Rupiah Diprediksi Tertekan Akibat Perang Dagang
A
A
A
JAKARTA - Kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada perdagangan Selasa ini berpotensi tertekan. Faktor pendorong mata uang Garuda melemah adalah meningkatnya perang dagang antara Amerika Serikat dan China.
Kepala Riset Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra, menjelaskan pergerakan nilai tukar rupiah pada hari ini bakal menuju level Rp14.400 hingga Rp14.500 per USD.
"China akhirnya memberikan aksi balasan ke AS dengan menaikan bea impor terhadap sejumlah barang AS. Aksi balasan ini meningkatkan kekhawatiran perang dagang akan berkepanjangan dan meluas serta memperlambat perekonomian global," ujar Ariston di Jakarta, Selasa (14/5/2019)
Ariston menambahkan, kekhawatiran ini terefleksi dari tindakan pelaku pasar yang keluar dari aset berisiko ke aset aman (safe haven asset) dengan bursa saham berguguran dan harga emas naik.
"Rupiah bisa mengalami pelemahan lanjutan hari ini dengan potensi ke area Rp14.500 dan support di Rp14.400 per dolar AS," jelasnya.
Kepala Riset Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra, menjelaskan pergerakan nilai tukar rupiah pada hari ini bakal menuju level Rp14.400 hingga Rp14.500 per USD.
"China akhirnya memberikan aksi balasan ke AS dengan menaikan bea impor terhadap sejumlah barang AS. Aksi balasan ini meningkatkan kekhawatiran perang dagang akan berkepanjangan dan meluas serta memperlambat perekonomian global," ujar Ariston di Jakarta, Selasa (14/5/2019)
Ariston menambahkan, kekhawatiran ini terefleksi dari tindakan pelaku pasar yang keluar dari aset berisiko ke aset aman (safe haven asset) dengan bursa saham berguguran dan harga emas naik.
"Rupiah bisa mengalami pelemahan lanjutan hari ini dengan potensi ke area Rp14.500 dan support di Rp14.400 per dolar AS," jelasnya.
(ven)