Dorong Jokowi Rombak Tim Ekonomi Demi Genjot Pertumbuhan Ekonomi

Jum'at, 17 Mei 2019 - 19:48 WIB
Dorong Jokowi Rombak Tim Ekonomi Demi Genjot Pertumbuhan Ekonomi
Dorong Jokowi Rombak Tim Ekonomi Demi Genjot Pertumbuhan Ekonomi
A A A
JAKARTA - Anggota Komisi XI DPR RI Mukhamad Misbakhun mengharapkan, pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada periode 2019-2024 mendatang mampu memacu pertumbuhan ekonomi hingga 7% melalui investasi. Menurutnya, kunci penting untuk memacu investasi adalah membentuk tim ekonomi pemerintah yang benar-benar bisa dipercaya dan memahami visi Presiden Ketujuh RI tersebut.

"Saya berharap ada perombakan besar-besaran tim ekonomi Presiden Jokowi jilid kedua. Bagaimanapun cita-cita Pak Jokowi sangat tinggi, misalnya sebelum pemilu usai beliau sudah mewacanakan pemindahan ibu kota dan mau membawa Indonesia menjadi negara maju," kata Misbakhun dalam forum diskusi bertajuk 'Memprediksi Iklim Investasi Indonesia Pasca Pilpres 2019' di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta.

Influencer Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo - KH Ma’ruf Amin itu menambahkan, tim ekonomi pemerintahan periode 2019-2024 harus mengerti pasar secara riil. “Yaitu bagaimana regulasi bisa berjalan dan mewujudkan cita-cita Presiden Jokowi,” ujar Misbakhun dalam diskusi yang dibuka Ketua DPR Bambang Soesatyo itu.

Pada kesempatan sama Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bambang PS Brodjonegoro sependapat dengan Misbakhun tentang pentingnya memacu pertumbuhan ekonomi melalui investasi. Mantan menteri keuangan itu menjelaskan, pemerintah akan menggalakkan investasi dalam industri pengolahan dan jasa dengan nilai tambah tinggi.

"Pemerintah ke depan juga akan melakukan perbaikan iklim investasi termasuk perbaikan sistem tenaga kerja. Lalu menggalakkan industrialisasi berbasis sumber daya alam," ujarnya.

Adapun Direktur IndoSterling Aset Manajemen F Stevan Purba menilai kondisi fundamental Indonesia saat ini masih baik meski ada pengaruh eksternal akibat perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan Tiongkok. Namun, Stevan melihat potensi dana tabungan untuk investasi bidang infrastruktur. "Investasi infrastruktur yang ada berpotensi mendongkrak pertumbuhan ekonomi mencapai tujuh persen dan masih butuh lebih banyak lagi," ujarnya.

Hanya saja, kata Stevan, ada hal selain infrastruktur fisik yang memerlukan perhatian serius. Yakni infrastruktur lunak. Menurutnya, infrastruktur lunak bisa melengkapi kenaikan pertumbuhan ekonomi Indonesia. “Meningkatnya infrastruktur yang diiringi dengan infrastruktur lunak lalu dipadukan dengan teknologi bisa digunakan untuk membangun infrastruktur ke depan," katanya.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5315 seconds (0.1#10.140)