Pandemi Bikin Banyak Perusahaan di Asia Pasifik Pilih 'Dansa' di Bursa

Jum'at, 20 November 2020 - 16:20 WIB
loading...
Pandemi Bikin Banyak...
Foto/Ilustrasi/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Laporan Ernest & Young (E&Y) menyebutkan bahwa aktivitas initial public offering (IPO) year to date tahun 2020 di kawasan Asia-Pasifik telah melampaui aktivitas year to date tahun 2019, baik dalam volume (29%) maupun hasil (88%).

Aktivitas di wilayah tersebut dipercepat sebagian karena kebijakan stimulus pemerintah terkait pandemi Covid-19 , misalnya subsidi pekerjaan yang diberikan kepada maskapai penerbangan di wilayah tersebut. ( Baca juga:Pasar Asean Mulai Bangkit, Ada 77 Perusahaan IPO Senilai USD4,3 Miliar )

EY Global IPO Leader Paul Go mengatakan di Greater China, aktivitas melantai di bursa kuartal III tahun 2020 berada di jalur yang tepat untuk mencapai rekor tertinggi dalam sejarah dengan jumlah transaksi dan pendapatan year-on-year naik sebesar 152% dan 139%.

"Ini karena ketegangan perdagangan AS-China meningkat menjelang pemilihan Presiden AS, beberapa perusahaan China yang terdaftar di bursa AS memilih untuk melakukan pencatatan sekunder di bursa Greater China, memanfaatkan pasar ekuitas China," jelas Paul dalam siaran pers Jumat (20/11/2020).

Pasar di Jepang juga meningkat dibandingkan dengan kuartal III 2019 sebesar 67% dalam jumlah transaksi dan 40% dalam pendapatan.

Menurut dia, kuartal III 2020 merupakan kuartal III paling aktif dalam 20 tahun terakhir berdasarkan pendapatan. Serta kuartal ketiga tertinggi kedua berdasarkan angka transaksi. ( Baca juga:Gara-gara Pegawai Pizza Bohong, Satu Negara Bagian Australia Lockdown )

Di sisi lain, aktivitas IPO yang sehat pada kuartal III 2020 menunjukkan bahwa perusahaan di Asia-Pasifik memanfaatkan peluang untuk go-public. Hal tersebut dalam rangka meningkatkan ketahanan dan meningkatkan basis modal mereka untuk investasi dan pertumbuhan.
(uka)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Perang Dagang China...
Perang Dagang China dan AS Makin Panas, Beijing Terapkan Tarif 15%
23 Calon Emiten Beraset...
23 Calon Emiten Beraset Besar Siap Melantai di Bursa
ADRO Masuk Jajaran 500...
ADRO Masuk Jajaran 500 Besar Perusahaan Terbaik Asia Pasifik 2025
19 Perusahaan Siap IPO,...
19 Perusahaan Siap IPO, Sektor Konsumer Non Siklikal Mendominasi
China Membalas Tarif...
China Membalas Tarif Impor AS, Mulai Berlaku 10 Februari 2025
8 Emiten Bakal IPO di...
8 Emiten Bakal IPO di Januari 2025, Analis Sarankan Ini ke Investor
IPO di 2025 Bakal Didominasi...
IPO di 2025 Bakal Didominasi Raksasa, Intip Bocorannya
China Menyerah? Xi Jinping...
China Menyerah? Xi Jinping Sebut Tak Ada Pemenang dalam Perang Dagang Melawan AS
140 Perusahaan China...
140 Perusahaan China Masuk Daftar Hitam AS, Perang Dagang Chip Memanas
Rekomendasi
Suparman Reborn 4: Anting...
Suparman Reborn 4: Anting Aneu Dicuri oleh Duo Maling, Suparman Segera Bertindak
Nurul Arifin: Tidak...
Nurul Arifin: Tidak Ada Alasan bagi Letkol Teddy Mundur dari TNI karena Menjabat Seskab
Patrick Kluivert Efek,...
Patrick Kluivert Efek, Mees Hilgers: Kehadirannya Ciptakan Antusiasme!
Berita Terkini
Sri Mulyani Memohon...
Sri Mulyani Memohon Penurunan Penerimaan Pajak Tak Didramatisir
10 menit yang lalu
THR PNS Cair 17 Maret...
THR PNS Cair 17 Maret 2025 , Pemerintah Siapkan Anggaran Rp49,9 Triliun
31 menit yang lalu
Realisasi Program Makan...
Realisasi Program Makan Bergizi Gratis Capai Rp710,5 Miliar, Jangkau 2 Juta Penerima
1 jam yang lalu
Pabrik MinyaKita Tak...
Pabrik MinyaKita Tak Sesuai Takaran Resmi Ditutup, Ini Pemiliknya
1 jam yang lalu
TBS Energi Tumbuh Positif...
TBS Energi Tumbuh Positif di Tengah Transformasi Bisnis Berkelanjutan
1 jam yang lalu
Berapa THR yang Diterima...
Berapa THR yang Diterima PPPK 2025? Cek Kisaran Tanggal Pencairannya
2 jam yang lalu
Infografis
Indonesia Jadi Target...
Indonesia Jadi Target Utama Serangan Ransomware di Asia Tenggara
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved