JP Morgan: Kesepakatan AS-China Akan Bikin Pasar Optimis Beberapa Bulan
A
A
A
NEW YORK - Gencatan perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China diyakini setidaknya untuk sementara waktu meredam ketegangan perdagangan yang memanas dalam beberapa bulan belakangan. Salah seorang eksekutif dari J.P. Morgan Chase memprediksi, optimisme pasar hanya akan berlangsung selama beberapa bulan.
Diketahui Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping telah bertemu selama akhir pekan kemarin di KTT G-20 di Jepang, untuk menyepakati menunda kebijakan tarif tinggi lanjutan terhadap produk satu sama lain. Kesepakatan genjatan perang dagang itu mengirim sebagian besar pasar saham di wilayah Asia Pasifik lebih tinggi pada hari Senin, dengan saham China daratan memimpin kenaikan.
“Saya pikir untuk saat ini, pasar telah mengambil nada yang lebih optimis dan optimisme setidaknya munculsejak akhir pekan. Dan saya pikir nada optimis ini akan berlanjut untuk beberapa bulan ke depan,” ujar Jing Ulrich, direktur pelaksana dan wakil ketua perbankan global dan Asia Pasifik di J.P. Morgan Chase.
Sambung dia menjelaskan, bahwa perkembangan selama akhir pekan kemarin setidaknya telah menghilangkan sementara satu ketidakpastian yang dihadapi ekonomi global. Ini akan memungkinkan investor untuk fokus pada faktor-faktor lain yang mempengaruhi kinerja saham, seperti pendapatan perusahaan dan reformasi dalam perekonomian China, katanya di Forum Ekonomi Dunia di Dalian, Cina.
Kebijakan Moneter Lebih Mudah
Sentimen investor juga akan mendapat efek positif dari kemungkinan bank sentral yang lebih besar untuk melonggarkan kebijakan moneter, kata Ulrich. Dia mengatakan pemotongan suku bunga oleh bank sentral utama seperti Federal Reserve AS dan Bank Sentral Eropa dapat membantu untuk "membalikkan beberapa tren ekonomi negatif" yang disebabkan oleh perang dagang.
Namun, Ulrich mencatat bahwa AS dan China belum mencapai kesepakatan untuk menyelesaikan ketegangan mereka. Itu berarti investor masih harus memperhatikan bagaimana negosiasi antara dua ekonomi terbesar dunia tersebut dalam beberapa bulan mendatang.
“Investor harus memilih sektor di mana Anda memiliki pertumbuhan pendapatan. Pada akhirnya, saham didorong oleh pertumbuhan pendapatan. Lingkungan makro itu penting, tetapi fundamental perusahaan mungkin jauh lebih penting,” tambahnya.
Diketahui Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping telah bertemu selama akhir pekan kemarin di KTT G-20 di Jepang, untuk menyepakati menunda kebijakan tarif tinggi lanjutan terhadap produk satu sama lain. Kesepakatan genjatan perang dagang itu mengirim sebagian besar pasar saham di wilayah Asia Pasifik lebih tinggi pada hari Senin, dengan saham China daratan memimpin kenaikan.
“Saya pikir untuk saat ini, pasar telah mengambil nada yang lebih optimis dan optimisme setidaknya munculsejak akhir pekan. Dan saya pikir nada optimis ini akan berlanjut untuk beberapa bulan ke depan,” ujar Jing Ulrich, direktur pelaksana dan wakil ketua perbankan global dan Asia Pasifik di J.P. Morgan Chase.
Sambung dia menjelaskan, bahwa perkembangan selama akhir pekan kemarin setidaknya telah menghilangkan sementara satu ketidakpastian yang dihadapi ekonomi global. Ini akan memungkinkan investor untuk fokus pada faktor-faktor lain yang mempengaruhi kinerja saham, seperti pendapatan perusahaan dan reformasi dalam perekonomian China, katanya di Forum Ekonomi Dunia di Dalian, Cina.
Kebijakan Moneter Lebih Mudah
Sentimen investor juga akan mendapat efek positif dari kemungkinan bank sentral yang lebih besar untuk melonggarkan kebijakan moneter, kata Ulrich. Dia mengatakan pemotongan suku bunga oleh bank sentral utama seperti Federal Reserve AS dan Bank Sentral Eropa dapat membantu untuk "membalikkan beberapa tren ekonomi negatif" yang disebabkan oleh perang dagang.
Namun, Ulrich mencatat bahwa AS dan China belum mencapai kesepakatan untuk menyelesaikan ketegangan mereka. Itu berarti investor masih harus memperhatikan bagaimana negosiasi antara dua ekonomi terbesar dunia tersebut dalam beberapa bulan mendatang.
“Investor harus memilih sektor di mana Anda memiliki pertumbuhan pendapatan. Pada akhirnya, saham didorong oleh pertumbuhan pendapatan. Lingkungan makro itu penting, tetapi fundamental perusahaan mungkin jauh lebih penting,” tambahnya.
(akr)