sudah terlibat dan mendukung penuh terkait operasional Lion Air.
Dalam langkah strategis mengenai tingkat ketepatan waktu, Lion Air senantiasa melaksanakan koordinasi dan komunikasi intensif yang mengikuti standar operasional prosedur (SOP) bersama pihak terkait. Lion Air menjalankan operasi pesawat udara sesuai aturan dan petunjuk dari pabrik pembuat pesawat, termasuk pemeliharaan pesawat, pengecekan komponen, pelatihan SDM, mengikuti prosedur ketentuan regulator.
"Saat ini, Lion Air mengoperasikan tipe pesawat, terdiri dari 66 Boeing 737-900ER (215 kelas ekonomi), 38 Boeing 737-800NG (189 kelas ekonomi) dan tiga Airbus 330-300 (440 kelas ekonomi). Untuk pengaturan mekanisme operasi pesawat, Lion Air mempunyai utilisasi 8-9 jam per hari, rata-rata enam pesawat menjalani perawatan berjadwal (schedule maintenance) serta rata-rata lima pesawat sebagai cadangan (stand by)," jelasnya.
Selain itu, Lion Air mengoptimalkan pesawat dengan mengelola rotasi (pergerakan pesawat) disesuaikan jarak pada rute, infrastruktur bandar udara, tingkat keterisian penumpang (load factor) dan lainnya. Lion Air menggunakan sistem terstruktur dan berkesinambungan antara perawatan pesawat (maintenance), tim operasional serta keputusan yang cepat (quick action) guna menentukan rotasi baru apabila ada hambatan yang terjadi di lapangan (irregularities) guna mengurai dampak keterlambatan penerbangan.
Lion Air memiliki keseriusan untuk meningkatkan OTP dalam upaya memberikan layanan terbaik termasuk membawa wisatawan dan pebisnis (travelers) ke tujuan tepat waktu, sekaligus menjawab dinamika serta permintaan pasar di era millennials traveling. Setiap operasional Lion Air mengimplementasikan budaya keselamatan (safety culture) serta tetap mengedepankan aspek keselamatan dan keamanan penerbangan (safety first).
(akr)