PLN Siap Penuhi Kebutuhan Listrik Industri

Senin, 24 Juni 2019 - 23:02 WIB
PLN Siap Penuhi Kebutuhan...
PLN Siap Penuhi Kebutuhan Listrik Industri
A A A
JAKARTA - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) siap memasok kebutuhan listrik sektor industri. Pasalnya, infrastruktur kelistrikan dinilai penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi, mendorong investasi, dan pemerataan industri, yang berdampak lanjutan bagi penciptaan lapangan kerja dan ekonomi daerah.

"Kestabilan pasokan listrik merupakan kunci pertumbuhan industri modern yang akan memacu peningkatan perekonomian nasional. Saya melihat PLN lebih dari siap dalam upaya memenuhi kebutuhan dan pertumbuhan dunia industri," ujar Iwa Garniwa Mulyana, Guru Besar Fakultas Teknik Universitas Indonesia (UI) di Jakarta Senin (24/6/2019).

Kesiapan PLN dalam menjaga kelangsungan industri, lanjut dia, bisa dilihat melalui upaya PLN dalam memastikan pasokan listrik yang andal bagi Kawasan-kawasan Ekonomi Khusus (KEK), Kawasan Industri (KI) dan pelanggan-pelanggan besar lainnya.

Berdasarkan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2018-2027, total daya yang dipasok PLN untuk pelanggan besar adalah 22.461 Mega Volt Ampere (MVA). Sementara pelanggan yang sudah tersambung hingga Oktober 2018 adalah 810 MVA.

Secara umum, Iwa menilai kesiapan infrastuktur PLN juga sudah lebih dari cukup dalam upaya memenuhi pasokan listrik yang dibutuhkan industri modern. Namun ada fakta bahwa pertumbuhan dunia industri ternyata tidak sesuai harapan, hal itu menurutnya bukan tanggungjawab PLN.

Dalam RUPTL (Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik) PLN 2019-2028, yang dipaparkan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), penambahan infrastruktur ketenagalistrikan yang direncanakan hingga tahun 2028.

Untuk mencapai target tersebut, PLN melakukan berbagai upaya. Salah satunya adalah mewujudkan sistem tenaga listrik Jawa-Bali (SJB), sebagai sistem interkoneksi terbesar di Indonesia.

Pemerintah terus fokus membangun pembangkit listrik. Sesuai data statistik ketenagalistrikan tahun 2017, di Jawa Bali saat ini terdapat 331 pembangkit yang masuk ke dalam sistem interkoneksi dengan kapasitas pembangkit sekitar 37.600 MW.

Sementara untuk sistem kelistrikan di wilayah Sumatra, PLN berhasil menyelesaikan dan mengoperasikan tiga proyek transmisi kelistrikan di Sumatra.

Saat ini, dari Brastagi di Sumatera Utara hingga Kutacane di Aceh, sudah tersambung oleh jaringan transmisi listrik 150 kilo Volt (kV) sepanjang 110 kms yang ditopang dengan 345 tower. Untuk menambah keandalan listrik di Kutacane, PLN juga telah mengoperasikan gardu induk (GI) kapasitas 30 Mega Volt Ampere (MVA).

Selain itu, PLN berhasil menyambung transmisi listrik 150 kV sepanjang 65,8 kms antara Seputih Banyak ke Menggala, Lampung. Proyek lama yang sudah berumur 11 tahun ini, resmi beroperasi per 29 Desember 2018 lalu. Penyambungan tersebut membuat transfer listrik dari Sumatera bagian selatan ke Lampung makin andal.

Direktur Bisnis PLN Regional Sumatra, Wiluyo Kusdwiharto, mengatakan PLN mengoperasikan tambahan trafo berkapasitas 60 MVA di Gardu Induk Pasir Putih. Satu trafo ini menambah kapasitas GI Pasir Putih menjadi total 120 MVA.

Menurut Wiluyo, pembangunan trafo baru itu bisa untuk menambah jumlah pelanggan. Ini artinya, selain memperkuat keandalah transfer listrik, pemasangan trafo juga bisa meningkatkan penjualan PLN di sekitar Pasir Putih.

Di daerah lain seperti Indonesia bagian timur, sistem interkoneksi dirancang per provinsi, selain adanya island system (listrik dibangun untuk daerah itu saja). Untuk wilayah Sulawesi Bagian Selatan, misalnya, PLN Unit Induk Pembangunan (IUP) Sulbagsel I akan membangun dua jaringan transmisi bawah tanah atau Saluran Kabel Tegangan Tinggi (SKTT) bertegangan 150 kV. Kedua jaringan adalah SKTT 150 kV KIma hingga Daya Baru dan SKTT 150 kV Tanjung Bunga hingga Bontoala.

General Manager PLN UIP Sulbagsel, I Putu Riasa, mengatakan kedua SKTT memiliki total lintasan 27,57 kilometer (km) akan melintasi Makassar dan Maros. Tujuan pembangunan SKTT 150 kV Tanjung Bunga hingga Bontoala adalah untuk meningkatkan keandalan pasokan listrik Kota Makassar dan sekitarnya. Sementara, SKTT 150 kV Kima hingga Daya Baru dibangun untuk menjamin keandalan pasokan listrik Kawasan Industri Makassar.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0959 seconds (0.1#10.140)