Tingkat Pengangguran Masih Tinggi, Lulusan SMK Penyumbang Terbesar
A
A
A
JAKARTA - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro mengakui, angka pengangguran lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) lebih tinggi dibandingkan lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA). Hal ini membuatnya heran, mengingat mayoritas penduduk Indonesia masih didominasi oleh generasi muda.
"Bonus demografi didominasi penduduk usia muda, namun satu hal yang harus diatasi adalah tingkat pengangguran masih tinggi. Dimana usia 15 sampai dengan 19 tahun paling banyak tidak memiliki pekerjaan yang mana mencapai 26,67%," ujar Bambang Brodjo di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (13/6/2019).
Dia menyebutkan tingginya tingkat pengganguran dari lulusan sekolah menengah kejuruan (SMK) dibandingkan lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA), membuatnya perlu dilakukan peningkatan vokasi. "Jadi pengangguran paling tinggi itu disumbang oleh SMK dan lulusan SMA tidak terlalu besar yang hanya 8%," katanya.
Saat ini, Pemerintah mendorong kalangan industri untuk mendirikan pendidikan vokasi. Semakin banyaknya pendidikan vokasi maka, Sumber Daya Manusia (SDM) handal yang diciptakan juga lebih maksimal.
Adapun usulan pemerintahan Jokowi di 2020 soal target pembangunan yakni tingkat kemiskinan 8,9% serta Tingkat Pengangguran Terbuka 4,8%-5,1%. Kepala Bappenas menekankan. kemudian akan diperbanyak pendidikan vokasi untuk mendukung industrialisasi di luar Jawa.
"Bonus demografi didominasi penduduk usia muda, namun satu hal yang harus diatasi adalah tingkat pengangguran masih tinggi. Dimana usia 15 sampai dengan 19 tahun paling banyak tidak memiliki pekerjaan yang mana mencapai 26,67%," ujar Bambang Brodjo di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (13/6/2019).
Dia menyebutkan tingginya tingkat pengganguran dari lulusan sekolah menengah kejuruan (SMK) dibandingkan lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA), membuatnya perlu dilakukan peningkatan vokasi. "Jadi pengangguran paling tinggi itu disumbang oleh SMK dan lulusan SMA tidak terlalu besar yang hanya 8%," katanya.
Saat ini, Pemerintah mendorong kalangan industri untuk mendirikan pendidikan vokasi. Semakin banyaknya pendidikan vokasi maka, Sumber Daya Manusia (SDM) handal yang diciptakan juga lebih maksimal.
Adapun usulan pemerintahan Jokowi di 2020 soal target pembangunan yakni tingkat kemiskinan 8,9% serta Tingkat Pengangguran Terbuka 4,8%-5,1%. Kepala Bappenas menekankan. kemudian akan diperbanyak pendidikan vokasi untuk mendukung industrialisasi di luar Jawa.
(akr)