Anggarkan Rp27,4 Triliun, Pertamina Optimis Garap 98 Proyek Hulu Migas

Sabtu, 18 Mei 2019 - 10:18 WIB
Anggarkan Rp27,4 Triliun,...
Anggarkan Rp27,4 Triliun, Pertamina Optimis Garap 98 Proyek Hulu Migas
A A A
JAKARTA - PT Pertamina (Persero) optimis menyelenggarakan 98 proyek eksplorasi dan pengembangan Hulu Migas di Indonesia di tahun 2019, dengan anggaran investasi sebesar USD1,9 miliar atau setara Rp27,4 triliun.

Komitmen investasi Pertamina di sektor Hulu menjadi agenda prioritas di tahun 2019. Hal ini dibuktikan dengan nilai investasi sektor hulu secara keseluruhan yang mencapai sekitar USD2,6 miliar atau sekitar 60% dari keseluruhan investasi Pertamina pada RKAP tahun 2019 yang mencapai USD4,2 miliar.

Hal tersebut ditegaskan oleh Direktur Hulu Pertamina, Dharmawan H. Samsu dalam kesempatan dialog dengan wartawan di Jakarta, Jumat (17/5/2019). Dharmawan menegaskan bahwa seluruh proyek tersebut dilaksanakan oleh anak usaha di sektor hulu migas Pertamina yang beroperasi di Indonesia.

Proyek tersebut terdiri dari 47 proyek dilaksanakan oleh Pertamina EP, 29 proyek oleh PHE, 19 proyek oleh PHI, 2 proyek oleh PEPC, dan 1 proyek oleh PEPC ADK. Proyek-proyek migas tersebut meliputi kegiatan untuk mempertahankan base production seperti kegiatan pemboran, konstruksi fasilitas produksi, pengembangan struktur temuan migas, serta pengembangan EOR.

Proyek-proyek ini penting mengingat perannnya dalam mempertahankan revenue generator hulu saat ini. Kegiatan eksplorasi new ventures dilakukan melalui akses ke WK eksplorasi baru dan investasi untuk melakukan survei sesmik regional.

"Optimisme ini juga didukung dengan sejumlah capaian. Hingga bulan April, Pertamina telah menyelesaikan pemboran 77 sumur di Indonesia yang terdiri dari 72 sumur eksploitasi dan 5 sumur eksplorasi di WK eksisting," ujar Dharmawan.

Dharmawan menerangkan di tahun ini, Pertamina berencana akan menyelesaikan 311 sumur pemboran eksplorasi dan eksploitasi di Indonesia dimana sekitar 38% diantaranya berada di wilayah kerja Mahakam.

"Realisasi pemboran Pertamina mendominasi realisasi pemboran migas di seluruh Indonesia. Komitmen pemboran ini adalah yang terbesar di Indonesia dalam rangka menjaga keberlangsungan produksi dari aset-aset eksisting," tegasnya.

Selain itu, sebagai bagian dari upaya menahan laju penurunan alamiah produksi, Pertamina juga melakukan program work over dan well intervention serta predictive maintenance yang dapat mengurangi potensi unplanned shutdown.

Dharmawan menjelaskan bahwa proyek pengembangan hulu migas yang dilakukan oleh Pertamina diharapkan mampu membantu penguatan produksi migas nasional. Pengembangan ini diperlukan karena sebagian besar wilayah kerja migas di Indonesia sudah membutuhkan pendekatan yang lebih khusus karena lapangan-lapangan tersebut sudah beroperasi lebih dari 40 tahun.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8270 seconds (0.1#10.140)