Kunjungi P2B Gandul, Wamen ESDM Pastikan Pasokan Listrik Lebaran
A
A
A
JAKARTA - Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Archandra Tahar mengunjungi Unit Induk Pusat Pengatur Beban (UIP2B) Gandul untuk memastikan kesiapan infrastruktur kelistrikan jelang Lebaran.
"Kesiapan pasokan listrik sangat penting, agar masyarakat bisa menikmati Lebaran bersama keluarga dengan nyaman dan terang. Untuk itu kami pastikan kehandalan dan ketersediaan suplai listrik selama Lebaran dalam kondisi cukup," ujar Archandra di Depok, Kamis (23/5/2019).
Berdasarkan pengalaman selama ini, jelas dia, beban puncak pada saat Idul Fitri umumnya lebih rendah dibandingkan dengan beban puncak pada kondisi hari kerja. Sebab, banyak industri yang libur beroperasi.
"Karena banyaknya industri dan perkantoran yang libur, biasanya memang beban puncak menurun, namun kami akan tetap pastikan suplai dan keandalan tetap terjaga," tambah Direktur Bisnis Regional Jasa Bagian Barat Hariyanto WS.
Mengacu pada pengalaman Idul Fitri 1440 H/2019 beban puncak malam hari, pada Sistem Kelistrikan Nasional mengalami penurunan sebesar 29-31%, sedangkan Sistem Jawa-Bali mengalami penurunan sebesar 56-60%.
Jika mengacu pada perbandingan tersebut maka prakiraan kondisi pasokan tenaga listrik selama periode Idul Fitri 1440 H/2019 (dari H-7 sampai dengan H+7) pada sistem kelistrikan Jawa-Bali, Sumatera, dan Indonesia Timur berada pada kondisi pasokan cukup.
Pada saat Lebaran nanti, daya mampu netto pembangkit sistem Jawa Bali adalah sebesar 34.716 MW, jumlah ini cukup untuk melayani beban puncak Lebaran yang diperkirakan mencapai 17.179 MW. Tercatat kemampuan pasokan daya mampu netto sebesar 34.716 MW, daya mampu pasok 27.817 MW, perkiraan beban puncak 17.179 MW, cadangan operasi sebesar 10.637 MW dan reserve margin 62%.
Meski demikian, PLN akan menyiapkan satuan tugas distribusi yang tersebar di seluruh wilayah. Hal ini untuk menjamin pasokan listrik dan antisipasi gangguan jaringan selama Ramadhan hingga lebaran nanti.
"PLN telah menetapkan masa siaga Lebaran dari H-15 sampai dengan H+15 dengan membentuk Posko Lebaran yang beroperasi 24 jam. Meski kebutuhan pasokan listrik saat Lebaran menurun, kehandalan sistem harus dijaga," imbuh Hariyanto.
"Kesiapan pasokan listrik sangat penting, agar masyarakat bisa menikmati Lebaran bersama keluarga dengan nyaman dan terang. Untuk itu kami pastikan kehandalan dan ketersediaan suplai listrik selama Lebaran dalam kondisi cukup," ujar Archandra di Depok, Kamis (23/5/2019).
Berdasarkan pengalaman selama ini, jelas dia, beban puncak pada saat Idul Fitri umumnya lebih rendah dibandingkan dengan beban puncak pada kondisi hari kerja. Sebab, banyak industri yang libur beroperasi.
"Karena banyaknya industri dan perkantoran yang libur, biasanya memang beban puncak menurun, namun kami akan tetap pastikan suplai dan keandalan tetap terjaga," tambah Direktur Bisnis Regional Jasa Bagian Barat Hariyanto WS.
Mengacu pada pengalaman Idul Fitri 1440 H/2019 beban puncak malam hari, pada Sistem Kelistrikan Nasional mengalami penurunan sebesar 29-31%, sedangkan Sistem Jawa-Bali mengalami penurunan sebesar 56-60%.
Jika mengacu pada perbandingan tersebut maka prakiraan kondisi pasokan tenaga listrik selama periode Idul Fitri 1440 H/2019 (dari H-7 sampai dengan H+7) pada sistem kelistrikan Jawa-Bali, Sumatera, dan Indonesia Timur berada pada kondisi pasokan cukup.
Pada saat Lebaran nanti, daya mampu netto pembangkit sistem Jawa Bali adalah sebesar 34.716 MW, jumlah ini cukup untuk melayani beban puncak Lebaran yang diperkirakan mencapai 17.179 MW. Tercatat kemampuan pasokan daya mampu netto sebesar 34.716 MW, daya mampu pasok 27.817 MW, perkiraan beban puncak 17.179 MW, cadangan operasi sebesar 10.637 MW dan reserve margin 62%.
Meski demikian, PLN akan menyiapkan satuan tugas distribusi yang tersebar di seluruh wilayah. Hal ini untuk menjamin pasokan listrik dan antisipasi gangguan jaringan selama Ramadhan hingga lebaran nanti.
"PLN telah menetapkan masa siaga Lebaran dari H-15 sampai dengan H+15 dengan membentuk Posko Lebaran yang beroperasi 24 jam. Meski kebutuhan pasokan listrik saat Lebaran menurun, kehandalan sistem harus dijaga," imbuh Hariyanto.
(fjo)