Luhut Tegaskan Investasi Tidak Boleh Berhenti Hanya Karena Pemilu
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Marinves) Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan iklim berusaha harus tetap kondusif meski telah memasuki tahun politik. Luhut berharap pemilu tidak menjadi hambatan Indonesia untuk melakukan pembangunan.
"Asal kita semua juga sepakat. Kita membangun, pemilu, biar saja pemilu," ujar Luhut disela acara UEA-Indonesia Economic Business Forum 2023, Kamis (21/9/2023).
Luhut berharap pemilu kali ini tidak menjadi sentimen negatif bagi para investor yang ingin menanamkan modal di Indonesia. Hal tersebut menurutnya tercermin dari narasi yang dibangun dari para calon presiden yang sepakat untuk meneruskan pembangunan Indonesia. "Saya kira tidak ada masalah. Investasi ini kan tidak boleh berhenti hanya karena pemilu," sambung Luhut.
Menurut dia masih cukup banyak yang membutuhkan bantuan pendanaan dari pihak swasta lokal maupun internasional. Hal itu dikarenakan keterbatasan fiskal yang dimiliki pemerintah.
Salah satu contoh, pengembangan energi baru terbarukan, menurut Luhut Indonesia berpotensi besar untuk menghasilkan energi bersih sekitar 60 Giga Watt. Namun diperlukan investasi yang cukup besar agar Indonesia bisa menghasilkan energi bersih tersebut. "Jadi sangat luas, yaitu renewable Energy ada 60 GW potensial clean energy, kira-kira hampir USD80 miliar," kata Luhut.
Di samping itu, setidaknya ada 8 sektor lain yang cukup potensial bagi para investor kembangkan di Indonesia. Seperti konstruksi kilang minyak, akselerasi energi terbarukan, pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) dan pengembangan pelabuhan serta maintenance, repair, and operation (MRO).
Tidak hanya itu, ada juga dari sektor pertahanan nasional dan satelit, pengembangan pengendalian perubahan iklim dan sejumlah proyek hilirisasi hingga ketahanan pangan dan energi.
"Asal kita semua juga sepakat. Kita membangun, pemilu, biar saja pemilu," ujar Luhut disela acara UEA-Indonesia Economic Business Forum 2023, Kamis (21/9/2023).
Luhut berharap pemilu kali ini tidak menjadi sentimen negatif bagi para investor yang ingin menanamkan modal di Indonesia. Hal tersebut menurutnya tercermin dari narasi yang dibangun dari para calon presiden yang sepakat untuk meneruskan pembangunan Indonesia. "Saya kira tidak ada masalah. Investasi ini kan tidak boleh berhenti hanya karena pemilu," sambung Luhut.
Menurut dia masih cukup banyak yang membutuhkan bantuan pendanaan dari pihak swasta lokal maupun internasional. Hal itu dikarenakan keterbatasan fiskal yang dimiliki pemerintah.
Salah satu contoh, pengembangan energi baru terbarukan, menurut Luhut Indonesia berpotensi besar untuk menghasilkan energi bersih sekitar 60 Giga Watt. Namun diperlukan investasi yang cukup besar agar Indonesia bisa menghasilkan energi bersih tersebut. "Jadi sangat luas, yaitu renewable Energy ada 60 GW potensial clean energy, kira-kira hampir USD80 miliar," kata Luhut.
Di samping itu, setidaknya ada 8 sektor lain yang cukup potensial bagi para investor kembangkan di Indonesia. Seperti konstruksi kilang minyak, akselerasi energi terbarukan, pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) dan pengembangan pelabuhan serta maintenance, repair, and operation (MRO).
Tidak hanya itu, ada juga dari sektor pertahanan nasional dan satelit, pengembangan pengendalian perubahan iklim dan sejumlah proyek hilirisasi hingga ketahanan pangan dan energi.
(nng)