BI Kaji Penukaran Uang Lebaran Bisa Melalui Dompet Elektronik
A
A
A
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) bakal memberikan kemudahan bagi masyarakat saat menukarkan uang pecahan kecil untuk kebutuhan Ramadhan dan Lebaran 2019. Salah satunya, penukaran bisa melalui dompet elektronik atau e-wallet seperti transfer antar-rekening atau antarbank.
Deputi Gubernur BI, Rosmaya Hadi mengatakan, penukaran uang kecil bisa saja dilakukan melalui dompet elektronik atau e-wallet, seperti OVO, Go-Pay, dan lainnya. Namun, hal ini masih tergantung dari kesiapan masing-masing bank. BI juga diterangkan telah bekerja sama dengan 22 perbankan.
"Tahun lalu bisa langsung dari m-banking langsung ke rekening perbankan yang ada di sana. Segala instrumen kita ingin. Tentu e-wallet juga harusnya bisa memudahkan banyak hal, seperti OVO, ke depan ditawarkan kemudahan. Tapi tergantung bank-nya," ujar Rosmaya di Gedung BI Thamrin, Jakarta.
Rosmaya menegaskan, seluruh perbankan akan menyediakan mesin elekctronic data capture (EDC) agar masyarakat bisa langsung transfer jumlah uang yang akan ditukarkan. "Tapi yang pasti kita lihat seluruh bank ini sudah ada EDC," jelasnya.
Sebagai informasi, Bank Indonesia (BI) mencatat kebutuhan penukaran uang Lebaran pada tahun 2019 ini mencapai Rp217,1 triliun. Jumlah ini naik 13,5% dari periode penukaran dari tahun sebelumnya.
Sementara itu Memasuki Ramadan dan menjelang Lebaran, Bank Indonesia membuka kas keliling untuk melayani penukaran uang baru bagi wilayah Jabodetabek selama 13 Mei-1 Juni 2019. Kas keliling ini hanya menyediakan Uang Pecahan Kecil (UPK) dengan nilai pecahan Rp20.000, Rp10.000, Rp5.000 dan Rp2.000.
Lokasi di instansi negara dan kantor media hanya diperuntukkan bagi pegawai instansi serta media terkait dan tidak untuk publik. Untuk sementara, lokasi kas keliling khusus publik di Jabodetabek adalah di Monas, PRJ, Museum Bank Indonesia (BI) Kota, Bogor, Kepulauan Seribu, dan rest area KM 57.
Deputi Gubernur BI, Rosmaya Hadi mengatakan, penukaran uang kecil bisa saja dilakukan melalui dompet elektronik atau e-wallet, seperti OVO, Go-Pay, dan lainnya. Namun, hal ini masih tergantung dari kesiapan masing-masing bank. BI juga diterangkan telah bekerja sama dengan 22 perbankan.
"Tahun lalu bisa langsung dari m-banking langsung ke rekening perbankan yang ada di sana. Segala instrumen kita ingin. Tentu e-wallet juga harusnya bisa memudahkan banyak hal, seperti OVO, ke depan ditawarkan kemudahan. Tapi tergantung bank-nya," ujar Rosmaya di Gedung BI Thamrin, Jakarta.
Rosmaya menegaskan, seluruh perbankan akan menyediakan mesin elekctronic data capture (EDC) agar masyarakat bisa langsung transfer jumlah uang yang akan ditukarkan. "Tapi yang pasti kita lihat seluruh bank ini sudah ada EDC," jelasnya.
Sebagai informasi, Bank Indonesia (BI) mencatat kebutuhan penukaran uang Lebaran pada tahun 2019 ini mencapai Rp217,1 triliun. Jumlah ini naik 13,5% dari periode penukaran dari tahun sebelumnya.
Sementara itu Memasuki Ramadan dan menjelang Lebaran, Bank Indonesia membuka kas keliling untuk melayani penukaran uang baru bagi wilayah Jabodetabek selama 13 Mei-1 Juni 2019. Kas keliling ini hanya menyediakan Uang Pecahan Kecil (UPK) dengan nilai pecahan Rp20.000, Rp10.000, Rp5.000 dan Rp2.000.
Lokasi di instansi negara dan kantor media hanya diperuntukkan bagi pegawai instansi serta media terkait dan tidak untuk publik. Untuk sementara, lokasi kas keliling khusus publik di Jabodetabek adalah di Monas, PRJ, Museum Bank Indonesia (BI) Kota, Bogor, Kepulauan Seribu, dan rest area KM 57.
(akr)