Lewat Susu Bubuk Kambing, RBM Optimis Tembus Pasar Global
A
A
A
JAKARTA - PT RBM Susu Nusantara sebagai perusahaan penyedia susu bubuk kambing etawa semakin optimistis mampu menembus pasar global.
RBM bersama induk usahanya PT Dos Ni Roha (DNR) akan terus berinovasi mengembangkan untuk menjadi nomor satu di Indonesa dan menguasai pasar global
"Dengan bentuk kemasan bubuk yang kami buat dan distribusikan maka konsumen akan semakin tertarik. Apalagi umumnya kan susu sapi tapi ini di buat kemasan dalam bentuk susu bubuk kambing dengan kualitas terbaik," ujar Chairman DNR Corporation, Rudy Tanoesoedibjo, di Jakarta, Sabtu (18/5/2019).
Menurut dia, susu kambing etawa mempunyai nutrisi lebih dibandingkan susu sapi. Bahkan manfaatnya jauh lebih besar dibandingkan susu sapi.
Dengan melihat manfaat itu, ia optimistis susu bubuk kambing etawa bisa diterima pasar. "Manfaatnya jauh lebih besar dibandingkan susu sapi. DNR telah mampu mendistribusikan lebih dari 300 jaringan di seluruh Indonesia," kata dia.
Sementara itu, Direktur Utama RBM Susu Nusantara, Agus A Mile, menambahkan pada awalnya stigma susu kambing itu ialah baunya. Namun di tangan RBM dapat diatasi. Menurutnya, stigma hewan kambing yang bau, butuh kerja keras untuk memasarkan produknya. Selain itu, kemasan yang diberikan juga tidak kalah dengan susu sapi.
"Kami juga kemas dalam bentuk sachet. Kemasan yang kami berikan terus berinovasi mengikuti perkembangan zaman," kata Agus.
Di pasar sendiri, Malaysia telah melakukan penetrasi dengan menjual susu bubuk kambing serupa. Sebab itu pihaknya tertantang untuk bisa berkompetisi dan menjadi pemain unggul dalam produk susu bubuk kambing etawa.
"Bagi saya ini peluang. Saya melihat pangsa pasar luar biasa disini," kata dia.
Produk susu bubuk kambing etawa berawal dari rumah produksi pada tahun 2008 di Kabupaten Tegal, Jawa Tengah. Awalnya tempat tersebut membuat kedai susu segar dan berlanjut menjadi rumah terapi kesehatan yang didirikan oleh Nurrohman selaku pemilik CV Rizky Berkah Manfaat atau, dahulu disebut CV RBM.
Susu kambing RBM ini telah mendapat sertifikasi kelulusan dari Dirjen Peternakan dan Industri Jawa Tengah dan juga sertifikasi dari BPOM. Tinggal selangkah lagi RBM Amanah Nusantara untuk meraih Standar Nasional Indonesia (SNI) yang bakal menjadikan susu kambing RBM produk nomor wahid.
"Untuk menembus pasar global kami juga ikut mengenalkan produk kami di Asian Games. Kami akan terus memberikan pelayanan dan kualitas terbaik bagi pelanggan," tuturnya.
RBM bersama induk usahanya PT Dos Ni Roha (DNR) akan terus berinovasi mengembangkan untuk menjadi nomor satu di Indonesa dan menguasai pasar global
"Dengan bentuk kemasan bubuk yang kami buat dan distribusikan maka konsumen akan semakin tertarik. Apalagi umumnya kan susu sapi tapi ini di buat kemasan dalam bentuk susu bubuk kambing dengan kualitas terbaik," ujar Chairman DNR Corporation, Rudy Tanoesoedibjo, di Jakarta, Sabtu (18/5/2019).
Menurut dia, susu kambing etawa mempunyai nutrisi lebih dibandingkan susu sapi. Bahkan manfaatnya jauh lebih besar dibandingkan susu sapi.
Dengan melihat manfaat itu, ia optimistis susu bubuk kambing etawa bisa diterima pasar. "Manfaatnya jauh lebih besar dibandingkan susu sapi. DNR telah mampu mendistribusikan lebih dari 300 jaringan di seluruh Indonesia," kata dia.
Sementara itu, Direktur Utama RBM Susu Nusantara, Agus A Mile, menambahkan pada awalnya stigma susu kambing itu ialah baunya. Namun di tangan RBM dapat diatasi. Menurutnya, stigma hewan kambing yang bau, butuh kerja keras untuk memasarkan produknya. Selain itu, kemasan yang diberikan juga tidak kalah dengan susu sapi.
"Kami juga kemas dalam bentuk sachet. Kemasan yang kami berikan terus berinovasi mengikuti perkembangan zaman," kata Agus.
Di pasar sendiri, Malaysia telah melakukan penetrasi dengan menjual susu bubuk kambing serupa. Sebab itu pihaknya tertantang untuk bisa berkompetisi dan menjadi pemain unggul dalam produk susu bubuk kambing etawa.
"Bagi saya ini peluang. Saya melihat pangsa pasar luar biasa disini," kata dia.
Produk susu bubuk kambing etawa berawal dari rumah produksi pada tahun 2008 di Kabupaten Tegal, Jawa Tengah. Awalnya tempat tersebut membuat kedai susu segar dan berlanjut menjadi rumah terapi kesehatan yang didirikan oleh Nurrohman selaku pemilik CV Rizky Berkah Manfaat atau, dahulu disebut CV RBM.
Susu kambing RBM ini telah mendapat sertifikasi kelulusan dari Dirjen Peternakan dan Industri Jawa Tengah dan juga sertifikasi dari BPOM. Tinggal selangkah lagi RBM Amanah Nusantara untuk meraih Standar Nasional Indonesia (SNI) yang bakal menjadikan susu kambing RBM produk nomor wahid.
"Untuk menembus pasar global kami juga ikut mengenalkan produk kami di Asian Games. Kami akan terus memberikan pelayanan dan kualitas terbaik bagi pelanggan," tuturnya.
(ven)