Industri Manufaktur Diakui Semakin Produktif dan Kompetitif

Kamis, 09 Mei 2019 - 20:12 WIB
Industri Manufaktur...
Industri Manufaktur Diakui Semakin Produktif dan Kompetitif
A A A
JAKARTA - Kinerja industri manufaktur dinilai semakin produktif dan kompetitif terlihat dari data Badan Pusat Statistik (BPS) yang menunjukkan produksi industri manufaktur besar dan sedang (IBS) pada kuartal I/2019 yang naik 4,45% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Geliat industri manufaktur Indonesia juga tampak dari capaian purchasing manager index (PMI) yang dirilis oleh Nikkei.

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto dalam keterangan resminya belum lama ini mengatakan, berdasarkan PMI, tingkat kepercayaan dari pelaku industri cukup tinggi. "PMI indeks kita selalu di atas 50, kecuali bulan Januari. Karena saat Januari kontrak baru dikasih," ujarnya baru-baru ini.

PMI manufaktur Indonesia pada April 2019 berada di angka 50,4. Peringkat di atas 50 menandakan sektor manufaktur tengah ekspansif. Ini juga menandakan bahwa dunia usaha melihat iklim usaha di Indonesia tetap kondusif dan telah mampu mengelola ekonomi melalui norma baru.

Industri manufaktur juga mampu memberikan kontribusi kepada Produk Domestik Bruto (PDB) nasional sebesar 20%. Capaian itu menempatkan Indonesia di peringkat kelima di antara negara G20, di bawah China (29,3%), Korea Selatan (27,6%), Jepang (21%) dan Jerman (20,7%).

Semakin baiknya pertumbuhan sektor industri dan manufaktur diamini oleh Direktur PT Grand Kartech Tbk (KRAH) Johanes Budi Kartika. Kendati demikian, dia mengatakann bahwa masih dibutuhkan keberpihakan lebih dari pemerintah melalui kebijakan yang mendukung industri manufaktur dalam negeri.

"Industri manufaktur disebut sebagai tulang punggung bagi pertumbuhan ekonomi. Tentunya dukungan iklim usaha yang kondusif harus menjadi prioritasnya," ujarnya di Jakarta, Kamis (9/5/2019).

Berkat pertumbuhan tersebut, Johanes mengaku saat ini KRAH pun semakin bersemangat untuk menyasar dan mengembangkan pasar baru. "Pertumbuhan ini membuat kami optimis terhadap industri manufaktur," tandasnya.
(fjo)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7517 seconds (0.1#10.140)