Selama Ramadhan, Suri Nusantara Jaya Lakukan Operasi Pasar di 100 Titik

Sabtu, 25 Mei 2019 - 07:07 WIB
Selama Ramadhan, Suri...
Selama Ramadhan, Suri Nusantara Jaya Lakukan Operasi Pasar di 100 Titik
A A A
JAKARTA - PT Suri Nusantara Jaya, salah satu distributor daging terkemuka, melakukan operasi pasar di 100 titik di Jakarta, Bekasi, Bogor, dan Depok, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan pangan protein selama Ramadhan hingga Lebaran.

CEO PT Suri Nusantara Jaya, Diana Dewi, menerangkan selama Ramadhan, kebutuhan masyarakat akan daging meningkat tiga kali lipat dibandingkan hari-hari biasa. Dan untuk membantu masyarakat memenuhi kebutuhan pangan protein ini, PT SNJ menjual daging sapi beku seharga Rp70.000 per kilogram, lebih rendah dibandingkan harga yang ditetapkan pemerintah (Harga Eceran Tertinggi/HET) sebesar Rp80.000 per kilogram.

"Selama sebulan ini, Suri Nusantara Jaya melakukan operasi pasar di setiap kecamatan, dengan total 100 titik di Jakarta, Bekasi, Bogor, dan Depok, dengan jumlah keseluruhan 100 ton. Jadi setiap titik, kami menyediakan satu ton," ujar Diana Dewi, dalam acara buka puasa bersama dan santunan bagi 1.000 anak yatim dan dhuafa di Ancol, Jakarta, Jumat (24/5/2019).

Operasi pasar yang dilakukan Suri Nusantara Jaya ini, berlangsung sejak awal Ramadhan hingga H-2 dan H-1 Lebaran. Dimana di Toko Daging Nusantara di Kranggan, Bekasi, PT SNJ akan melakukan operasi pasar seharga Rp65.000 per kilogram, dengan pasokan lima ton.

"Jadi kami juga melakukan operasi pasar di tempat kami di Toko Daging Nusantara di Kranggan, dengan harga lebih terjangkau lagi, Rp65.000 per kilogram, yang akan dilakukan dua hari menjelang Lebaran".

Diana menambahkan, selama operasi pasar tahun ini, daya beli masyarakat meningkat dibandingkan operasi pasar tahun lalu. "Respon masyarakat akan operasi pasar kami sangat bagus dan daya belinya juga meningkat 10% dibandingkan tahun kemarin," terangnya.

Kendati harga daging sapi terbilang stabil, namun Diana Dewi selaku pengusaha daging, meminta pemerintah untuk mengantisipasi atas lonjakan permintaan masyarakat selama Ramadhan dan Lebaran. Ia mengkhawatirkan harga daging akan melonjak setelah Lebaran.

"Pemerintah menugaskan Bulog untuk memasok daging sebanyak 20.000 ton selama empat bulan. Tapi itu kebutuhan hari-hari biasa. Selama Ramadhan hingga Lebaran, konsumsi masyarakat akan daging naik tiga kali lipat. Jadi estimasinya harus dicermati, saya khawatir kalau stoknya kurang, harga naik setelah Lebaran," ujarnya.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0819 seconds (0.1#10.140)