Tekan Impor, Kadin Tingkatkan Produksi Daging Sapi Lokal
A
A
A
JAKARTA - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia terus meningkatkan produksi daging sapi di Indonesia. Pasalnya, pasokan daging sapi yang ada saat ini belum mampu mencukupi kebutuhan konsumen di dalam negeri.
Ketua Umum Kadin Indonesia, Rosan Perkasa Roeslani, mengatakan dengan meningkatkan produksi daging sapi lokal akan menekan laju impor daging sapi beku yang siap digelontorkan ke masyarakat. Dan produksi daging sapi lokal bisa memperbanyak pabrik makanan olahan.
"Saya berharap dengan semakin banyaknya pabrik-pabrik makanan olahan, terutama yang berbasis protein dapat berkontribusi untuk meningkatkan konsumsi makanan protein per kapita bagi masyarakat Indonesia, ujar Rosan di Jakarta, Selasa (21/5/2019).
Menurutnya, daging sapi bila diproduksi di dalam negeri akan menjadi komoditas dengan nilai ekonomi yang tinggi.
"Jadi dalam meningkatkan kapasitas produksi daging sapi olahan. Di Indonesia, daging sapi merupakan komoditas dengan nilai ekonomis cukup tinggi," jelasnya.
Sebagai informasi, pada tahun 2018, tingkat konsumsi daging sapi per kapita di lima negara anggota ASEAN: Thailand, Filipina, Singapura, Malaysia, dan Indonesia, rata-rata sebesar 4,5 kg dengan produk domestik bruto (PDB) per kapita mencapai USD 5,144.
Di sisi lain, konsumsi daging sapi per kapita di Indonesia masih berada di bawah rata-rata, yaitu 2,6 kg per kapita dan PDB per kapita sebesar USD3,932.
Ketua Umum Kadin Indonesia, Rosan Perkasa Roeslani, mengatakan dengan meningkatkan produksi daging sapi lokal akan menekan laju impor daging sapi beku yang siap digelontorkan ke masyarakat. Dan produksi daging sapi lokal bisa memperbanyak pabrik makanan olahan.
"Saya berharap dengan semakin banyaknya pabrik-pabrik makanan olahan, terutama yang berbasis protein dapat berkontribusi untuk meningkatkan konsumsi makanan protein per kapita bagi masyarakat Indonesia, ujar Rosan di Jakarta, Selasa (21/5/2019).
Menurutnya, daging sapi bila diproduksi di dalam negeri akan menjadi komoditas dengan nilai ekonomi yang tinggi.
"Jadi dalam meningkatkan kapasitas produksi daging sapi olahan. Di Indonesia, daging sapi merupakan komoditas dengan nilai ekonomis cukup tinggi," jelasnya.
Sebagai informasi, pada tahun 2018, tingkat konsumsi daging sapi per kapita di lima negara anggota ASEAN: Thailand, Filipina, Singapura, Malaysia, dan Indonesia, rata-rata sebesar 4,5 kg dengan produk domestik bruto (PDB) per kapita mencapai USD 5,144.
Di sisi lain, konsumsi daging sapi per kapita di Indonesia masih berada di bawah rata-rata, yaitu 2,6 kg per kapita dan PDB per kapita sebesar USD3,932.
(ven)