Distribusi Tertutup Elpiji 3 Kg Dilakukan Bertahap Mulai 2020
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah memastikan akan melakukan distribusi tertutup elpiji 3 kilogram (kg) pada 2020. Elpiji 3 kg nantinya disalurkan kepada golongan masyarakat tidak mampu dengan menggunakan kartu identitas tertentu.
“Distribusi elpiji 3 kg secara tertutup Insya Allah diterapkan tahun depan. Itu yang penting masyarakat dapat uang subsidi,” ujar Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Djoko Siswanto di Jakarta, Jumat (21/6/2019).
Menurut dia pelaksanaan distribusi elpiji 3 kg tertutup terjadi perubahan mekanisme yaitu subsidi diberikan berdasarkan kartu identitas tertentu. Adapun nominal uang subsidi diberikan kepada masyarakat tidak mampu melalui uang elektronik yang dimasukan ke dalam kartu identitas penerima. Nantinya kartu akan diisi saldo dengan besaran nominal uang subsidi yang ditentukan oleh pemerintah.
Tujuan penerapan distribusi elpiji 3 kg tertutup agar tepat sasaran bagi masyarakat tidak mampu. Adapun penerima subsidi akan disesuaikan dengan data Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K).
“Penerapannya akan dilakukan bertahap. Untuk kotanya dilakukan di Jabodetabek selanjutnya bertahap ke kota lain,” ucapnya.
Direktur Eksekutif ReforMiners Institute Komaidi Notonogoro mengatakan bahwa persoalan yang dihadapi saat ini adalah acuan verifikasi data yang digunakan untuk mendata masyarakat miskin tidak jelas sehingga membingungkan. Padahal akurasi data tersebut penting supaya subsidi benar-benar tepat sasaran hanya dikonsumsi oleh masyarakat miskin.
“Kalau kita lihat lembaga pemerintah seperti BPS, BPJS, maupun TNP2K data jumlah masyarakat miskin berbeda-beda. Tentu jika acuan yang digunakan oleh pemerintah tidak jelas maka akan menyulitkan distribusi di lapangan,” ujarnya.
Dia meminta pemerintah megevaluasi terlebih dahulu basis data yang digunakan untuk memberikan kartu subsidi kepada masyarakat sehingga validitasnya terukur dengan tepat.
“Pemerintah akan menggunakan basis data yang mana, harus jelas. Boleh berhemat anggaran tapi pola penghematan juga harus dilakukan secara tepat,” tandasnya.
Ketua Himpunan Wiraswasta Nasional Migas Erry Purnomohadi berharap pelaksanaan pola distribusi tertutup segera diterapkan mengikuti India dan Meksiko. Hal itu supaya pendistristribusian elpiji 3 kg tepat sasaran.
Pihaknya juga meminta ke depan elpiji 3 kg dapat dijual sesuai harga pasar. “Jadi subsidi elpiji 3 kg tetap diberikan kepada yang berhak sedangkan yang tidak berhak tetap dapat membeli elpiji 3 kg tapi sesuai harga pasar,” ucapnya.
“Distribusi elpiji 3 kg secara tertutup Insya Allah diterapkan tahun depan. Itu yang penting masyarakat dapat uang subsidi,” ujar Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Djoko Siswanto di Jakarta, Jumat (21/6/2019).
Menurut dia pelaksanaan distribusi elpiji 3 kg tertutup terjadi perubahan mekanisme yaitu subsidi diberikan berdasarkan kartu identitas tertentu. Adapun nominal uang subsidi diberikan kepada masyarakat tidak mampu melalui uang elektronik yang dimasukan ke dalam kartu identitas penerima. Nantinya kartu akan diisi saldo dengan besaran nominal uang subsidi yang ditentukan oleh pemerintah.
Tujuan penerapan distribusi elpiji 3 kg tertutup agar tepat sasaran bagi masyarakat tidak mampu. Adapun penerima subsidi akan disesuaikan dengan data Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K).
“Penerapannya akan dilakukan bertahap. Untuk kotanya dilakukan di Jabodetabek selanjutnya bertahap ke kota lain,” ucapnya.
Direktur Eksekutif ReforMiners Institute Komaidi Notonogoro mengatakan bahwa persoalan yang dihadapi saat ini adalah acuan verifikasi data yang digunakan untuk mendata masyarakat miskin tidak jelas sehingga membingungkan. Padahal akurasi data tersebut penting supaya subsidi benar-benar tepat sasaran hanya dikonsumsi oleh masyarakat miskin.
“Kalau kita lihat lembaga pemerintah seperti BPS, BPJS, maupun TNP2K data jumlah masyarakat miskin berbeda-beda. Tentu jika acuan yang digunakan oleh pemerintah tidak jelas maka akan menyulitkan distribusi di lapangan,” ujarnya.
Dia meminta pemerintah megevaluasi terlebih dahulu basis data yang digunakan untuk memberikan kartu subsidi kepada masyarakat sehingga validitasnya terukur dengan tepat.
“Pemerintah akan menggunakan basis data yang mana, harus jelas. Boleh berhemat anggaran tapi pola penghematan juga harus dilakukan secara tepat,” tandasnya.
Ketua Himpunan Wiraswasta Nasional Migas Erry Purnomohadi berharap pelaksanaan pola distribusi tertutup segera diterapkan mengikuti India dan Meksiko. Hal itu supaya pendistristribusian elpiji 3 kg tepat sasaran.
Pihaknya juga meminta ke depan elpiji 3 kg dapat dijual sesuai harga pasar. “Jadi subsidi elpiji 3 kg tetap diberikan kepada yang berhak sedangkan yang tidak berhak tetap dapat membeli elpiji 3 kg tapi sesuai harga pasar,” ucapnya.
(ind)