Siapkan Calon, Kementerian BUMN Masih Rahasiakan Dirut Baru PLN
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) masih mencari pengganti untuk direktur utama PT Perusahaan Listrik Negara (Persero). Deputi Bidang Usaha Energi, Logistik, dan Perhubungan Kementerian BUMN, Edwin Hidayat Abdullah, menyebut saat ini Kementerian sedang menyeleksi 3-5 calon untuk dirut baru PLN.
Edwin menerangkan kandidat dirut PLN ini berasal dari dalam dan luar PLN. Namun keputusan tetap bergantung dari Kementerian BUMN selaku pemegang saham di PLN.
"Mungkin ada beberapa nama, ada tiga atau sampai lima nama. Belum tahu, saya belum tahu, karena (nama-namanya) masih berubah-ubah. Nanti harus konsultasi," ujar Edwin di Gedung DPR, Jakarta, Senin (17/6/2019).
Alotnya penentuan direktur utama PLN, kata Edwin, karena mencari dirut yang cakap tidak lah mudah. Diperlukan karakter dan kepimpinan yang bersih, dimana syarat utama untuk menjadi bos di PLN.
"Ini yang agak susah, mencari pemimpin PLN tidak cukup dengan hanya kemampuan teknis saja tapi harus punya kepemimpinan yang kuat. Dengan masalah dan tantangan yang sedemikian banyak. Jadi memang tidak gampang," jelasnya.
Selain enggan membocorkan nama-nama kandidat, Edwin juga masih merahasiakan jadwal RUPS untuk penetapan dirut baru, pengganti Sofyan Nasir. "Saya masih menunggu arahan dari bu menteri (Menteri BUMN Rini Soemarno). Jadwalnya belum ada untuk RUPS, tunggu saja," terangnya.
Edwin menerangkan kandidat dirut PLN ini berasal dari dalam dan luar PLN. Namun keputusan tetap bergantung dari Kementerian BUMN selaku pemegang saham di PLN.
"Mungkin ada beberapa nama, ada tiga atau sampai lima nama. Belum tahu, saya belum tahu, karena (nama-namanya) masih berubah-ubah. Nanti harus konsultasi," ujar Edwin di Gedung DPR, Jakarta, Senin (17/6/2019).
Alotnya penentuan direktur utama PLN, kata Edwin, karena mencari dirut yang cakap tidak lah mudah. Diperlukan karakter dan kepimpinan yang bersih, dimana syarat utama untuk menjadi bos di PLN.
"Ini yang agak susah, mencari pemimpin PLN tidak cukup dengan hanya kemampuan teknis saja tapi harus punya kepemimpinan yang kuat. Dengan masalah dan tantangan yang sedemikian banyak. Jadi memang tidak gampang," jelasnya.
Selain enggan membocorkan nama-nama kandidat, Edwin juga masih merahasiakan jadwal RUPS untuk penetapan dirut baru, pengganti Sofyan Nasir. "Saya masih menunggu arahan dari bu menteri (Menteri BUMN Rini Soemarno). Jadwalnya belum ada untuk RUPS, tunggu saja," terangnya.
(ven)