PLN Disjaya Siap Bangun Infrastruktur Fast Charging di 5 Tempat
A
A
A
JAKARTA - PLN Distribusi Jakarta Raya (PLN Disjaya) menyiapkan infrastruktur pengisian baterai listrik untuk mobil taksi Blue Bird, 10 bus Trans Jakarta, serta mobil listrik lainnya. Dari lima tempat yang direncanakan, saat ini sudah ada dua lokasi yang telah ditetapkan untuk dibangun infrastruktur pengisian listrik tersebut.
"Rencana tahap I ada lima tempat, Kantor PLN Gambir, lalu kita komunikasi dengan Blue Bird apa dibangun di bandara atau mal," kata General Manager PLN Distribusi Jakarta Raya M Ikhsan Asaad di Jakarta, Selasa (25/6/2019). (Baca Juga: Siapkan Infrastruktur SPLU, PLN Tunggu Perpres Mobil Listrik)
Dia mengatakan, untuk merealisasikan rencana itu, pihaknya akan melakukan lelang terbuka. "Kami akan kerja sama dengan pihak ketiga membangun teknologi fast charging, karena satu fast charging itu harganya Rp1-2 miliar. Kami akan tender segera," ujar Ikhsan.
Menurut dia, sudah ada beberapa mitra yang akan diajak bekerja sama. Untuk lelang nantinya akan dilakukan bagi dua lokasi yang telah ditetapkan di Jakarta. "Nanti akan kita lelang dua dulu dengan nilai sekitar Rp4 miliar. Ini kita lagi proses pemilihan teknologinya," ungkap dia.
Sementara, Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Barat PLN Haryanto WS mengatakan, untuk mengakomodir penggunaan kendaraan listrik, penyediaan fast charging juga bisa dilakukan dengan bekerja sama dengan PT Pertamina (Persero). Nantinya PLN bisa bersinergi dengan Pertamina untuk menyediakan fast charging di SPBU.
"Kita akan menambah fasilitas charging di tempat umum seperti bisa dilakukan di tempat parkir. Kita juga terbuka kolaborasi dengan Pertamina menyediakan SPLU maupun fast charging di SPBU," kata dia.
"Rencana tahap I ada lima tempat, Kantor PLN Gambir, lalu kita komunikasi dengan Blue Bird apa dibangun di bandara atau mal," kata General Manager PLN Distribusi Jakarta Raya M Ikhsan Asaad di Jakarta, Selasa (25/6/2019). (Baca Juga: Siapkan Infrastruktur SPLU, PLN Tunggu Perpres Mobil Listrik)
Dia mengatakan, untuk merealisasikan rencana itu, pihaknya akan melakukan lelang terbuka. "Kami akan kerja sama dengan pihak ketiga membangun teknologi fast charging, karena satu fast charging itu harganya Rp1-2 miliar. Kami akan tender segera," ujar Ikhsan.
Menurut dia, sudah ada beberapa mitra yang akan diajak bekerja sama. Untuk lelang nantinya akan dilakukan bagi dua lokasi yang telah ditetapkan di Jakarta. "Nanti akan kita lelang dua dulu dengan nilai sekitar Rp4 miliar. Ini kita lagi proses pemilihan teknologinya," ungkap dia.
Sementara, Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Barat PLN Haryanto WS mengatakan, untuk mengakomodir penggunaan kendaraan listrik, penyediaan fast charging juga bisa dilakukan dengan bekerja sama dengan PT Pertamina (Persero). Nantinya PLN bisa bersinergi dengan Pertamina untuk menyediakan fast charging di SPBU.
"Kita akan menambah fasilitas charging di tempat umum seperti bisa dilakukan di tempat parkir. Kita juga terbuka kolaborasi dengan Pertamina menyediakan SPLU maupun fast charging di SPBU," kata dia.
(fjo)