Blok Masela Siap Dieksploitasi, Jonan Sebut Investasi Capai USD20 M
A
A
A
JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan mengatakan, penandatanganan HOA (Head of Agreement) antara SKK Migas dan Inpex Corporartion (Inpex) menjadi titik penting bagi investasi hulu migas (minyak dan gas bumi) di Indonesia. Lebih lanjut Ia menerangkan nilai investasi dari kerja sama ini bisa mencapai USD20 Miliar.
"Setelah sekian lama dilakukan pembahasan, penandatanganan HOA ini menjadi titik penting bagi investasi hulu migas di Indonesia, dengan nilai sekitar USD18-20 Miliar, yang terbesar untuk investasi 1 (satu) kegiatan di Indonesia. Dan ini merupakan investasi Jepang terbesar sejak 5 dekade terakhir," ujar Menteri ESDM Ignasius Jonan di Jakarta, Minggu (16/6/2019).
Pengembangan di Blok Masela diyakini akan menjadi awal yang baik dalam dalam pengembangan hulu migas di laut dalam Indonesia bagian timur. Dengan pengembangan lapangan Masela, diharapkan akan segera masuk investasi luar negeri yang besar dan dapat memberikan pengaruh positif bagi Foreign Direct Investment di Indonesia.
"Kemudian terciptanya multiplier effect bagi industri pendukung dan turunan di dalam negeri, dalam rangka mendukung perekonomian nasional, dan ke depannya di harapkan iklim investasi di Indonesia akan semakin baik dan semakin kompetitif," katanya.
Setelah penandatanganan HOA, yang telah mencakup semua hal utama dalam parameter proposal revisi Plan of Development (POD) lapangan Abadi di Blok Masela, diharapkan penyelesaian revisi POD dapat dilakukan dalam waktu yang secepatnya.
Pengembangan hulu migas di Masela diharapkan dapat memberikan kontribusi tambahan produksi Gas Bumi sekitar ekuivalen 10,5 juta ton (mtpa) per tahun (sekitar 9.5 juta ton LNG per tahun dan 150 mmscfd Gas Pipa), dengan target onstream di tahun 2027.
"Setelah sekian lama dilakukan pembahasan, penandatanganan HOA ini menjadi titik penting bagi investasi hulu migas di Indonesia, dengan nilai sekitar USD18-20 Miliar, yang terbesar untuk investasi 1 (satu) kegiatan di Indonesia. Dan ini merupakan investasi Jepang terbesar sejak 5 dekade terakhir," ujar Menteri ESDM Ignasius Jonan di Jakarta, Minggu (16/6/2019).
Pengembangan di Blok Masela diyakini akan menjadi awal yang baik dalam dalam pengembangan hulu migas di laut dalam Indonesia bagian timur. Dengan pengembangan lapangan Masela, diharapkan akan segera masuk investasi luar negeri yang besar dan dapat memberikan pengaruh positif bagi Foreign Direct Investment di Indonesia.
"Kemudian terciptanya multiplier effect bagi industri pendukung dan turunan di dalam negeri, dalam rangka mendukung perekonomian nasional, dan ke depannya di harapkan iklim investasi di Indonesia akan semakin baik dan semakin kompetitif," katanya.
Setelah penandatanganan HOA, yang telah mencakup semua hal utama dalam parameter proposal revisi Plan of Development (POD) lapangan Abadi di Blok Masela, diharapkan penyelesaian revisi POD dapat dilakukan dalam waktu yang secepatnya.
Pengembangan hulu migas di Masela diharapkan dapat memberikan kontribusi tambahan produksi Gas Bumi sekitar ekuivalen 10,5 juta ton (mtpa) per tahun (sekitar 9.5 juta ton LNG per tahun dan 150 mmscfd Gas Pipa), dengan target onstream di tahun 2027.
(akr)