Avrist Assurance Targetkan Posisi 10 Besar di 2023
A
A
A
JAKARTA - PT Avrist Assurance optimistis bisa menempati posisi 10 besar di industri asuransi nasional pada 2023. Untuk itu, perusahaan menyiapkan sejumlah strategi mulai dari memperkuat back office hingga mempertajam penetrasi ke segmen milenial dan pekerja industri kreatif.
Presiden Direktur Avrist Assurance Anna Leonita mengatakan, guna mencapai tujuan tersebut, manajemen terus menanamkan target tersebut pada seluruh sumber daya manusia (SDM) di internal perusahaan. Dengan begitu, tegas dia, hal itu akan menjadi tujuan bersama yang akan diperjuangkan seluruh SDM perusahaan.
"Selain itu, yang kami lakukan juga adalah memperkuat back office melalui digitalisasi sehingga makin mendukung tim sales. Kemudian, penguatan SDM juga menjadi prioritas untuk pengembangan perseroan," papar Anna saat berkunjung ke Gedung KORAN SINDO, Jakarta, Rabu (26/6/2019).
Saat ini, Avrist memiliki 400 karyawan dengan 25 kantor pemasaran di 23 kota. Perusahaan juga didukung oleh lebih dari 3.500 agen dan memiliki 850 rekanan rumah sakit di seluruh Indonesia.
Tahun lalu, perusahaan mencatatkan total pendapatan premi mencapai Rp1,6 triliun dan membukukan laba setelah pajak sebesar Rp249 miliar, melonjak 48% jika dibandingkan capaian tahun 2017 yang sebesar Rp169 miliar. Sedangkan Rasio Solvabilitas pada tahun 2018 tercatat berada di level 434%.
Capaian ini menunjukkan bahwa Avrist memiliki keuangan yang sangat sehat. Kinerja positif pada 2018 lalu juga menunjukkan bahwa perusahaan tumbuh secara stabil dan konsisten. Anna pun optimistis kinerja perusahaan tahun ini akan tetap positif, ditunjang kondisi perekonomian yang lebih pasti pascapemilu.
"Kami optimistis kondisi perekonomian pascapemilu akan positif. Ini juga mendorong kami lebih semangat melakukan edukasi pasar," ujarnya.
Anna pun meyakini potensi pasar asuransi nasional pun masih sangat besar. Terlebih, penetrasi asuransi di Indonesia masih relatif rendah. Avrist, kata dia, memiliki visi menyalurkan satu premi untuk satu keluarga.
Lebih lanjut dia mengatakan, untuk tahun ini Avrist tetap berfokus pada produk asuransi tradisional dan menargetkan pertumbuhan sebesar 40%. "Tahun 2018 kami alih strategi dengan fokus pada produk tradisional dan hasilnya cukup signifikan pada profit penjualan karena dari produk proteksi bisa meraup margin," tuturnya.
Marketing Country Head Avrist Ernest Febrianto menambahkan, pihaknya juga sedang meningkatkan penetrasi untuk segmen milenial dan pekerja industri kreatif. Untuk itu, kata dia, Avrist tak lagi sekadar memasarkan produk asuransi, tapi juga menekankan aspek menyenangkan di dalamnya.
Hal itu antara lain diwujudkan Avrist dengan mendukung acara musik Java Jazz selama 6 tahun terakhir. Pihaknya juga akan mendukung pagelaran festival music multigenre Hodgepodge Superfest 2019.
"Kami ingin meningkatkan enggagetment terhadap mereka, karena itu pendekatan kami harus tetap menyenangkan sehingga kami masuk ke acara yang seru. Ini pendekatan kami untuk masuk ke segmen milenial," ujarnya.
Presiden Direktur Avrist Assurance Anna Leonita mengatakan, guna mencapai tujuan tersebut, manajemen terus menanamkan target tersebut pada seluruh sumber daya manusia (SDM) di internal perusahaan. Dengan begitu, tegas dia, hal itu akan menjadi tujuan bersama yang akan diperjuangkan seluruh SDM perusahaan.
"Selain itu, yang kami lakukan juga adalah memperkuat back office melalui digitalisasi sehingga makin mendukung tim sales. Kemudian, penguatan SDM juga menjadi prioritas untuk pengembangan perseroan," papar Anna saat berkunjung ke Gedung KORAN SINDO, Jakarta, Rabu (26/6/2019).
Saat ini, Avrist memiliki 400 karyawan dengan 25 kantor pemasaran di 23 kota. Perusahaan juga didukung oleh lebih dari 3.500 agen dan memiliki 850 rekanan rumah sakit di seluruh Indonesia.
Tahun lalu, perusahaan mencatatkan total pendapatan premi mencapai Rp1,6 triliun dan membukukan laba setelah pajak sebesar Rp249 miliar, melonjak 48% jika dibandingkan capaian tahun 2017 yang sebesar Rp169 miliar. Sedangkan Rasio Solvabilitas pada tahun 2018 tercatat berada di level 434%.
Capaian ini menunjukkan bahwa Avrist memiliki keuangan yang sangat sehat. Kinerja positif pada 2018 lalu juga menunjukkan bahwa perusahaan tumbuh secara stabil dan konsisten. Anna pun optimistis kinerja perusahaan tahun ini akan tetap positif, ditunjang kondisi perekonomian yang lebih pasti pascapemilu.
"Kami optimistis kondisi perekonomian pascapemilu akan positif. Ini juga mendorong kami lebih semangat melakukan edukasi pasar," ujarnya.
Anna pun meyakini potensi pasar asuransi nasional pun masih sangat besar. Terlebih, penetrasi asuransi di Indonesia masih relatif rendah. Avrist, kata dia, memiliki visi menyalurkan satu premi untuk satu keluarga.
Lebih lanjut dia mengatakan, untuk tahun ini Avrist tetap berfokus pada produk asuransi tradisional dan menargetkan pertumbuhan sebesar 40%. "Tahun 2018 kami alih strategi dengan fokus pada produk tradisional dan hasilnya cukup signifikan pada profit penjualan karena dari produk proteksi bisa meraup margin," tuturnya.
Marketing Country Head Avrist Ernest Febrianto menambahkan, pihaknya juga sedang meningkatkan penetrasi untuk segmen milenial dan pekerja industri kreatif. Untuk itu, kata dia, Avrist tak lagi sekadar memasarkan produk asuransi, tapi juga menekankan aspek menyenangkan di dalamnya.
Hal itu antara lain diwujudkan Avrist dengan mendukung acara musik Java Jazz selama 6 tahun terakhir. Pihaknya juga akan mendukung pagelaran festival music multigenre Hodgepodge Superfest 2019.
"Kami ingin meningkatkan enggagetment terhadap mereka, karena itu pendekatan kami harus tetap menyenangkan sehingga kami masuk ke acara yang seru. Ini pendekatan kami untuk masuk ke segmen milenial," ujarnya.
(fjo)