Investasi Rp10 M, Phapros Bangun Pusat Produksi Bone Filler Nasional Pertama

Senin, 20 Mei 2019 - 05:06 WIB
Investasi Rp10 M, Phapros Bangun Pusat Produksi Bone Filler Nasional Pertama
Investasi Rp10 M, Phapros Bangun Pusat Produksi Bone Filler Nasional Pertama
A A A
JAKARTA - PT Phapros TBK mengucurkan investasi senilai kurang lebih Rp10 miliar untuk membangun pusat produksi bone filler (scaffold atau penopang yang digunakan untuk mengisi celah pada tulang dan gigi yang keropos) pertama di Indonesia di Banjaran, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Corporate Secretary Phapros Zahmilia Akbar mengatakan, pembangunan pusat produksi ini juga menjadi bentuk dukungan Phapros terhadap program kemandirian alat kesehatan nasional sesuai dengan Instruksi Presiden (Inpres) No 6 Tahun 2016 tentang Percepatan Pengembangan Industri Farmasi dan Alat Kesehatan.

"Sebagai penguatan bisnis dan wujud dukungan Phapros terhadap Inpres kemandirian alat kesehatan, kita sudah mengucurkan investasi untuk fasilitas produksi bone filler yang nilainya mencapai kurang lebih Rp10 miliar di Banjaran," ujar Zahmilia, di Jakarta, Minggu (19/5/2019).

Bone filler yang diproduksi di fasilitas ini merupakan hasil kerjasama Phapros dengan periset Dr. dr. Ferdiansyah, Sp.OT dari RSUD Dr. Soetomo. Produk tersebut bisa dimanfaatkan sebagai komponen implantasi penopang tulang dan gigi.

Lebih lanjut, Zahmilia mengatakan bahwa scaffold yang akan di produksi Phapros tersebut merupakan contoh sinergisme ABGC (Academician-Business-Government-and Community). Dia juga menyampaikan bahwa bone filler Phapros akan menjadi produk lokal pertama yang beredar di Indonesia yang sebelumnya didominasi produk asal Jerman, Italia, dan Korea.

Terkait hal teknis yang berkaitan proses produksi, Zahmilia mengungkapkan bahwa tahun ini Phapros telah mendapatkan izin edar. Pada semester II/2019 bone filler Phapros menurutnya sudah siap dipasarkan. "Untuk perizinan, produksi, dan pemasaran 2019 sudah siap," tegasnya.

Dia menambahkan proses groundbreaking fasilitas tersebut sudah dimulai pada pertengahan 2017 dan akan siap beroperasi dan berproduksi di semester II/2019.

Sementara di segi bisnis, pihaknya menyampaikan optimisme terhadap produk baru tersebut. Phapros, kata dia, optimistis bisa membukukan pendapatan hingga Rp2 miliar per tahun lewat lini baru ini. Terkait kinerja, perusahaan farmasi yang berbasis di Semarang ini tahun lalu berhasil membukukan laba bersih Rp132,3 miliar, naik 6,41% dari Rp125,6 miliar pada 2017.
(fjo)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7071 seconds (0.1#10.140)